"Pesona" Lucyana: Ketika Alam Menjadi Lagu, dan Lagu Menjadi Cermin Jiwa
Wawancara Eksklusif: Lagu "Pesona" Terinspirasi dari Keindahan Alam dan Daya Tarik yang Tidak Dibentuk, Tapi Dirasakan
Oleh: Ana
Bandung. 5 Juli 2025. Indonesia adalah negeri yang penuh warna, suara, dan cerita. Dari hutan tropis Kalimantan hingga lembah hijau di Tanah Sunda, setiap sudut Nusantara menyimpan pesona yang tak terlukiskan. Namun, bagaimana jika keindahan itu diubah menjadi lagu? Itulah yang dilakukan oleh penyanyi dan penulis lagu Lucyana lewat karyanya berjudul "Pesona".
Berbeda dari lagu cinta pada umumnya, Pesona adalah bentuk penghargaan terhadap keindahan alam dan budaya Indonesia yang tak dibuat-buat. Lewat nada dan lirik yang tenang, Lucyana menyampaikan bahwa pesona sejati datang bukan dari sesuatu yang dipaksakan, melainkan dari keaslian, kehadiran, dan kedalaman rasa.
Dalam wawancara khusus ini, Lucyana mengupas perjalanan kreatif di balik Pesona, termasuk keputusannya menggunakan instrumen musik tradisional Indonesia seperti suling Sunda, gamelan Bali, angklung, dan sape Kalimantan untuk memperkuat nuansa lokal yang universal.
Awal Inspirasi: Keheningan yang Bersuara
Apa yang menjadi awal lahirnya lagu Pesona?
"Waktu itu aku sedang di kawasan pegunungan di Jawa Barat. Pagi-pagi, sunyi sekali. Tapi justru dari kesunyian itu, aku merasa sangat damai. Alam tidak berbicara, tapi kita bisa mendengarnya. Dari situ aku mulai berpikir, 'pesona itu seperti ini, tenang, tapi menyentuh'."
Lucyana mulai menulis potongan lirik di ponsel, sambil duduk di pinggir danau berkabut. Dari situ berkembang menjadi lirik yang merefleksikan keindahan Indonesia, bukan yang glamor atau dipoles, tapi yang alami dan membumi.
Musik yang Bernapas Bersama Alam