Mohon tunggu...
FRANSISKUS LATURE
FRANSISKUS LATURE Mohon Tunggu... Advokat | Penulis | Managing Partner FLP Law Firm

Antara hukum dan kemanusiaan, saya memilih berjalan di garis tipis yang memisahkan keduanya. Menulis untuk memastikan kebenaran tetap hidup di tengah bisingnya zaman.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Masih Muda, Gaji Pas-Pasan? Siapkan Dana Pensiun Sedini Mungkin

21 Mei 2025   21:33 Diperbarui: 23 Mei 2025   08:07 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak yang bilang masa muda adalah waktu paling bebas dalam hidup. Kita bisa bekerja sesuka hati, menikmati hasilnya tanpa beban, dan membelanjakan uang untuk apa pun yang kita suka. Sebagian orang menunda berpikir soal masa depan karena merasa masih punya banyak waktu. Dulu saya juga begitu, sampai hidup menampar saya dengan kenyataan.

Saya lahir dan besar dari keluarga sederhana di Kota Gunungsitoli, Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Tidak ada warisan kekayaan, tidak ada jaminan pensiun. Yang saya tahu, jika saya ingin hidup baik, saya harus kerja keras. Tapi kerja keras saja tidak cukup kalau tidak disertai rencana.

Titik Balik

Saat saya berusia 26 tahun, saya mengalami kekosongan yang sulit dijelaskan. Bukan karena kurang teman, bukan juga soal percintaan. Tapi karena saya merasa jalan hidup saya tidak punya arah. Gaji saya waktu itu tidak besar. Setelah dipotong kebutuhan bulanan, sisa uang nyaris tidak ada. Tabungan? Nol. Investasi? Apa itu. Saya sadar, kalau saya terus hidup seperti ini, saya akan menua dalam ketakutan.

Suatu hari saya membaca kutipan dari Warren Buffett: "Do not save what is left after spending, but spend what is left after saving." Kalimat itu menampar saya. Selama ini saya selalu menabung kalau ada sisa, padahal sering kali tidak ada yang tersisa. Sejak saat itu saya ubah cara pandang saya. Saya memutuskan untuk menabung di awal, meski jumlahnya kecil.

Memulai dari Nominal Kecil

Saya mulai dari hal paling sederhana. Saya sisihkan seratus ribu rupiah setiap bulan dan pisahkan ke rekening berbeda. Jumlah itu mungkin terlihat kecil, tapi bagi saya yang saat itu hidup pas-pasan, itu adalah bentuk keberanian.

Beberapa bulan kemudian saya mulai membaca dan belajar tentang instrumen keuangan. Saya mengenal reksa dana, tabungan emas, dan produk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Saya pelajari satu per satu. Tidak langsung paham, tapi saya tidak menyerah.

Saya juga mulai menyusun anggaran sederhana. Mana pos untuk kebutuhan hidup, mana untuk dana darurat, dan mana untuk simpanan masa tua. Saya menyadari bahwa menabung bukan soal besar kecilnya penghasilan, tapi soal kebiasaan dan disiplin.

Tantangan yang Sebenarnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun