Mohon tunggu...
Fransiskus Trisudieli Lahagu
Fransiskus Trisudieli Lahagu Mohon Tunggu...

Fransiskus Trisudieli Lahagu ll Sarjana Pendidikan Bidang Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ll Asal Nias Barat ll info lainnya hubungi di no. HP/WA 082370709774. Blog : fransiskustrisudielilahagu.blogspot.com ll email : fransiskustrisudielilahagu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Lompat Batu (Nias) Titipan Alam untuk Indonesia

8 November 2015   16:11 Diperbarui: 8 November 2015   16:26 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lompat Batu Nias adalah tradisional Pulau Nias, yang memiliki ketinggian kurang lebih 2m dan lebar 40 cm. Dahulu jiwa-jiwa muda baru dikatakan dewasa dan matang secara fisik jika dapat Lompat Batu. Artinya sudah siap menjadi pembela kampunya jika ada ancaman dari luar.

Atraksi Lompat Batu Nias (Bawomataluo)[/aption]

Perlu diketahui bahwa tradisi Lompat Batu tidak semua terdapat di Pulau Nias. Hanya ada dikampung-kampung di Kabupaten Nias Selatan (Teluk Dalam). Satu hal lagi, lompat batu hanya diikuti oleh kaum laki-laki saja, dan sangat tidak diperbolehkan untuk kaum perempuan. 

Uniknya tidak semua bisa berhasil melewati batu bersusun itu, walau suda latihan berpuluh-puluh kali. Menurut kepercayaan setempat hal itu bisa disebabkan karena genetika, jika ayahnya dahulu adalah seorang pelompat batu waktu masih muda, berati anaknya juga sudah pasti bisa melompat (tetapi selalu ada latihan). Kemampuan dan ketangkasan melompat batu juga seringkali dihubungkan dengan roh-roh para leluhur yang telah meninggal. Untuk acara-acara tertentu, para pelompat diharuskan memohon ijin kepada leluhur agar terhindar kecelakaan ataupun resiko bagi pelompat. 

Dalam perkembangan zaman, tradisi lompat batu seringkali tidak hanya ditampilkan hanya pada acara budaya di daerah setempat, tetapi pada acara-acara besar agama dan bahkan untuk mempromosikan Indonesia di ajang Internasional. Terlihat bahwa Nias mewakili Indonesia pada Carnaval International de Victoria 2015 di Afrika Barat. Anda dapat menikmati atraksi mengagumkan ini di beberapa tempat di Pulau Nias, seperti di Desa Bawo Mataluo (Bukit Matahari) atau di Desa Bawomataluo, Kabupaten Nias Selatan. Saat menyambangi Pulau Nias jangan lewatkan juga untuk mengamati kemegahan warisan budayanya berupa arca peninggalan megalit, rumah tradisional, dan tentunya berselancar (surfing) atau menyelam (diving). 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun