Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penulis - Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membedah Komitmen Iman

8 Agustus 2019   10:40 Diperbarui: 8 Agustus 2019   10:48 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yesus mengatakan bahwa penyakit itu tidak akan membawa kematian, penyakit itu akan menampkkan kemuliaan Allah, karena Yesus tahu bahwa kondisi sakit itu dapat disembuhkan olehNya. Bahkan Yesus sengaja tidak cepat-cepat pergi menyembuhkan Lazarus, walaupun Lazarus itu dikasihi oleh Yesus.

Yesus malah tidak pergi dan Lazarus akhirnya mati. Kematian Lazarus justru merupakan jalan untuk percaya akan kuasa Yesus yang melampaui kematian duniawi. Lazarus akhirnya dibangkitkan oleh Yesus dengan kuasa kata-kataNya.

Lazarus, yang sudah berbaring empat hari lamanya di kubur itu akhirnya dibangkitkan oleh Yesus. Lazarus, marilah keluar! Lazarus pun keluar, Lazarus bangkit. Maka benarlah apa yang dikatakan oleh Marta : Tuhan sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepadaMu segala sesuatu yang Engkau minta kepadaNya. 

Poin b :

Kisah Maria, Bunda Yesus yang tanggap terhadap tuan pesta yang kehabisan anggur dalam pesta perkawinan di Kana. Mereka kehabisan anggur (Yoh. 2:1-11).

Maria menyerahkan persoalan itu kepada Yesus dan Yesus sendirilah yang berkuasa untuk menentukan. Yesus akhirnya mengubah air menjadi anggur.

Menurut Santo Agustinus, air melambangkan Hukum Perjanjian Lama dan Anggur melambangkan Hukum Perjanjian Baru. Dengan mengubah air menjadi anggur berarti Yesus mengubah tradisi Yahudi dalam Perjanjian Lama, yang selalu menggunakan air untuk pembasukan, kini yang harus digunankan adalah anggur yang hidup, yang melimpah ruah yakni Yesus sendiri. 

Akhirnya, air menjadi anggur melimpah ruah. Dengan ini, sebenarnya mau dikatakan bahwa Yesus sendiri adalah Tuan Pesta itu, yakni anggur yang hidup untuk banyak orang.

Poin 4 : Iman Diukur Pada Ketahanan  Terhadap  Tantangan

Kisah seorang wanita Kanaan (bukan Yahudi-kafir) yang datang kepada Yesus, memintaNya untuk menyembuhkan anaknya yang sedang sakit penyakit ayan. Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud. Anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita........(wanita itu)..........Tidak pantas, roti yang seharusnya untuk anak-anak, diberikan kepada anjing (Yesus).. Benar Tuhan, tetapi anjing-anjing pun makan dari remah-remah yang jatuh dari meja tuannya (wanita itu). (Mat. 15:21-28). 

Iman wanita itu, walaupun ia kafir tetapi luar biasa. Yesus menyindirnya tetapi ia tidak tersinggung lalu pergi begitu saja. Malah permintaannya menampkakkan keyakinannya, benar tuan, anjing-anjing itu makan dari remah-remah yang jatuh dari meja tuannya. Itu artinya, walaupun ia seorang kafir, yang sebenarnya tak memiliki alasan untuk beriman kepada Yesus, namun dengan jawaban itu, wanita itu mau menunjukkan bahwa ia percaya kepada Yesus, walaupun imannya sesedikit remah-remah. Akhirnya, Yesus tergerak hati dan anak perempuan itu pun disembuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun