Mohon tunggu...
Friska DwiPutri
Friska DwiPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa Psikologi Universitas Andalas

Seorang pengarang yang berjuang 0

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Baru Universitas Andalas dan Fenomena Golput: Apakah Ini Tanda Penurunan Nasionalisme di Era Demokrasi?

1 Desember 2024   19:15 Diperbarui: 1 Desember 2024   21:04 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelompok 2 Kelas 7 MKWK Bahasa Indonesia 2024

Anggota Kelompok:

1. Sonya Azura Friski (2410321010)

2. Friska Dwi Putri (2410321030)

3. Abdi Fatlan (2410112180)

4. Fadhli Hawari Sidiq (2410113024)

Kampus Universitas Andalas, dengan gerbang megahnya dan semangat juang mahasiswa yang tinggi, berdiri sebagai saksi bisu peralihan generasi setiap tahun. Ribuan pemuda dan pemudi dari berbagai penjuru datang untuk mengejar cita-cita, mengukir prestasi, dan membangun masa depan mereka. Meskipun di balik kesibukan kegiatan akademik dan organisasi yang berlangsung di dalam kampus, terdapat pertanyaan mendasar yang sering kali terlupakan: Sejauh mana generasi muda, khususnya mahasiswa baru, memahami dan melaksanakan hak serta kewajiban mereka sebagai warga negara?

Salah satu fenomena yang sering muncul dalam konteks ini adalah golput, singkatan dari "golongan putih," yang merujuk pada mereka yang memilih untuk tidak menggunakan hak suaranya dalam pemilu. Fenomena golput di kalangan mahasiswa bukanlah hal yang asing. Dalam berbagai pemilu, banyak mahasiswa yang memilih untuk tak memberikan suara, meskipun mereka memiliki hak suara yang sangat penting.Beragam alasan muncul di balik fenomena ini. Kesibukan perkuliahan yang padat, kekecewaan terhadap kinerja pemerintah, atau bahkan anggapan bahwa satu suara tidak akan membawa perubahan, sering kali menjadi alasan bagi mahasiswa untuk menjauh dari dunia politik. Namun, pertanyaannya adalah, apakah mahasiswa, sebagai generasi penerus bangsa, menyadari betapa pentingnya peran mereka dalam menentukan arah pembangunan negara?

Sebagai generasi muda yang menerima pendidikan tinggi, mahasiswa memiliki peran yang sangat strategis dalam pembangunan bangsa. Pendidikan yang mereka terima tidak hanya bertujuan untuk mencetak profesional di berbagai bidang, tetapi juga untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menganalisis isu-isu sosial dan politik. Hal ini seharusnya mendorong mahasiswa untuk terlibat aktif dalam proses pengambilan keputusan, baik di tingkat nasional maupun lokal.

Namun, kenyataannya masih banyak mahasiswa yang enggan terlibat dalam politik. Salah satu penyebab utama adalah kurangnya pemahaman tentang sistem demokrasi dan partisipasi politik. Bagi sebagian mahasiswa, politik sering kali dipandang sebagai sesuatu yang kotor, penuh intrik, dan jauh dari kehidupan sehari-hari. Padahal, politik adalah hal yang tak asing. Politik berhubungan dengan bagaimana kita mengatur kehidupan bersama, menentukan arah pembangunan negara, dan memilih pemimpin yang tepat untuk memimpin bangsa menuju masa depan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun