Mohon tunggu...
F Dafrosa
F Dafrosa Mohon Tunggu... Guru

Senang belajar menulis tentang Humaniora | Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

3 Sinyal Diam Anak SMP yang Sering Terlewat Mata Guru dan Orang Tua

20 Agustus 2025   11:40 Diperbarui: 20 Agustus 2025   11:40 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa diam remaja bukan sekadar drama. Tiga tanda ini bisa jadi alarm serius yang tak boleh diabaikan.

Pengalaman Seorang Wali Kelas 

Sebagai guru sekaligus wali kelas, saya terbiasa mengamati wajah-wajah anak setiap hari. Dari tawa riuh pagi hari, gurat lelah saat jam siang, hingga tatapan kosong di pojok ruangan.

Di tengah kelas, selalu ada anak yang cerewet, ada yang pendiam, dan ada yang penuh semangat. Tapi suatu siang, saya melihat seorang siswa duduk membungkuk. Pensilnya hanya bergerak pelan, tatapannya kosong. Seakan papan tulis tidak pernah ada. Tangannya gemetar kecil, seperti menahan sesuatu yang berat.

Sebagai wali kelas, hati saya langsung terusik. Pertanyaannya: apakah ini sekadar fase remaja biasa, atau sinyal SOS yang tak terucap?

Data yang Menguatkan Kekhawatiran  

Saya tahu, apa yang saya lihat di kelas bukan hal sepele.

  • Data Kemenkes RI (2023): 1 dari 4 remaja di Indonesia menghadapi masalah kesehatan mental, mulai dari kecemasan hingga depresi.
  • Bekasi, Maret 2025: Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) mencatat tujuh kasus perundungan di SMP hanya dalam tiga bulan pertama. Salah satu siswa bahkan mengurung diri di rumah selama dua minggu sebelum akhirnya mendapat pendampingan guru BK dan psikolog.

Angka ini mengingatkan kita: tanda-tanda awal tidak boleh diabaikan.

3 Sinyal Diam Anak SMP, SOS yang Tak Terucap

1. Menjauh Tanpa Kata - Hilang dalam Keramaian

Anak yang biasanya ramai tiba-tiba memilih duduk di belakang, menyendiri, atau menolak diajak bicara. Bahunya merunduk, langkahnya pelan, senyumnya menghilang.

Sebagai guru, saya biasanya mendekat dengan obrolan ringan:
"Kamu kelihatan capek, ada yang dipikirin?"
Bukan untuk memaksa, tapi memberi ruang aman agar ia merasa siap berbagi.

2. Ledakan Emosi Mendadak - Marah Tanpa Sebab Jelas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun