Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Sakramen-sakramen Penyembuhan dalam Gereja katholik

29 Juni 2016   07:40 Diperbarui: 29 Juni 2016   08:27 1832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dan adalah dosa jika kita membiarkan dosa terus menumpuk akhirnya menguras tenaga rohani manusia, sehingga makin hari manusia semakin kurus imannya. Setelah berdosa manusia membutuhkan penyegaran rohani. Melalui SakramenTobat dosa akan diampuni. Pengampunan dosa ini pun menuntut manusia untuk semakin betobat secara internal dan eksternal. Melalui SakramenTobat kita akan disembuhkan secara bathiniah, dibebaskan dari rasa bersalah yang berlebihan. Allah yang Maha Pengampun itu telah mengutus Putera-Nya untuk menebus manusia dari dosa. Putera itu benar-benar datang sebagai manusia dan di antara manusia. Ia rela menderita-wafat dan bangkit demi keselamatan umat manusia (dimensi taat-kasih).Seusai tugas itu selesai, Ia menjanjikan datang penghibur yakni Roh Kudus (Yoh. 14:26) untuk senantiasa memperbaharui manusia. Dalam kerapuhan manusia, Ia tetap mempercayakan sekelompok kaum klerus melalui kuasa imamat sucinya, bertindak atas nama-Nya (In Persona Christi) untuk dapat membebaskan umat manusia dari kuasa dosa. Umat manusia yang melalui SakramenTobat mendapat upah yang setimpal sesuai dengan apa yang dilukiskan dalam Lumen Gentium, art. Ke-11 :

LG 11: Mereka yang menerima SakramenTobat memperoleh pengampunan dari belaskasihanAllah atas penghinaan mereka terhadap-Nya; sekaligus merekadidamaikan oleh Gereja, yang telah mereka lukai dengan berdosa, dan yangmembantu pertobatan mereka dengan cinta kasih, teladan serta doa-doanya.(bdk.dengan KGK. 1422).

Dengan bertobat kita dapat mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, menuju kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus (bdk. Ef. 4:13).Kita menuju tingkat kepenuhan Kristus melalui peristiwa Salib dan kebangkitan. Korban dan kebangkitan berdimensi kasih yang tak terbatas (bdk.Yoh.15:13). Dalam Sakramen tobat, terlaksana dua unsur, yakni : Allah yang mengambil inisiatif bebas untuk dapat berdamai kembali dengan manusia yang telah jatuh dalam dosa dan manusia yang meyerahkan diri secara total kepada kerahiman Allah untuk diampuni. Bertemunya Inisiatif Allah dengan manusia akhirnya melahirkan perdamaian yang menyenangkan.

  • Rahasia Pengakuan (seal of confession)
  • Ketidaktahuan akan jaminan rahasia pengakuan dapat saja berimbas pada ketidakmauan untuk mengaku.Jika kita tidak tahu apakah pengakuan itu akan dirahasiakan oleh para pelayan klerus, maka bisa saja muncul ketakutan dan ketidakmauan untuk mengaku. Persoalan ini digambarkan oleh KGK dan KHK, demikian :

KGK 1467 :Pelayanan ini luar biasa mulianya. Ia menuntut penghormatan dan sikap hati-hatiterhadap orang yang mengakukan dosanya. Karena itu, Gereja menjelaskan bahwasetiap imam, yang mendengar Pengakuan, diwajibkan dengan ancaman siksa yangsangat berat, supaya berdiam diri secara absolut, menyangkut dosa yang ini, penitensampaikan kepadanya dalam Pengakuan Ia juga tidakboleh merujuk kepada pengetahuan, yang Pengakuan telah berikan kepadanyamengenai kehidupan peniten. Rahasia Pengakuan ini, yang tidak mengenalkekecualian dinamakan "meterai Sakramental", karena apa yang dipercayakan penitenkepada imam, tinggal "termeterai" oleh Sakramen.

KGK 2490: Rahasia Pengakuan itu kudus dan dengan alasan apa pun tidak boleh dilanggar."Rahasia Sakramental tidak dapat diganggu gugat; karena itu adalah durhaka jika bapaPengakuan dengan kata-kata atau dengan salah satu cara lain serta atas dasar apa punsedikit banyak mengkhianati peniten"

  • Kitab Hukum Kanonik (KHK)1983 :
  • Kanon 983 :
  • § 1. Rahasia Sakramental tidak dapat diganggu gugat; karena itu sama sekali tidak dibenarkan bahwa bapa pengakuan dengan kata-kata atau dengan suatu cara lain serta atas dasar apapun mengkhianati peniten sekecil apapun.§ 2.Terikat kewajiban menyimpan rahasia itu juga penerjemah, jika ada, serta semua orang lain yang dengan cara apapun memperoleh pengetahuan mengenai dosa-dosa dari pengakuan.
  • Kanon1388 :
  • § 1. Bapa pengakuan, yang secara langsung melanggar rahasia Sakramental, terkena latae sententiaeyang direservasi bagi Takhta Apostolik; sedangkan yang melanggarnya hanya secara tidak langsung, hendaknya dihukum menurut beratnya tindak pidana. § 2. Penerjemah dan lainnya yang disebut dalam kan. 983 § 2, yang melanggar rahasia, hendaknya dihukum dengan hukuman yang adil, tak terkecuali ekskomunikasi.
  • Keterangan : § disebut dengan paragraf.Latae Sententiae : hukuman otomatis.

Uraian-uraian di atas dapat memberikan jawaban terhadap kecemasan kita akan sejauh mana terjaminnya peniten dengan dosa yang diakuinya. Sebagaimana Allah senantiasa menyelamatkan umat manusia melalui karya-karya rahasia-Nya (misteri), sedemikian itu mereka yang dipercayakan untuk membebaskan umat manusia dari belenggu dosa hendaknya bertindak seturut rahasia-rahasia Allah yang telah ada itu.

  • Materia-forma dalam Sakramen tobat

Perincian materia, forma, pelayan, penerima dan rahmat yang dihasilkan dalam perayaan Sakramen tobat :

SAKRAMENTOBAT ATAU REKONSILIASI

Quasi Materia
Ungkapan rasa sesal, tobat dan pengakuan dosa dari peniten; penguluran tangan dari bapak pengakuan atas kepala peniten disusul berkat dengan tanda salib.
Forma
Rumusan absolusi : “Allah, Bapa yang berbelas kasih, telah mendamaikan dunia dengan diri-Nya melalui wafat dan kebangkitan putera-Nya dan telah mengutus Roh Kudus bagi pengampunan dosa. Melalui pelayanan Gereja Ia menganugerahkan kepada saudara pengampunan dan damai. Dan dengan ini aku melepaskan Saudara dari segala dosa, dalam nama Bapa (+) dan Putera dan Roh Kudus”. (U: Amin).
Pelayan
Uskup dan Imam yang telah ditahbiskan secara sah dan memiliki yurisdiksi untuk menerimakan Sakramen tobat
Penerima
Orang yang telah dibaptis dan jatuh dalam dosa. Dia sudah dapat menggunakan

 akal budinya, memiliki rasa sesal, mau bertobat dari dosanya dan mau menjalankan penitensi.
Rahmat yang dihasilkan
Penganugerahan Roh Kudus untuk pengampunan dosa-dosa dan kekuatan untuk pembaharuan hidup.

Keterangan :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun