Mohon tunggu...
Frumend Oktavian
Frumend Oktavian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Don't forget to be happy#🤗🫡⚽

#FrutaMin BL:Katakan saja begini; Jika saja Engkau jatuh(cinta/terluka) - (kepada/karena) siapapun atau apapun, cobalah untuk menulis sesuatu, apa pun saja itu, Menulislah!..Barangkali dengan menulis Engkau akan tetap terus jatuh. Ya, jatuh dalam pelukan cinta yang paling tulus lalu bangkit dengan luka yang telah sembuh dengan mulus dalam tulisan yang pernah Engkau Tulis; Sendiri.#

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Membaca untuk Hidup

29 Februari 2024   07:47 Diperbarui: 29 Februari 2024   18:50 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Sudahkan kalian merasa bahwa membaca itu adalah suatu hal yang berguna?  Ya, berguna untuk hidup demi kehidupan kita? Membaca adalah kegiatan melihat serta memahami isi  tulisan yang dilihat dan dibaca dengan cara melantangkan ataupun diungkapkan dalam hati saja. Memang benar,  ada banyak hal yang harus kita lakukan selama kita masih hidup. Hal-hal yang kita lakukan itu, ada yang harus diutamakan ataupun  yang lain harus disepelekan (tidak teralu penting juga mendesak). Salah satunya adalah membaca.  

Bagi sebagian orang, membaca menjadi suatu hal penting bagi kehidupannya apalagi bagi kalangan dunia kependidikan, penulis, jurnalis maupun politikus. Demikian sebaliknya ada sebagian orang yang merasa bahwa membaca itu tidaklah penting, itu hanyalah hobi atau kegemaran sesaat yang dilakukan disela-sela waktu luang saja. Ada berbagai alasan dan asumsi yang dapat diciptakan perihal membaca, tetapi yang penting di sini membaca adalah suatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Kegiatan membaca penting karena dengan membaca seseorang dapat memperoleh informasi yang faktual dan aktual, menarik pun inspiratif  dari beberapa sumber dan berita yang dibaca.

Perkembangan dunia saat ini membawa perubahan dalam berbagai bidang kehidupan. Ada satu adagium klasik yang sejalan dengan perubahan saat ini; tempora muntantur et nos mutamur in illis (waktu berubah dan kita pun berubah di dalamnya). Perubahan yang dialami manusia semakin menuntutnya untuk tetap dan senantiasa melakukan perubahan demi terciptanya suatu tujuan atau dampak positif dari perubahan yang dialaminya itu. Naman, perubahan yang dimaksud tidak boleh menghilangkan eksistensi manusia sebagai makhluk yang beradab dan berbudaya. Budaya yang dimaksudkan di sini adalah budaya membaca. Pertanyaan yang lebih lanjut yang bisa saja muncul begini; sudahkah membaca menjadi budaya dalam kehidupan kita? Sekali lagi tentu ada banyak asumsi dan ide-ide yang mampu menjawabi pertanyaan ini. Namun, menjadi penting di sini  ialah dengan perubahan yang terus berjalan kegiatan membaca juga diharapkan tetap menjadi budaya yang juga harus tetap dijalankan. Kapan dan di manapun.

Membaca di sini ditekankan harus mejadi sebuah rutinitas. Membaca menjadi semacam sebuah keniscyaan. Seorang penuis terkenal berkebangsaan Rusia, Feodor Gladkov menuangkan idenya bahwa membaca itu untuk roh, setiap huruf adalah semacam sinar dalam kegelapan. Hal ini menegaskan bahwa dengan membaca kita tahu akan sesuatu yang belum kita tahu. Anggaplah saja seperti ini, sebelum kita membaca kita tinggal dalam kegelapan dan setelah kita membaca  kita sudah tinggal dalam terang karena sinar yang menyinari kita.  Dengan membaca berarti kita menciptakan kenangan yang baru dan kenangan itu bercahaya dalam ingatan kita. Kenangan yang tinggal dalam ingatan itu kemudian dapat berguna di masa yang akan datang. Aktifitas membaca yang dilakukan seseorang dengan sendirinya akan menghantar orang tersebut untuk masuk dalam buah pikiran orang lain yang memperkaya dan berguna bagi pembacanya.

Kegiatan membaca menjadi penting karena dengan membaca sesorang bisa tahu dan mengenal sesuatu yang tersembunyi di dunia ini. Membaca apa saja, berita, cerita, opini, sastra berupa puisi atau novel dan masih banyak lainnya. Dengan membaca maka jendela akan terbuka menuju dunia luas. Aktifitas membaca sangat berguna sebagai latihan otak dan pikiran. Membaca dapat membantu menjaga otak agar selalu menjalankan tugas dan fungsinya secara sempurna. Saat membaca, otak dituntut untuk berpikir, menganalisis berbagai masalah, mencari jalan keluar dan solusi hingga menemukan hal-hal baru. Membaca selain menghibur dan memampukan kita untuk memperoleh sejumlah informasi, ada juga beberapa manfaat yang dapat digapai. Berikut, beberapa manfaat dari aktifitas membaca yang dilakukan yang mungkin saja belum diketahui

1. Mempertahankan daya ingat.

Membaca  sejatinya melibatkan proses mengingat dan memahami informasi yang disajikan dalam teks. Saat membaca, otak akan bekerja untuk menyimpan dan mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada. Hal  ini merangsang pertumbuhan dan penguatan jalur-jalur sinaptik yang dapat memperbaiki kemampuan daya ingat seseorang. Para ilmuwan melaporkan bahwa seseorang yang aktif dengan aktifitas membaca, dapat menjaga otak dalam kerja kognitif pada usia tua. Penelitian membuktikan bahwa hampir 300 orang yang suka membaca memiliki tingkat kongnitif 30% lebih baik dari pada yang jarang membaca. Saat kita terlibat dalam cerita atau informasi yang disajikan, secara alami otak akan melatih kemampuan fokus dan konsentrasi yang dapat bekerja untuk mempertahankan daya ingat. Melalui membaca kita terlatih untuk tidak terdistraksi kepada gangguan yang mungkin muncul dalam aktivitas sehari-hari.

2. Mencegah Alzheimer.

Berdasarkan sebuah studi yang dilaporkan oleh National Academy of Science, Amerika Serikat menemukan bahwa orang-orang yang menggunakan kemampuan kongnitif secara optimal pada usia pertengahan, beresiko lebih rendah menderita Alzheimer. Alzheimer adalah salah satu bentuk dimensia yang melibatkan penurunan fungsi otak, terutama dalam hal daya ingat, penalaran, dan keteramplan berfikir. Ini terjadi saat protein otak gagal berfungsi secara normal sehingga mengganggu kinerja sel otak. Otak yang selalu aktif bekerja akan menurunkan resiko penyakit ini. Hal ini dilakukan dengan cara tetap membuat otak senantiasa aktif, contohnya dengan membaca, bermian catur dan belajar bahasa baru. Membaca dan bermain catur merupakan latihan otak yang terbaik dalam mencegah degenerasi kognitif pada otak.

3. Mengurangi Stress.

The Journal of Psychomatic pernah merilis hasil penelitian yang menyatakan bahwa membaca adalah cara terbaik untuk mengurangi stress. Ketika kita tenggelam dalam cerita atau pengetahuan yang menarik, tubuh akan melepaskan hormon endorfin yang dapat membantu meredakan stres dan mengurangi gejala depresi. Membaca dapat mempengaruhi suasana hati dengan cara yang positif. Buku-buku dengan cerita inspiratif atau humor dapat meningkatkan rasa bahagia dan optimisme. Bahkan, melalui karakter-karakter dalam cerita kita dapat merasakan perasaan yang mereka alami, membantu kita merasa lebih terhubung dan memahami perasaan sendiri. Manfaat membaca juga dapat mengasah empati. Membaca tentang pengalaman dan pandangan yang berbeda dari yang kita miliki dapat membantu mengasah kemampuan kita berempati terhadap orang lain. Saat kita terlibat dalam cerita-cerita yang menggambarkan perasaan dan perspektif karakter-karakter yang beragam, kita belajar merasakan dunia melalui sudut pandang orang lain dan dapat memperkaya pengalaman emosional kita secara pribadi untuk mengurangi stress yang dialami. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun