Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Membaca, Berproses, Menulis, dan Berbagi || Portal Pribadi: www.tafenpah.com www.pahtimor.com www.hitztafenpah.com www.sporttafenpah.com ||| Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Presiden Joko Widodo: NTT Punya Potensi Pengembangan Komoditas Jagung, dan Jangan Paksakan untuk Keluar dari Kekuatannya!

27 Juni 2022   09:33 Diperbarui: 27 Juni 2022   15:58 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur NTT menggunakan mesin combine sebagai panen simbolis di Sumba Barat Daya. Sumber gambar: Humas Pemprov NTT

"Saya mengapresiasi kinerja dan  kerja keras dari Bupati, Kepala Dinas Pertanian kepala desa serta para penyuluh di Kabupaten Sumba Barat Daya yang telah mengerahkan petani di di Kabupaten ini. Meskipun di musim panas, namun lahan seluas 35.000 hektar untuk komoditas jagung dapat dimanfaatkan secara optimal. Tentu saja, pencapaian itu merupakan suatu hal yang sangat luar biasa dan menjadi sejarah baru bagi Pulau Sumba sebagai salah satu daerah penyumbang pangan nasional" ujar VBL.

Presiden Jokowi Jangan Paksakan NTT Keluar dari Kekuatannya

Gubernur NTT menggunakan mesin combine sebagai panen simbolis di Sumba Barat Daya. Sumber gambar: Humas Pemprov NTT
Gubernur NTT menggunakan mesin combine sebagai panen simbolis di Sumba Barat Daya. Sumber gambar: Humas Pemprov NTT

Melanjutkan pernyataan dari pidato Presiden Joko Widodo dalam Rakernas II PDIP, terkait imbaunnya untuk tidak memaksakan setiap provinsi keluar dari kekuataannya, saya pun sangat setuju.

Lantaran, jika kita menilik situasi politik global saat ini, kian tak menentu. Akibatnya harga pangan (gandum) melambung tinggi. Karena invasi militer Rusia ke Ukraina yang merupakan negeri penghasil gandum terbaik dunia.

Invasi tersebut juga memberikan efek yang sangat besar bagi ketersediaan pangan dalam negeri. Untuk itu, sebagai upaya komprehensif dari Presiden Jokowi, tentunya mulai sekarang, setiap provinsi harus tetap mengembangkan potensi yang dimilikinya, demi ketahanan pangan nasional saat ini, besok, dan di waktu yang akan datang.

Hal senada juga bukan hanya berlaku bagi provinsi NTT, melainkan provinsi Papua dalam mengembangkan sagu. Begitu pun dengan provinsi yang lainnya.

Gotong Royong sebagai Kekuatan Bersama dalam Menghadapi krisis Pangan

Secara dewi fortuna atau keberuntungan, negara kita saat ini masih berpuas diri, lantaran ketersediaan pangan dalam negeri masih mencukupi.

Namun, lain kisah dengan beberapa negara yang saat ini dilanda krisis pangan.

Permasalahan tersebut, menjadi catatan penting bagi kita semua untuk kembali meningkatkan kerja kolaborasi, atau dalam bahasa Bung Karno adalah 'Gotong Royong.'

Ya, dua kata di atas, terdengar secara berulang kali, namun kita pun terkadang lalai dalam menjalankannya. Karena ada kepentingan apa pun yang melatarbelakangi setiap tindakan kita, demi mencapai sesuatu di dalam panggung perpolitikan tanah air.

Untuk itu, solusi terbaik untuk tetap menjaga ketahanan pangan nasional, kita pun harus berpegang pada semangat gotong royong, sebagaimana pesan dari Presiden Jokowi dalam Rakernas II PDIP.

Salam | Instagram: @Suni_Frederikus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun