Mohon tunggu...
Muhammad FarchanMubarok
Muhammad FarchanMubarok Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Apabila banyak kesalahan yang menyinggung mohon maaf sebesar besarnya karena sejatinya hanya di peruntukkan untuk kewajiban sebagai mahasiswa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Viral! Ratusan Siswa Ponorogo Mengajukan Dispensasi Nikah

16 Januari 2023   10:40 Diperbarui: 16 Januari 2023   10:44 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Muhammad Farchan Mubarok
Opini mengenai viralnya kasus ratusan siswa di ponorogo yang mengajukan dispensasi nikah.

Baru baru ini, berita dalam negeri sedang dihebohkan dengan hadirnya berita atau kasus tentang Ratusan Siswa di Ponorogo yang mengajukan Dispensasi Pernikahan Dini. Hal ini tentu membuat para kalangan masyarakat menjadi kaget bahkan juga tidak sedikit dari mereka yang merasakan miris maupun khawatir dengan hal ini. Bagaimana bisa masyarakat tidak merasakan cemas akan hal ini. Kasus ini bisa saja menimpa anggota keluarga mereka sendiri, terkhusus bagi para orang tua yang masih mempunyai anak dibawah umur. Karena tidak selamanya orang tua bisa mengawasi bagaimana perilaku atau kegiatan yang dilakukan oleh anak mereka secara terus menerus.
Bisa dibilang juga anak anak pada zaman sekarang lebih 'pandai' daripada orang tua mereka sendiri. 'Pandai' dalam artian hal ini bukan tentang pengetahuan yang lebih, namun 'pandai' yang dimaksud melainkan seorang anak bisa dengan leluasanya berbohong atau mencari alasan dengan membawa embel embel mengikuti kegiatan akademis maupun non akademis sekolah namun mereka justru pergi bermain atau bertemu dengan teman, sahabat, bahkan pacar mereka.
Hal ini sering terjadi karena mungkin mereka sedang berada di fase umur yang bisa dibilang masih mencari kepuasaan hasrat mereka. Entah itu merasakan menjalin suatu hubungan dengan lawan jenis, pergi bersama teman hingga larut malam, dan masih banyak lagi.
Selain faktor diatas, menurut saya perkembangan di zaman sekarang ini bisa juga dibilang  mengalami perkembangan zaman yang 'liar'. Mengapa demikian, karena pada sekarang ini hal hal yang konotasinya negatif menjadi suatu hal yang lumrah. Entah itu berpacaran, meminum minuman keras, atau pergi staycation dengan lawan jenis itu menjadi hal yang biasa di zaman sekarang ini. Bahkan bisa dibilang jika seorang individu belum pernah melakukan hal hal negatif yang dimaksud tadi belum bisa dikatakan gaul.
Lantas hal ini tentu saja berdampak dalam mempengaruhi pemikiran anak yang dibawah umur tadi. Yang sejatinya mereka sedang mencari titik kepuasaan hasrat yang ada di dalam diri mereka lalu ditambah dengan adanya perkembangan zaman 'liar' seperti yang dijelaskan tadi maka rasa penasaran yang ada di dalam diri mereka semakin tidak terkontrol untuk mencoba hal tersebut.
Nah hal ini, tentu saja menjadi persoalan yang ditakutkan oleh para orang tua. Karena para orang tua juga tidak mungkin melarang para anaknya untuk tidak keluar sama sekali. Namun disisi lain para orang tua juga takut dalam membolehkan anaknya 'keluar' dari rumah karena terbayang kasus seperti yang diatas.
Lantas bagaimana seharusnya para orang tua dalam menyikapi hal tersebut? Menurut saya tindakan yang harus dilakukan oleh orang tua adalah selalu memantau bahkan harus betul betul mengetahui anaknya pergi dengan siapa dan melakukan kegiatan seperti apa.
Bagaimana jika si anak justru berbohong? Dalam menghindari hal ini menurut saya orang tua harus menjalin hubungan dengan sesama orang tua dari si anak. Jadi di harapkan para orang tua mendapat kepastian sebelum membolehkan anaknya keluar.
Ada juga langkah lain yang menurut saya bisa membentuk kepribadian disiplin anak adalah memberikan batasan keluar kepada anak. Mengapa demikian, karena secara tidak langsung dengan menerapkan cara seperti ini bisa memberikan rasa mengganjal di pikiran  anak apabila mereka keluar sampai dengan larut malam dan masih banyak lagi.
Hal diatas bisa dibilang merupakan cara yang memang terbilang mengekang kepada anak, namun hal hal seperti diatas justru menurut saya patut untuk diterapkan demi membentuk pemikiran disiplin anak dan demi meminimalisir pergaulan bebas yang menyimpang. Karena jika hanya mengandalkan kesadaran dari anak itu sendiri tidak beda hal nya dengan bermain taruhan yang belum tentu baik hasilnya. Jika bukan para orang tua yang menjaga anak lalu siapa lagi.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun