Mohon tunggu...
Fransiska Arifatullaily
Fransiska Arifatullaily Mohon Tunggu... Mahasiswa - wanita

Selalu bersyukur apapun yang terjadi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Homogenitas Blok Cepu sebagai Daerah Penghasil Minyak Gas Bumi Terbesar di Indonesia

7 Juni 2021   22:00 Diperbarui: 7 Juni 2021   22:07 1363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kekayaan sumber daya alam Indonesia yang melimpah menyebabkan Indonesia dijajah selama berabad-abad oleh Belanda, Prancis dan Jepang. Salah satu sumber daya alam yang dimiliki adalah tambang minyak dan gas (MIGAS), yang termasuk dalam golongan sumber daya non renewable (tidak dapat diperbaharui). Sektor migas merupakan salah satu andalan untuk mendapatkan devisa dalam rangka kelangsungan pembangunan negara. Indonesia adalah salah satu negera yang memiliki potensi migas yang sangat besar dan salah satunya terletak di wilayah Jawa Timur yaitu di Kabupaten Bojonegoro, Tuban, dan Blora. Kabupaten Blora, bojonegoro dan Tuban ini memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang cukup besar. Dengan berbagai keuntungan dari sisi geologi dan struktur alam yang dimiliki seperti kandungan minyak dan gas (migas) yang cukup signifikan, serta sumber-sumber bahan mineral lainnya seperti batu kapur, semen dan emas yang juga cukup besar. Selain minyak dan gas bumi, kondisi geologis Jawa Timur yang cukup kaya akan potensi sumber daya mineral, memiliki sekitar 20 Jenis bahan galian yang mendukung sektor industri maupun konstruksi, yang secara umum dapat dikelompokkan menjadi empat lajur, yaitu, Pertama, lajur Rembang terbentuk oleh batu lempung napalan dan batu gamping merupakan cekungan tempat terakumulasinya minyak dan gas bumi, kedua yaitu lajur Kendeng terbentuk batu lempung dan batu pasir, potensi lempung, bentonit, gamping, yang ketiga, lajur Gunung Api Tengah terbentuk oleh endap- an material gunung api kuarter, potensi bahan galian konstruksi berupa batu pecah, krakal, krikil, pasir, tuf, dan yang keempat, lajur pegunungan selatan terbentuk oleh batu gamping dengan intrusi batuan beku dan aliran lava yang mengalami tekanan, potensi mineral logam, marmer, onyx, batu gamping, betonit, dan phospat.

Tingginya potensi migas yang ada di Bojonegoro, Tuban, dan Blora menjadikan daerah tersebut sebagai salah satu daerah eksplorasi dan ekploitasi di Indonesia. Bojonegoro kini menempati posisi utama sebagai daerah penghasil minyak terbesar di Tanah Air. Jawa Timur kini telah mengalahkan Provinsi Riau yang sebelumnya merupakan produsen minyak nomor satu Indonesia. "Kalau dulu di Riau, sekarang sudah diambil alih Jatim. Mungkin lebih dari 305 ribu barel per hari, atau 30-35 persen dari produksi minyak nasional," kata Setiaji di Lapangan Kedung Keris, Bojonegoro, Selasa, 1 Juni 2021. Tiga daerah Kabupaten tersebut termasuk di dalam Blok Cepu. 

Blok Cepu adalah wilayah kontrak minyak dan gas bumi yang meliputi wilayah Kabupaten Bojonegoro - Jawa Timur, Kabupaten Tuban- Jawa Timur, dan Kabupaten Blora - Jawa Tengah. Ketiga wilayah Blok Cepu ini yang saling berbetasan langsung satu sama lain dan hampir memiliki kesamaan kondisi fisik wilayahnya. Sebelum penemuan terbaru cadangan minyak yang cukup besar di wilayah Cepu dan sekitarnya yaitu di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban. Salah satunya adalah proyek Banyu Urip yang dinaungi oleh Exxon Mobil Cepu Limited di Kabupaten Bojonegoro. Ladang minyak Cepu difungsikan sebagai wahana pendidikan bidang perminyakan yaitu dengan adanya Akademi Migas di Cepu. Sejarah penambangan minyak di Cepu diawali oleh Andrian Stoop pemilik perusahaan minyak Belanda De Dordtsche Petroleum Maatschappij (DPM) yang melakukan usaha pencarian minyak di Surabaya tahun 1887 dan mendirikan kilang Wonokromo (1890) dan di Cepu Jawa Tengah (1894), yang sekarang menjadi wilayah kerja EP Region Jawa Area Cepu. Kilang Cepu mengolah crude oil dari lapanganlapangan sekitar Cepu dengan proses distilasi atmosfir.

Satuan kerja khusus pelaksana kegiatan usaha huku minyak dan gas bumi (SKK MIGAS) menyebutkan adanya penemuan tambahan cadangan minyak pada Blok Cepu yang dikelola oleh ExxonMobil. Direktur Operasi SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan, setelah dilakukan analisis, ternyata terdapat tambahan cadangan minyak untuk Blok Cepu. Sehingga, produksi minyak dari blok yang dioperasikan Exxon Mobil ini diperkirakan bisa digenjot dari posisi saat ini di 225 ribu barel per hari (bph). "Dengan adanya ini (tambahan cadangan), produksi Blok Cepu bisa kami shoot menjadi 235 ribu bph," tutur Fatar. Jika dilihat melalui kinerja angka, produksi Blok Cepu memang kini telah menyalip produksi Blok Rokan, yang sebelumnya didaulat menjadi blok terbesar di Indonesia yang produksinya hanya 190 bph. Kini, produksi Blok Cepu menjadi tulang punggung produksi dan bisa di sebut sebagai "raksasa".

Blok Cepu kini masih berusaha memberikan peningkatan yang signifikan terutama dalam pengganda bidang industri pendukung di pulau Jawa, yang dampaknya pada peningkatan ekonomi, bertambahnya lapangan pekerjaan dan peningkatan dalam program pengembangan masyarakat. Semua hal tersebut akan di usahakan agar memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar lokasi. Peran sektor Migas bagi masyarakat sekitar adalah sebagai sumber penerimaan daerah, sebagai penggerak pembagunan daerah, membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal sebagai salah satu dampak positif yang di harapkan pemerintah daerah, sektor migas juga berperan dalam pembangunan daerah melalui program CSR. Kemudian untuk faktor penghambatnya adalah terbatasnya wewenang pemerintah daerah terhadap pengelolaan sektor migas tersebut. Salah satu bentuk keterbatasan tersebut adalah kecilnya peran pemerintah daerah dalam ikut serta dalam perencanaan tata kelola sektor migas dan tidak transparasinya laporan hasil pengolahan dan produksi migas.

Keberadaan sektor migas di Bojonegoro, Tuban dan Blora ini  menjadikan krtiga Kabupaten tersebut sebagai daerah eksplorasi dan eksploitasi migas. Perkembangan dan pembangunan daerah terlihat jelas mulai dari wilayah sekitar pemerintahaan hingga tingkat desa. Pemerintah daerah berupaya untuk melakukan pemerataan pembangunan hingga tingkat level desa melalui program Anggaran Dana Desa (ADD). ADD sendiri merupakan anggaran yang dialokasikan pemerintah daerah melalui DBH yang didapat oleh pemerintah Bojonegoro, Tuban dan Blora. Dengan adanya ADD tersebut, desa berwenang penuh dalam mengelola anggaran tersbut untuk kebutuhan desa.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun