Mohon tunggu...
Fris Wahyuddin
Fris Wahyuddin Mohon Tunggu... Kepala Sekolah

Saya adalah seorang pendidik sekaligus pemimpin di SMPN 14 Kota Bima provinsi NTB. Sejak tahun 2015 saya aktif mengikuti ajang lomba Inovasi Pembelajaran bagi guru, dan pada tahun 2021 saya menjadi Pengajar Praktik pada Program Guru Penggerak angkatan 3. Kemudian terpilih sebagai Kepala Sekolah Penggerak pada tahun 2020 sampai sekarang. Hobi saya membaca, menulis, bernyanyi dan bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Praktik Baik Kepemimpinan di Sekolah

9 Desember 2023   03:40 Diperbarui: 9 Desember 2023   03:50 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan diluncurkannya kebijakan Merdeka Belajar episode ke-23 oleh Pemerintah melalui Kemdikbudristek tentang Program Literasi memberikan kode keras bahwa isu Literasi sangat urgen untuk didiskusikan.

 Belum lagi hasil skor PISA kita tahun 2018 untuk kompetensi Membaca (reading) yang masih jauh di bawah standar. Itu artinya mengindikasikan bahwa SDM generasi muda kita masih kurang, belum mampu menjawab tantangan global yang ada. 

Oleh karena itu, kebijakan demi kebijakan terus digagas oleh Pemerintah, dengan tujuan untuk menjawab tantangan rendahnya kemampuan Literasi anak-anak Indonesia dari akibat dari rendahnya minat membaca dan menulis anak sejak dini. 

Oleh karena demikian, kami melalui Komunitas Belajar internal sekolah menginisiasi untuk menyusun berbagai program dan inovasi untuk dapat keluar dari situasi di atas, salah satunya dengan menghadirkan program Literasi Sekolah.

Berdasarkan hasil identifikasi awal yang sudah kami lakukan, didapatkan beberapa fakta situasi dan kesenjangan yang dimaksud, yaitu:

  • Perpustakaan sepi pengunjung untuk baca buku
  • Minat Membaca dan Menulis Guru, Pegawai, Pelajar masih kurang
  • Hasil Rapor Pendidikan tahun pelajaran 2022/2023 untuk Bidang Literasi masih jauh dibawah standar minimum.
  • Jumlah tulisan Guru dan Pelajar ke aplikasi Web Blog sebelumnya masih kurang.

  • Tantangan

Disamping situasi yang sudah dijelaskan sebelumnya, kami juga dihadapkan dengan berbagai tantangan. Sekolah dengan karakteristiknya yang unik tentunya memiliki tantangan tersendiri terutama dari pihak peserta didiknya. Tantangan yang dimaksud yakni:

  • Latar belakang pendidikan orangtua kurang mendukung. Rata-rata siswa kami adalah dari keluarga dengan tingkat pendidikannya sangat rendah yaitu tamatan SMA. Hal ini dikarenakan keadaan ekonomi yang tidak mendukung.
  • Lingkungan keluarga dan masyarakat kurang mendukung pendidikan anak. Rata- rata masyarakatnya bekerja sebagai petani dan serabutan untuk menghidupu keluarganya termasuk anak-anak mereka. Sehingga hampir tidak ada waktu bagi orangtua untuk memperhatikan pendidikan anak-anaknya. Pagi-pagi sekali mereka harus kerja ke ladang dan ke gunung, praktis anak-anaknya terabaikan. Terkadang juga anak-anaknya diajak ikut bekerja padahal anak-anak mereka punya hak untuk sekolah. Tapi itulah kondisi nyatanya, anak-anak pun dalam posisi serba salah dan selalu dikorbankan. Dan kondisi ini otomatis akan berdampak negatif pada kualitas belajar anak-anak.
  • Mayoritas Input siswa sangat rendah. Kondisi ekonomi keluarga yang serba terbatas tentu akan berdampak pada nilai gizi dan pola makan anak-anak mereka. Kondisi ini tentunya akan berpengaruh pada kecerdasan otak dan perkembangan psikis dan mental seorang anak.
  • Tantangan lainnya adalah, dimana rata-rata Guru, Pegawai, dan Pelajar kurang menguasai IT. Walaupun Sekolah kami telah mendapatkan bantuan 45 unit Chromebook dari Pemerintah namun tidak semua guru, siswa dan pegawai mau memanfaatkannya sebagai media pembelajaran di sekolah. Untuk itu pihak sekolah perlu memberikan pendampingan agar mereka mau memanfaatkannya untuk meningkatkan kinerja dan aktivitas belajar di sekolah. Apalagi saat ini Sekolah kami sebagai Sekolah Penggerak, dengan program Digital Sekolah harus mampu menguasai IT sebagai bagian dari dukungan sekolah terhadap program-program Pemerintah.

  • Aksi

Setelah kami pelajari dan melakukan telaah mulai dari Situasi dan Tantangan di sekolah sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas, kami bersama tim setelah melakukan beberapa kali pertemuan dan koordinasi dengan berbagai pihak, akhirnya kami sepakat untuk menyusun sebuah program Literasi Sekolah, yang kami namakan dengan "SUPPA SENA BERBASIS WEBSITE." SUPPA SENA adalah akronim dari "Satu Guru, Pegawai, Pelajar Satu Pena." Program "SUPPA SENA" adalah inovasi lanjutan dan pengembangan dari program sebelumnya. Program ini saya inisiasi bertujuan meningkatkan kompetensi Baca Tulis dan membangun budaya Literasi seluruh warga sekolah yakni mulai dari guru, siswa dan bahkan pegawai.

Program ini juga lebih difokuskan pada aktivitas Menulis. Kenapa Menulis, kenapa bukan Membaca? Karena ketika seseorang menulis maka secara bersamaan ia telah melakukan dua aktivitas, yakni Menulis dan Membaca. Apa yang akan ditulis jika tidak ada pengetahuan dari apa yang dibaca. Namun Menulis ada kesulitan tersendiri dibandingkan dengan Membaca. Hal tersulit dalam "Menulis" itu adalah "Memulai." jika sudah memulai maka akan ketagihan dan menjadi hobby bahkan kebutuhan. Dengan menulis seseorang akan dapat menyampaikan apa saja kepada orang lain bahkan bisa mempengaruhi, tentunya dengan narasi- narasi yang baik dan etis.

Program SUPPA SENA BERBASIS WEBSITE ini tidak hanya diperuntukkan bagi siswa dan guru saja tetapi juga untuk pegawai sekolah. Hal ini dikarenakan pegawai di sekolah adalah bagian dari warga sekolah yang juga memiliki peran dalam mensukseskan program-program sekolah. Maka mereka juga harus dilibatkan dalam berbagai kebijakan, termasuk dalam hal membangun budaya Literasi di sekolah. Itulah yang dinamakan dengan Budaya Literasi Sekolah, bukan Budaya Literasi guru dan siswa. Tidak hanya itu, dalam program ini kami juga memanfaatkan Aplikasi berbasis Website Sekolah sebagai pendukung Budaya Literasi yang kami canangkan di sekolah. Aplikasi Website Sekolah ini adalah hibah dari Pemerintah Kota Bima diperuntukkan bagi seluruh Sekolah yang ada di Kota Bima. Kebijakan ini adalah wujud dukungan Pemerintah Kota Bima dalam merespon dan melaksanakan program-program Pemerintah pusat melalui program Kebijakan Merdeka.

Berikut beberapa tahapan dalam menyusun program "SUPPA SENA BERBASIS WEBSITE."

  • Tahap Perencanaan
  • Diawali dengan membentuk tim dan Merancang Program secara kolaboratif yang dikuatkan dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah tentang Panitia Pelaksana Program yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah.
  • Melakukan sosialisasi Program kepada seluruh warga sekolah dan dengan para pemangku kepentingan yang dikuatkan dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah tentang Penganggaran Program atau Inovasi.
  • Melakukan pertemuan rutin dan menemukan berbagai strategi aksi dan pelaksanaan Program melalui wadah Komunitas Belajar.
  • Sekolah membuat komitmen tertulis yang mewajibkan kepada seluruh warga sekolah untuk membuat minimal 1 Karya Tulisnya setiap bulannya. Komitmen ini diperkuat dengan Surat Pernyataan Komitmen Bersama yang ditandatangani oleh seluruh warga sekolah dan disyahkan oleh Kepala Sekolah.
  • Tahap Implementasi:
  • Tim secara berkala intens memberikan informasi sekaligus motivasi kepada seluruh warga sekolah melalui grup-grup Whatsapp sekolah dan siswa untuk mengirimkan karya tulisannya, baik itu dalam bentuk Berita, Artikel, Praktik Baik dan Pengalaman atau lainnya. Dan masing-masing mengirimkan karyanya ke satu Google Drive yang sudah disediakan.
  • Setelah karya-karya terkumpul dalam satu Google Drive, kemudian oleh saya dibantu oleh tim mengirimkan karya tulis tersebut ke aplikasi Website Sekolah yang sebelum diupload, terlebih dahulu dilakukan review atau revisi, mulai dari struktur penulisannya, tata letaknya, paragraf, tanda baca, hurufnya dan sebagainya.
  • Setelah dipastikan terupload tulisannya, selanjutnya oleh saya bersama Tim mempublikasikan kembali semua hasil karya Guru, Pegawai dan Pelajar ke Medsos, seperti grup-grup Whatsapp sekolah dan lainnya, Facebook, dan Telegram. Sehingga publik akan mengetahui segala inforrmasi yang berkaitan dengan sekolah, sekaligus sebagai wadah untuk promosi sekolah. Aktivitas menulis yang dilakukan oleh guru dan siswa adalah dengan memanfaatkan media Chromebook. Dan ini adalah bukti dukungan pihak sekolah kepada seluruh warga sekolah dalam mengembangkan budaya Literasi Baca Tulis di sekolah.
  • Refleksi (Hasil/Dampak)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun