Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penulis - Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fr. Ito Barry: Baomong Politik

17 Februari 2018   20:04 Diperbarui: 17 Februari 2018   20:08 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
fitrahidealis.wordpress.com

Fr. Ito Barry ( Calon Imam Keuskupan Agung Kupang)

Enter Politik and Exit God. Demikian judul dari sebuah media diskusi dalam satu edisi surat kabar kompas. Politik telah menjadi substitusi Tuhan. Ama Lodo bingung deng ne bahasa. Tiba-tiba Ama Guys kas kaget dia dari balakang. Wooiibro lu baca apa ne? Wih u baca berita inggris ew, lu ke tau-tau sa. We aba Guys ew kastau beta do ne arti bilang apa le? Tu hari son sala b tau ma tartau kanapa b su lupa le ne.! Haha..memang lu otak lemah na Lodo. Mana b liat? Ow ini berita ne, b su baca kemarin, lu lola mati. Maksudnya bagini Lodo, b kasih singkat sa ew, mau kastau panjang ma lu otak lemah ne jadi b singkat sajelasnya. Ne judul artinya tu Masuk dunia politik ne orang dong tinggalkan Tuhan kawan .Ke karmana tu aba Guys ew? Hem.. contohnya ke ketong pung pemimpin sekarng dong ne, yang su salah banya kasih arti politik jadi satu praktek untuk dong jual beli kekuasaan deng Doi, supaya dapa jabatan tinggi dan buat dong puas.

Padahal ne Politik sebenarnya bukan pertarungan kekuasaan dan kepentingan pribadi. Tetapi politics must also be reflective on everyday life. Politik haruslah refleksif. Politik identik dengan seni berbicara, adu argumentasi, debat baomong mencari yang terbaik, dan bicara memaksudkan diskursus tentang perkara tata hidup bersama. Politik sesungguhnya juga adalah lapangan refleksif tentang keseharian. 

Dengan refleksi dimaksudkan aktivitas budi manusia mengeksplorasi keluhuran martabatnya dan keluhuran hidup bersamanya. Refleksi mengatakan, pencarian kedalaman dan kebenaran bukan di luar Tuhan melainkan di dalam Tuhan. Eh,, Lodo lu mengerti sonde?,, jang marah b tiba-tiba omong kata baku dan bagaya inggris sadiki, b biasa gitu kalo baomong politik on sadar biasa gitu na. We bro Guys ew, u lanjut sa b dengar ke enak mati lupung baomong ne..

Haha..Lodo u kaget ko,,lu tau sa, b ne karna baca buku banyak na makanya b bagini dan iko barita politik terus jadi lu jang heran deng b. Lu dengar ew b lanjut. Enter politic tu maksudnya undang katong masuk pi dalam suatu tempat, katong kas jalan semua visi misi polis (negara) dan tujuan dari politik itu sendiri keluhuran martabat dan keluhuran hidup bersama. Terutama buat para politikus dong yang dipanggil untuk menerjemahkan kiprahnya dalam pencarian kedalaman arti tata hidup bersama, dan bukan untuk mengejar kekuasaan bagi dirinya atau kelompoknya. Selain itu juga, cakupan ruang dan wilayah politik luas sehingga politik membutuhkan rasionalitas. Dan, dicegah agar jangan terperosok pada kenaifan.

Tiba-tiba Lodo potong guys pung baomong. Eh sabar do Guys, lu barenti baomong do.. yang lain b mengerti ma ne kata b on ngerti. Kenaifan itu apa ew? Guys kaget,,Wih b jalaskan panjang lebar lu hanya son mengerti di kata naif sa ne ko? We u hebat Lodo. Kenaifan "naf" seperti dalam ranah filsafat politik, adalah kesempitan cara berpikir. Yang menjadi pertanyaan bagi katong ne aw, apa jadinya bila politik jatuh dalam kenaifan? Maka makin menipislah atau makin memudarnya pengharapan. Dan itulah yang terjadi di katong pung negara saat ini. Sayangnya katong son sadar. Katong harus sadar bahwa tidak ada politik yang tetap sepanjang masa. Karena itu setiap tujuan politik yang digariskan harus memiliki karakter imajinatif. Bonum Commune (kesejahteraan).

We Guys u bajingan aba.. kepala batu lu nyong. Eh trus kalo katong baomong tentang kata Exit God apa yang harus katong buat aba? Apa katong mau capat kaluar dari Tuhan yang Maha Besar ne ko, karna Tuhan onde ada urusan dalam politik? Atau karna kalo ada Tuhan, yang ada adalah kebangkrutan dan ketidakberhasilan dan cita-cita pribadi onde tercapai le? Maka satu-satunya cara yang dong buat tu EXIT GOD!!!!!. Atau kasih kaluar Tuhan dari ne politik. Ne kali Guys yang heran.. Wih Lodo ew, lu ju su mulai ngerti ne na, mantap aba ew..lu dengar terus b, pasti lu ngerti, ne hari katong dua babahas ena na.

    Trus lanjutnya begini Lodo, di sini katong ju sebagai ana-ana yang suka politik dong harus tahu konsep tentang ilahi dengan makna politik sebagai makna kekuasaan. Kekuasaan itu seakan-akan tidak terkait dengan legitimasi yang ilahi. Justru sebenarnya pelayanan atau being servant itu mempresentasikan yang ilahi. Artinya lagi, kekuasaan politik bukanlah representasi dari kebenaran penguasa, betapa pun luar biasa kekuasaannya, tidak identik dengan sang kebenaran itu sendiri. Kebenaran selalu dalam pencarian dan penggapaian. 

Kita memeluknya, dan masih terus berusaha memeluknya.Yang kita peluk itu sendiri bukanlah kebenaran sebagai mana adanya. Sebab tangan yang kita pakai untuk memeluk memiliki kepanjangan dan jangkauan yang terbatas. Keeratan memelukpun juga sangat terbatas. Yang dapat katong pahami memeluk kebenaran berarti cukup pertama mengarahkan hati kepada-Nya, kepada sumber kebenaran itu sendiri.

We Guys ew, u pung baomong talalu puitis kan ew,, lanjut-lanjut bro. Haha,, Lodo sudah, lu dengar sa b da berapi-api ne,, Dari yang b jalaskan di atas tu, mau disampaikan bahwa politik kalo son pake Sang Kebenaran adalah kedangkalan sa bro. Trus kalo tata hidup bersama, jika dikelola dalam kedangkalan, akan didominasi oleh kerancuan dan kebobrokan. Katong sebagai bangsa yang beragama jangan sekali-kali melupakan campur tangan Tuhan di dalam kehidupan berpolitik. Katong harus terus kasi hadir dalam katong pung hati masing-masing  sehingga tidak akan ada terjadinya  korupsi, kolusi, nepotisme  atau bahasa kebobrokannya biasa disebut sebagai "Mafia Peradilan." 

Dari yang b jalaskan tentang maksud Enter Politic and Exit God tanpa disadari telah merasuki katong pung para pemimpin. Memang haruslah diakui sekarang, katong manusia adalah makhluk yang tak pernah puas akan apa yang katong dapat. Apalagi yang katong lihat adalah kertas-kertas yang bertuliskan Rupiah. Mata manyala bro. Makanya pemimpin dong berusaha dapat walaupun deng cara yang onde adil.  Hem,, wa aba Guys ew memang kurang ajar ew dong tu. Trus apa itu tujuan dari politik ko bro?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun