Mohon tunggu...
Freddy
Freddy Mohon Tunggu... Konsultan - Sales - Marketing - Operation

To complete tasks and working target perfectly. Leave path in a trail.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Mendongeng, Cara Efektif nan Murah Tingkatkan Kecerdasan Anak

7 Mei 2020   23:27 Diperbarui: 29 Juli 2021   18:33 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mendongeng (Gambar oleh Tumisu dari pixabay.com)

Dalam pemaparan selanjutnya, Arleen menjelaskan pentingnya membaca untuk anak, bahkan sejak masih dalam kandungan:

1. Kebiasaan yang ditanam sejak lahir akan melekat seumur hidup
2. 80% pertumbuhan otak manusia terjadi dalam 3 tahun pertama hidupnya
3. Kemampuan menganalisa terbentuk saat kita membaca untuk anak yang belum bisa membaca
4. Anak akan bisa membaca tanpa susah diajari dan tanpa harus menghafalkan
5. Anak lebih siap saat masuk sekolah dalam banyak hal (percaya diri, kemampuan menangkap pelajaran, penguasaan kota kata, dll)

Bagaimana membaca dan dongeng bisa meningkatkan kecerdasan anak?

Saya berikan ilustrasi secara sederhana. Kalau kita menonton film, mata kita fokus pada gambar, praktis otak kita tidak banyak bekerja dalam mengolah gambar-gambar dan cerita yg telah ditangkap oleh mata dan telinga. Namun apabila kita membaca, katakanlah contoh bacaan nya berikut : sebuah kereta kencana kerajaan berwarna emas yang ditarik oleh 4 (empat) ekor kuda berwarna putih melintas jalanan pedesaan dengan pemandangan indah sawah di sebelah kiri jalan dan pegunungan di sebelah kanan jalan. Bukankah kalimat tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk gambar imajinasi oleh otak kita? Sehingga otak kita pun menjadi lebih aktif, terlatih dan berdaya  melalui bacaan daripada hanya menonton serentetan gambar-gambar yang ditampilkan dari sebuah tayangan.

Sekarang kita paham mengapa mendongeng untuk anak memegang peranan yang sangat penting. Bagi orangtua dengan anak-anak yang sudah bersekolah di sekolah dasar, masih belum terlambat. 

Memang benar perkembangan otak anak telah terbentuk sempurna di tahun ketiga. Namun kebiasaan baru membaca, akan menambah pengetahuan bagi anak dan tidak akan menjadi langkah yang sia-sia. Hanya saja di zaman sekarang ini kita memiliki tantangan yang besar, yaitu handphone.

Handphone telah membuat ayah, ibu, kakak dan adik sibuk sendiri dengan urusannya masing-masing melalui sarana handphone. Tidak salah kalau kita dan anak-anak yang hidup di zaman sekarang di cap sebagai "penderita" autis non medis. 

Di rumah, semua anggota keluarga sibuk dengan gadget handphone masing-masing. Hal ini menimbulkan kerenggangan dalam ikatan keluarga masing-masing anggotanya. 

Hal ini juga menurunkan minat anak-anak untuk membaca, karena banyak permainan atau tontonan yang bisa diperoleh dari berbagai aplikasi di handphonenya. 

Untuk ini Arleen juga memberikan kiat yang baik. Orangtua tidak akan bisa berhasil melarang anak-anaknya berhenti bermain gadget handphone selama orangtua tidak mampu memberikan contoh kepada anak-anaknya. 

Penekanan Arleen dalam hal ini bahwa sebenarnya di mata anak-anak, orang tua adalah "mainan" yang paling mengasyikkan bagi mereka. Sehingga di saat orangtua menyibukkan diri dengan gadget handphone, maka anak-anak otomatis mencontoh dan mencari keasyikan baru di gadget handphone sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun