Mohon tunggu...
Frans Liwang
Frans Liwang Mohon Tunggu... profesional -

General Practitioner di Depok.\r\n\r\n\r\nI love writing, reading, and updating info about medicine, research, health news & policies.\r\n\r\nContact me: fr_archy02@yahoo.com atau @Frans_Liwang

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Serunya Melatih Dokter Kecil di Daerah!

20 Oktober 2013   21:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:15 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_286513" align="aligncenter" width="590" caption="Pelatihan Dokter Kecil SDN01 Sangatta Selatan"][/caption] Semarak program dokter kecil tahun ini tak hanya dirayakan di kota besar. Meski nan jauh dari keramaian, siswa-siswi SDN01 Sangatta Selatan tak mau ketinggalan. Saat ini hadapan Saya, ada 21 calon dokter kecil telah duduk manis, bersiap menimba ilmu sebanyak-banyaknya. "Halo apa kabar hari ini?" teriak Ibu Guru membuka acara. "Alhamdulillah, Luar biasa! Yes..Yes..Yes..!!" teriak anak-anak seraya mengangkat tangannya. Terpancar semangat dan antusiasme dari anak-anak SD ini. Mereka adalah anak-anak terpilih dan memiliki prestasi akademik yang baik. Dokter kecil, begitu mereka disebut. Diharapkan, mereka mampu menjadi role model hidup sehat bagi teman-teman dan lingkungan mereka. Bukan cuma melakukan pengobatan dasar, dokter kecil pun harus mampu menjelaskan dan memberi edukasi kepada orang di sekitarnya. Hari ini adalah pengalaman Saya dan dua rekan, dr. Rudy Kurniawan dan dr. Felix Chikita, melatih dokter kecil setelah 1 tahun bekerja di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Tepatnya, kami sedang bertugas di Puskesmas Sangatta Selatan. Kami bertiga ditemani oleh perawat dan penyuluh gizi dari puskesmas. Sebelumnya, kami terbiasa berkeliling untuk penyuluhan, pengobatan gratis, posyandu, dan banyak program kesehatan masyarakat lainnya. Menjelang 1 bulan menunaikan tugas di Sangatta, kami diminta untuk menghidupkan kembali UKS dan program dokter kecil di suatu sekolah dasar. Sangat berkesan. Inilah salah satu hal yang bisa saya titipkan untuk masyarakat sini ketika Saya angkat kaki dari Kota Tambang ini. Semalaman kami bertiga mempersiapkan materi. Intinya adalah pembekalan ilmu serta praktik. Kami pun harus berkreasi sendiri sambil melihat materi dari Kemenkes karena kami tidak pernah dilatih secara khusus sebagai pendidik dokter kecil sewaktu di Universitas Indonesia dulu. "Mereka harus pede, mereka harus bisa menjadi contoh," itu saja niatku dalam hati. Di hari Sabtu, 19 Oktober 2013 ini, calon dokter kecil diminta hadir dari pukul 07.00 sampai 15.00 WITA. Terlihat ibu dan bapak guru yang juga antusias menyimak materi. Pada sesi awal, anak-anak diajarkan untuk mengenai UKS dan dokter kecil. Menurut para guru dan murid, selama ini UKS sekolah hanyalah ruang kosong tanpa penghuni. Mempekerjakan dokter umum atau dokter gigi di UKS sekolah memang sulit bagi SDN01 Sangatta; sulit secara SDM maupun finansial. Oleh sebab itu, pihak sekolah sangat berharap pada dokter kecil ini. Paling tidak dokter kecil akan membantu untuk penyuluhan hidup sehat, serta menghubungkan antara sekolah dan puskesmas. Selanjutnya para calon dokter kecil diajarkan tentang pentingnya gizi dan kebersihan lingkungan. Pembahasan ini lebih lanjut menyentuh hingga ke kantin sekolah. Bagi SDN01, dan mungkin bagi sekolah-sekolah lainnya, kantin adalah satu-satunya tempat anak untuk makan. Oleh karenanya, jenis makanan yang disediakan harus kaya gizi dan bersih. Diskusi yang mempertemukan antara penyuluh gizi, guru sekolah, dan calon dokter kecil ini akhirnya sepakat, kantin sekolah harus menjadi prioritas bagi sekolah sehat. Sesekali wajah lucu ini mengantuk, maka pengajar akan berteriak bertanya, "Halo apa kabar hari ini?" Seraya anak-anak pun terbangun dan meneriakkan yel-yel mereka. Sebagai acara inti, kami bertiga membawakan topik tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K). Ternyata gampang-gampang sulit melakukannya. Gampang, karena dokter kecil sangat aktif dan antusias. Tetapi sekaligus sulit, mengingat siswa-siswi kelas 4 dan 5 SD ini masih minim secara pengetahuan tubuh manusia. Untunglah topiknya sederhana. Layaknya bekerja sebagai dokter beneran, dokter kecil diberi tahu apa dan sejauh mana kewajiban yang mereka emban. Luka lecet, misalnya, dapat langsung ditangani di UKS. Namun untuk luka lebih parah, dokter kecil bertugas untuk mengajak rekannya itu ke Puskesmas. Topik-topik yang dibahas kali ini adalah penanganan pingsan, transfer korban, luka lecet, luka bakar, cedera mata, dan teknik pembidaian. Untuk memberi semangat, kami melakukan sistem pre- dan post-test; sekaligus untuk mengetahui daya serap anak-anak pada topik yang diberikan. Saya dan kawan-kawan sangat senang berbagi materi ini. Terlihat, mereka banyak belajar istilah baru dan ilmu pengobatan sederhana. Apabila anak-anak tampak sulit menyebut suatu istilah medis, maka saya akan menyuruh mereka mengulanginya kembali. "Ayo ucapkan bersama-sama, ANTISEPTIK," ucapku di depan kelas. Setelah belajar teori, mereka pun kami bagi menjadi tiga kelompok. Kita akan workshop dan melakukan rotasi per station. Station 1 dipimpin oleh dr. Felix. Pada station ini, calon dokter kecil dilatih untuk menangani korban pingsan. Jangan disamakan dengan pingsan pada dewasa, kasus-kasus yang sering ditemui di sekolah ialah pingsan saat berbaris upacara, terkena bola basket, dan sebagainya. Mereka pun belajar cara mengenali kondisi pingsan, membawa ke UKS, serta cara mengangkat korban pingsan yang benar. Khusus untuk transfer korban, calon dokter kecil harus bekerja sama dalam melakukannya; ada yang menahan leher-kepala, punggung, pinggang, hingga kedua kaki. Gerak memindahkannya pun harus serentak. Berpindah ke station 2, pada pos ini anak-anak berlatih cuci tangan dan memakai alat-alat UKS. Dr. Rudy memberi contoh cara cuci tangan yang benar, dengan 7 langkah. Sambil menyanyi, anak-anak pun menghafalkan gerak cuci tangan itu. Mereka pun berkenalan dan berlatih cara menggunakan termometer, serta teknik memakai sarung tangan dan masker. Tidak lupa anak-anak juga diajarkan etika batuk dan bersin yang benar. Berpindah ke pos terakhir, bersama saya sendiri. Di pos ini, anak-anak belajar tentang penanganan luka sederhana. Apabila menemukan teman yang terjatuh di lapangan, dokter kecil harus berani menghampiri dan membantu teman itu ke UKS. Cuci lukanya dengan air bersih, beri antiseptik, lalu tutup lukanya dengan kasa. Dan, mereka pun berkesempatan melakukan teknik pembidaian sederhana. Dengan wajah serius, tampak tangan-tangan mungil memasang bidai, memutar gulungan kasa, hingga terikat kuat. Memang, setelah saya cek, pembalutannya belum terlalu kuat dan kokoh. Saya pun menasehati agar mereka terus berlatih mandiri. Tak terasa sore pun tiba. Kami telah menyelesaikan tugas pelatihan ini. Pada acara penutup, tak lupa kami mengapresiasi siswa-siswi dengan nilai post-test tertinggi, serta yang aktif dalam kegiatan praktik. Di luar dugaan, seorang siswi mampu meraih nilai 100 dalam ujian tulis. Padahal sebelumnya ia hanya mendapat nilai 50. Ucapan bangga dan terima kasih kami haturkan kepada pihak sekolah yang peduli terhadap kesehatan siswa-siswanya. Semoga kelas SDN01 dapat melahirkan siswa-siswi unggul dan sehat, sesuai motonya: "Sekolah sehat, prestasiku hebat, dan imanku kuat!" Salam sehat untuk kita semua. [caption id="attachment_286496" align="aligncenter" width="620" caption="Pembekalan Teori untuk Dokter Kecil SDN01 Sangatta Selatan"]

13822746841891749406
13822746841891749406
[/caption] [caption id="attachment_286497" align="aligncenter" width="636" caption="Berlatih Cara Gosok Gigi yang Benar"]
13822749651767004498
13822749651767004498
[/caption] [caption id="attachment_286498" align="aligncenter" width="596" caption="Ayo Kerja Sama Memindahkan Korban (with dr. Felix)"]
13822751721816458481
13822751721816458481
[/caption] [caption id="attachment_286500" align="aligncenter" width="585" caption="Jangan Lupa Pakai Alat Pelindung Diri"]
13822752691466929117
13822752691466929117
[/caption] [caption id="attachment_286501" align="aligncenter" width="610" caption="Belajar Merawat Luka"]
1382275364652243716
1382275364652243716
[/caption] [caption id="attachment_286503" align="aligncenter" width="605" caption="Ayo Pasang Bidai"]
1382275447538541007
1382275447538541007
[/caption] [caption id="attachment_286509" align="aligncenter" width="573" caption="Inilah Tiga Dokter Kecil Terbaik!"]
138227645041880791
138227645041880791
[/caption] [caption id="attachment_286508" align="aligncenter" width="645" caption="Foto Bersama dengan Seluruh Dokter Kecil"]
1382276383380583370
1382276383380583370
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun