Mohon tunggu...
Firman
Firman Mohon Tunggu... Freelancer - biasalah

Hanya akan menulis jika ingin. Lebih sering resah karena mendapati ukuran celana dan bajunya bertambah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wabah yang Paling Cepat Menular adalah Kecemasan dan Ketakutan

1 Oktober 2019   15:15 Diperbarui: 1 Oktober 2019   15:37 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Salah satu wabah yang paling cepat menular adalah kecemasan dan ketakutan (Murtono, dalam Samaran: 2018).

Kutipan dalam novel Samaran karya Dadang Ari Murtono pada 2018 itu sangat sering terjadi dan dialami oleh masyarakat Indonesia beberapa tahun belakangan ini.

Kecemasan dan ketakutan masyarakat Indonesia timbul dari banyaknya berita yang tersebar namun belum atau bahkan tidak bisa dipastikan kebenarannya. Alhasil, mereka yang hanya membaca tanpa mencoba mencari tahu kebenaran isi berita yang mereka baca itu akan mengalami suatu kondisi berupa rasa cemas dan rasa takut.

Kecemasan dan ketakutan itu tidak lantas hanya berhenti pada satu orang saja. Orang pertama yang mengalami kecemasan dan ketakutan tadi karena membaca suatu berita yang belum tentu terbukti kebenarannya akan dengan serta-merta menyebarkannya lagi ke orang lain yang akhirnya mengakibatkan terjadinya kecemasan dan ketakutan masal.

Hal inilah yang sedang terjadi di beberapa hari ke belakang. Sudah kurang lebih satu pekan sejak pertama kali berkumpulnya berbagai elemen mahasiswa dari seluruh Indonesia di depan Gedung DPR/MPR, masyarakat Indonesia yang hendak melakukan aktivitas di sekitar wilayah Gedung DPR/MPR masih mengalami kecemasan dan ketakutan. Kecemasan dan ketakutan itu datang salah satunya dari banyaknya berita bohong atau biasa disebut berita hoaks yang beredar di tengah-tengah masyarakat. Hal yang lebih memprihatinkan lagi ialah bahwa masyarakat Indonesia masih banyak yang dengan begitu mudah "termakan" dan memercayai berita hoaks tersebut. Akhirnya, kembali terjadi kecemasan dan ketakutan masal.

Bagaimana cara mengurangi kecemasan dan ketakutan tersebut? Hal yang jelas dan penting untuk dilakukan ialah dengan mengecek ulang kabar atau berita yang sedang dibaca. Mencari fakta-fakta terkait berita tersebut melalui sumber berita lain yang berhubungan yang kemudian bisa membuktikan bahwa kabar itu adalah benar terjadi.

Jangan sampai wabah kecemasan dan ketakutan ini terus menular dan semakin banyak melanda masyarakat Indonesia. Jangan biarkan akal sehat kita sebagai warga negara Indonesia terganggu karena banyaknya berita hoaks yang beredar. []

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun