Mohon tunggu...
Drg. Frita Warasati
Drg. Frita Warasati Mohon Tunggu... Dokter -

Saya percaya semua orang mempunyai senyuman yang indah lewat gigi yang sehat. Karena itulah, saya terpanggil menjadi dokter gigi. Sedangkan menulis sudah menjadi hobby saya. Silakan nikmati artikel saya di www.go-dok.com dan kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Yuk, Kenali Penyebab Gigi Patah pada Anak!

21 Maret 2017   13:39 Diperbarui: 30 Maret 2017   23:24 1486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: oralanswers.com

Pernahkah Anda mendapati si buah hati mengalami masalah kesehatan gigi, di mana gigi mungilnya patah? Saat hal ini pertama kali terjadi, Anda sebagai orang tua pastinya ada perasaan takut bercampur cemas. Padahal, Bunda, fenomena patah gigi pada anak merupakan hal yang lumrah atau wajar terjadi, khususnya jika ia masih berusia di bawah lima tahun. Nah, agar Anda tidak lagi panik, yuk tambah pengetahuan mengenai kesehatan gigi khususnya pada kasus gigi patah pada anak beserta penyebabnya  berikut ini!

Fraktur atau patah gigi merupakan hilang atau lepasnya suatu fragmen dari susunan gigi yang lengkap. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari karies (pembusukan gigi), trauma akibat kecelakaan, hingga benturan di area mulut. Lebih lanjut, Anderson, J.O, penulis buku Essential of Traumatic Injuries to The Teeth, mengemukakan bahwa trauma pada gigi, khususnya gigi susu, paling sering terjadi pada anak di usia 7 tahun. Sedangkan trauma pada gigi permanen biasanya terjadi pada anak rentang usia 8-10 tahun.

Nah, perlu Anda ketahui bahwa trauma pada gigi anak umumnya disebabkan oleh benturan keras yang terjadi pada mulut baik yang disengaja maupun tidak. Menurut M.Pereira, balita memang rentan mengalami trauma gigi sebab ia sedang dalam masa perkembangan motorik. Kebiasaan bermain dan berlari-lari menyebabkan bagian mulutnya berisiko terbentur objek keras, seperti tembok, lantai, pintu, bola, bahkan permainannya sendiri seperti bola, mobil-mobilan hingga gadget yang sedang dimainkannya.

Selain karena trauma, fraktur pada gigi anak juga dapat disebabkan oleh karies alias pembusukan gigi. Hati-hati, ya, Bunda! Faktor lain yang dapat menyebabkan gigi anak patah adalah karena kurangnya edukasi dari orangtua pada anak mengenai pentingnya merawat kebersihan gigi dan dampak buruk mengonsumsi makanan dan minuman manis berlebih karena hal tersebut terbukti sebagai pemicu utama karies.

Faktor lain yang mungkin terjadi adalah dari kebiasaan si kecil itu sendiri. Sadar atau tidak, si kecil sering mengatupkan dan menggemeretakkan giginya terlalu kuat. Walaupun terlihat sepele, namun kebiasaan ini ternyata dapat berakibat buruk terhadap organ mulut yaitu mengakibatkan tulang gigi keropos, resesi gusi, gigi bergeser hingga gigi retak. Bahaya bukan?

Jadi, mulai sekarang sebaiknya Anda mulai mengajarkan kebiasaan kecil pada si kecil mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan giginya.

Lalu, apa saja ciri gigi patah pada anak? Utamanya, Anda perlu waspada saat anak mengeluhkan rasa nyeri pada dentin saat mengunyah, karena bisa jadi gigi buah hati mengalami gangguan, atau lebih parah, patah. Hal yang perlu dilakukan jika itu terjadi adalah segera konsultasikan hal ini ke dokter, agar si kecil mendapatkan pengobatan yang tepat dan efektif.

Gigi patah pada anak memang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Namun, sebagai orangtua, Anda tetap dapat melakukan langkah preventif dengan mengajarkan si kecil tentang pentingnya menjaga kebersihan organ mulut. Karena bukankah mencegah itu lebih baik daripada mengobati?

Baca tulisan saya seputar kesehatan menarik lainnya di www.go-dok.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun