Mohon tunggu...
Fristianty Ltrn
Fristianty Ltrn Mohon Tunggu... Administrasi - NGO

Penulis Pemula

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Yesus, Menikah? Harus Menikah?

1 Mei 2024   15:07 Diperbarui: 1 Mei 2024   15:13 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yesus menikah? Mustahil tidak menikah??

Apakah Yesus menikah? Ini hal yang lazim di perdebatkan. Yang seharusnya dibahas dengan wajar saja.

Kenapa Kristen klaim bahwa Yesus tidak menikah? Jawabannya sederhana, karena PB mencatat bahwa Yesus tidak memiliki istri dan anak. Ini seringkali dibantah oleh saudara saudara Muslim dengan adanya kata kata "Perkawinan Anak Domba" di kitab Wahyu, kitab Kristen. Kristen hanya tersenyum membaca sanggahan itu, karena bagaimanapun sebuah kitab bisa memiliki makna literal dan makna Metafora. Dan "Perkawinan Anak Domba" di kitab Wahyu tidak pernah dimaknai Literal. Kalau Literal, mau sebanyak apa istri  atau mempelai perempuan Sang Anak Domba yang adalah sebagai mempelai laki laki?. Karena yang dimaksud dengan mempelai perempuan di kitab Wahyu adalah umat percaya atau sering disebut Gereja Tuhan. Literal kah pernikahan ini? Tentu tidak. Ini menggambarkan sebuah relasi yang sangat intim dan erat antara Allah dengan Umat milik Nya, yang tidak akan terpisahkan lagi. Ide ini bukan ide yang baru muncul di PB, karena sejak Tanakh atau PL pun, banyak sekali ayat ayat yang mengatakan Allah israel adalah suami bagi Israel. Seperti Hosea 2: 16..engkau akan memanggil Aku: Suamiku, dan tidak lagi memanggil Aku:  Baalku!.

Yesus yang diimani sebagai manusia sejati, manusia sempurna. 

Ini iman Kristen, bahwa Yesus memiliki Dwi Natur, Allah sejati sekaligus Manusia sejati. Apakah dengan memiliki natur  manusia sejati atau manusia sempurna atau manusia tulen, mengharuskan Yesus harus menikah?

Jawabannya TIDAK.

Karena banyak laki laki dewasa yang sehat,  ternyata mampu untuk tidak menikah. Dalam banyak agama pun, bukan soal kristen saja, itu adalah lumrah bahkan dipuji sebagai jalan hidup yang penuh pengorbanan. Misalnya Para Hermit Budha Hindu, para Petapa, mengasingkan diri dari dunia, mendekatkan diri pada Pencipta Semesta, sangat lumrah di temui tidak menikah.

Bagaimana dengan Komunitas Judaisme. Apakah Rabby harus Menikah?

Ada link yang bisa dilihat, jawaban Yudaisme, apakah Rabby harus menikah?.

https://jewishcentersurabaya.wordpress.com/2020/02/18/apakah-rabi-perlu-menikah/

 Ternyata disana  jawabannya TIDAK HARUS. Tapi Imam Besar memang seperti ada keharusan menikah, sehingga ada untaian doa yang dilafalkan, mohon ampun atas dosanya dan dosa keluarganya, dalam upacara Yom kippur. Dan Yesus bukan Imam Besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun