Mohon tunggu...
Fristianty Ltrn
Fristianty Ltrn Mohon Tunggu... Administrasi - NGO

Penulis Pemula

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Allah Sahabat Kita, Mungkinkah?

10 November 2017   13:05 Diperbarui: 10 November 2017   13:12 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: theivfproject.com

"Saya kesampingkan dalam batin saya Allah yang selalu memegang timbangan pengukur. Saya tekankan dalam pikiran bahwa Dia pasti punya belas kasihan. Konsep itu yang membuat saya berani datang mendekat dan menceritakan kegelisahan dan semua kesalahan saya. Saya sampaikan isi hati saya dalam doa dan air mata. Saya katakan, bahwa saya mencintai keluarga saya, suami dan anak saya, tapi rasa kepada seseorang ini kenapa koq tidak hilang dari batin. Lalu tahukah apa yang terjadi? Saya seperti mendengar suara yang berbicara cukup jelas di telinga saya  " Mendekatlah pada suamimu..jangan beri jarak". Ide itu sungguh sungguh  tidak terpikirkan oleh saya sebelumnya. Dan saya yakin Allah yang berbicara di telinga saya dan saat ini sungguh sungguh saya praktekkan. Saya tidak mau menjauh dan serius untuk selalu mendekat kepada suami dan anak saya. Sehingga lambat laun pikiran saya ke seseorang itu mulai sirna. Niat untuk menjalin komunikasi tidak sebesar dulu, tapi dapat terkendali dan saya  bahagia telah mempertahankan cinta yang sejati kepada sang suami."

Sampai terakhir saya bertemu dengan sang kerabat  ini pernikahannya aman dan luput dari musibah perceraian.

Sehingga saya berpikir, seandainya sahabat saya ini tetap kokoh dengan konsepnya bahwa Allah pasti tidak mau mendekatinya karena ada kesalahan yang jelas sedang terjadi di hatinya, maka dia akan menjauh dan solusi untuk kesalahannya tidak akan ada, sehingga rumah tangganya akan terancam bahaya serius.

Ini memberikan insights baru bagi saya..mungkin ada di antara pembaca yang terikat dengan sebuah kesalahan seperti terikat pornography, terikat  PIL  atau WIL, atau jenis kesalahan apapun..mungkin konsep Allah yang tidak melulu selalu datang dengan timbangan di tangan akan menolong kita untuk berani datang dan menceritakan semua kegagalan itu..dan lihat ide apa yang akan diberikanNya sebagai solusi..an idea that we've never thought before..Lets try guys..

Sumber:

https://rumaysho.com/3125-merenungi-nama-allah-al-quddus.html

https://ddmproposi.wordpress.com/sesajen-menurut-pendapat-suku-atau-agama/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun