Isu terkini menyebutkan bahwa Rusia akan menyerang Ukraina pada tanggal 16 Februari. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sudah tidak bisa membayangkan perang saudara dengan Rusia yang secara sosio-kultural masih memiliki ikatan keluarga.
Baca Juga:Â Ukraina Menjamin Keselamatan Penerbangan Udaranya
Ikatan keluarga itu bukan berakhir pasca keruntuhan Uni Soviet tanggal 26 Desember 1991, ketika Mikhail Gorbachev mengundurkan diri dari pemimpin tertinggi Uni Soviet dan menyebabkan kekecewaan warga.
Peristiwa kelam 30 tahun silam itu telah menjadi hantu terbesar bagi negara-negara bekas Uni Soviet. Terutama saat ini adalah Ukraina sendiri.
Respon Ukraina Terkait Invasi Militer Rusia di Hari Rabu
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melalui British Broadcasting Corporation (BBC) mengatakan bahwa delapan tahun lalu kekuatan militer mereka tidak bisa mengimbangi kekuatan militer Rusia ketika merebut wilayah Krimea.
namun, hari ini dan ke depan militer Ukraina sudah jauh lebih kuat di bandingkan delapan tahun lalu. Mereka tidak akan segan-segan untuk menyerang Rusia di hari Rabu. Jika, isu invasi dari pihak Barat itu benar-benar terjadi.
Zelensky Menetapkan Hari Rabu Sebagai Hari Perdamaian
Zelensky mengatakan ia dan warganya tidak menginginkan perang. Mereka sangat mencintai perdamaian. Untuk itu, jika hari Rabu Rusia benar-benar menginvasi Ukraina, mereka akan mengibarkan bendera  nasional dengan mengenakan pita biru dan kuning, dan menunjukkan kepada dunia tentang arti persatuan
Warga Ukraina tidak menginginkan perang. Mereka ingin menyelesaikan konflik dengan Rusia dengan cara eksklusif dengan jalan negosiasi.