Mohon tunggu...
Front Pembela Islam
Front Pembela Islam Mohon Tunggu... -

Hadir untuk membela Islam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kemunduran Umat Islam, Apa Penyebabnya?

21 Juni 2011   04:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:19 2235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kenapa umat Islam saat ini mundur, sementara umat lainnya justru mengalami kemajuan? Syaikh Al-Amir Syakib Arsalan, dalam bukunya, “Mengapa Ummat Islam Mundur dan Ummat Selainnya Maju?” memberi penjelasan yang sesuai dengan syariat Islam. Menurutnya, sebab pertama kenapa ummat Islam mundur adalah karena ummat Islam sudah tidak mempraktekkan ajaran Islam yang termuat dalam Al Qur’an dan Hadits. Padahal itu adalah pedoman kita agar hidup bahagia dunia dan akhirat.

Nabi SAW bersabda: “Aku tinggalkan bagimu dua perkara, jika kamu berpegang teguh kepada keduanya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya yaitu kitab Allah dan Sunnah Rasul.” (hadits)

Ditambah lagi Al-Qur’an: “Berkatalah Rasul: Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Qur’an itu sesuatu yang tidak diacuhkan”. (Al-Furqon: 30).

Ibnu Taimiyyah mengatakan, barang siapa tidak membaca Al Quran maka di telah menjauhi Al Quran, dan barang siapa yang membacanya tapi tidak pernah merenungkan isinya, maka dia telah menjauhi Al Quran, dan barang siapa yang membaca lalu merenungkan isinya tapi tidak pernah mengamalkannya, maka dia telah menjauhi Al Quran pula.”

Di dalam kitab suci ini, begitu banyak ajaran yang jika dilaksanakan akan bermanfaat bagi umat Islam. Namun, sayangnya saat ini umat Islam mengabaikannya, bahkan tidak merasa terbakar amarahnya ketika ada sekelompok orang yang sengaja membakar Kalamullah yang mulia ini.

Saat ini boleh dikatakan ummat Islam adalah ummat yang paling tertinggal dibanding umat-umat beragama lainnya. Ummat Yahudi meski berjumlah hanya 40juta, namun menguasai ekonomi dan politik dunia. Mereka bisa menguasai masjidil Aqsha tanpa perlawanan berarti dari ummat Islam, yang katanya, berjumlah1,2 milyar atau 30 kali lipat lebih banyak dari kaum Yahudi.

Ummat Nasrani di Eropa, Australia, AS, sangat maju di bidang teknologi dan menguasai negara-negara Islam secara ekonomi dan politik. Mereka mampu membuat mobil, kapal selam, kapal induk yang mampu memuat ratusan kapal terbang, rudal antar benua, pesawat ulang alik yang mengelilingi bumi, bahkan bisa membuat pesawat ruang angkasa yang bisa melaju jauh hingga melewati planet Saturnus.

Bahkan Amerika Serikat dan sekutunya mampu menyerang dan menjajah dan membunuh ummat Islam di Afghanistan dan Irak tanpa perlawanan dari seluruh ummat Islam. Sebagian ummat Islam dengan semangat “Toleransi” justru bekerjasama dengan AS dan Sekutunya yang sebenarnya merupakan kafir harbi.

Padahal zaman Nabi, sahabat, dan beberapa generasi sesudahnya selama 700 tahun ummat Islam begitu maju menguasai dunia. Islam berkibar dari Ternate, India, Timur Tengah, Yugoslavia, Albania, Bulgaria, Yunani, bahkan hingga Spanyol.

Ummat Islam mampu mengalahkan orang-orang kafir, Yahudi, bahkan 2 kerajaan Super Power saat itu yaitu Romawi dan Persia. Bahkan ibukota kedua negara tersebut, yaitu Constantinople (Istambul) dan Baghdad saat ini tetap berada di tangan Islam yaitu di negara Turki dan Irak.

Semangat jihad ummat Islam begitu tinggi sehingga 200 ribu pasukan Romawi selama 7 hari pertempuran tidak mampu mengalahkan pasukan Islam yang dipimpin Khalid bin Walid yang berjumlah hanya 3 ribu orang. Bukannya tentara Islam yang mundur, justru pasukan Romawilah yang mundur ketakutan akibat strategi Khalid bin Walid.

Dalam Perang Salib antara ummat Kristen dengan Ummat Islam yang terjadi beberapa kali dari tahun 1096 hingga 1291 untuk memperebutkan Palestina, hanya perang Salib pertama yang dimenangkan ummat Kristen. Setelah itu ummat Islam yang menang dan berkuasa hingga abad 20 sebelum akhirnya jatuh ke tangan Israel. (bersambung)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun