Pernahkah kita membayangkan bagaimana pelaku UMKM memproduksi camilan lezat yang sering kita nikmati? Di balik keripik paru gurih yang akrab di lidah, ada proses panjang yang tak selalu mudah. Itulah yang mendorong tim gabungan mahasiswa dan dosen dari Program Studi Teknik Mesin dan Manajemen Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) untuk turun langsung membantu salah satu UMKM di Salatiga. Melalui hibah pengabdian kepada masyarakat (PkM) DPPM 2025, tim lintas prodi ini mendampingi UMKM Keripik Paru Bu Pur, sebuah usaha keluarga di Desa Gendongan, Tingkir, yang sedang berjuang meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas pasar.Â
Uji fungsionalitas alat perajang paru
Langkah pertama yang dilakukan adalah merancang dan menguji alat perajang paru. Selama ini, proses memotong paru dilakukan manual oleh tiga karyawan, dengan kapasitas sekitar 30 kg per hari. Dengan adanya alat baru, tim berharap pekerjaan bisa lebih cepat, potongan lebih seragam, dan produktivitas meningkat. Uji fungsionalitas sudah berjalan, meskipun masih ada penyesuaian pada hasil potongan agar sesuai standar produk.
Literasi keuangan yang lebih tertata
Tak hanya urusan teknologi, tim juga memperkenalkan pendampingan literasi keuangan. Pelaku UMKM diajak menyusun pencatatan arus kas yang lebih rapi sehingga memudahkan mereka membaca perkembangan usaha. Perlahan, pencatatan manual mulai diarahkan ke format yang lebih sistematis.
Peningkatan brand awareness
Aspek terakhir yang tak kalah penting adalah pelatihan dan pendampingan penggunaan website. Website ini dirancang menjadi etalase daring untuk keripik paru, dan akan dikembangakan hingga terintegrasi dengan WhatsApp agar pelanggan mudah memesan. Tim berharap, dengan kehadiran platform digital, brand Keripik Paru Bu Pur dalam menjangkau pangsa pasar yang lebih luas.
Kolaborasi Dua Prodi
Kegiatan ini melibatkan dosen dan mahasiswa dari dua program studi Teknik Mesin dan Manajemen. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa inovasi teknologi akan lebih kuat bila dipadukan dengan ilmu manajemen. Ketua tim menyebutkan, sinergi ini membuat solusi bagi UMKM menjadi lebih menyeluruh, dari sisi produksi, pencatatan keuangan, hingga pemasaran.
Program pengabdian ini masih berada pada tahap kemajuan. Tim akan melanjutkan penyempurnaan alat, memperdalam materi keuangan, dan menyelesaikan pengembangan website agar UMKM mitra segera dapat memanfaatkan semua fasilitas yang dirancang.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!