Tidak sedikit bisnis kecil yang menemukan momentum melalui produk berbasis matcha. Dari minuman kekinian, dessert, hingga produk body care alami semuanya menggunakanmatchasebagai kata kunci pemikat. Ini menunjukkan bahwa produk ini tidak hanya berbicara soal kesehatan atau selera, tapi juga soal ekonomi kreatif dan pergeseran pola konsumsi.
Ada peluang besar di sini bagaimana kita bisa mengembangkan matcha lokal dengan kualitas bersaing, tanpa harus terus bergantung pada impor dari Jepang. Indonesia punya iklim, lahan, dan tenaga ahli yang bisa dikembangkan untuk produksi teh hijau berkualitas. Jika dilakukan dengan serius, matcha bisa menjadi pintu masuk ke dalam pasar wellness global yang bernilai miliaran rupiah.
Namun, ini juga butuh regulasi, edukasi, dan kemauan kolektif untuk mengembangkan ekosistem. Matcha, dalam konteks ini, bisa menjadialat kecil untuk perubahan besar, jika dilihat bukan hanya sebagai tren, tapi sebagai peluang strategis nasional.
Penutup
Fenomena matcha lebih dari sekadar tren kuliner. Ia mencerminkan bagaimana masyarakat kita mulai berpindah dari konsumsi yang impulsif ke arah yang lebih sadar. Kita tak hanya minum matcha karena ikut-ikutan, tapi karena ada narasi, identitas, dan nilai yang ingin kita bangun di dalamnya.
Matcha menunjukkan bagaimana suatu produk bisa menjadi ruang interaksi antara budaya, ekonomi, dan psikologi masyarakat. Di satu sisi, ia menjadi simbol kesehatan dan ketenangan. Di sisi lain, ia adalah panggung baru bagi kreativitas, edukasi, bahkan diplomasi budaya.
Dan mungkin, itu sebabnya matcha begitu cepat mendapat tempat di hati banyak orang. Karena ia bukan hanya tentang rasa, tapi tentang makna. Tentang siapa kita, apa yang kita cari, dan ke mana kita ingin melangkah sebagai masyarakat modern yang terus berubah.
 Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI