Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Parenting Anak ala Bunda Maria, Mendidik Dengan Cinta, Iman dan Teladan

15 April 2025   11:47 Diperbarui: 15 April 2025   11:47 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bunda Maria/ Dok Gereja Katolik SANTO Paulus Prigoyanan ( gerejapringgolayan.com)

Satu hal yang menarik dari sosok Bunda Maria adalah ia dikenal sebagai pribadi yang tidak banyak bicara, tapi bekerja lewat tindakannya . Dalam Injil Lukas 2:19 tertulis, "Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya." Ini bukan hanya soal keheningan, tapi juga refleksi yang dalam. Maria tidak buru-buru menilai, ia lebih memilih mendengar dan memahami sebelum bereaksi.

Dalam dunia parenting sekarang, kadang orang tua terlalu sibuk memberikan ceramah atau nasihat panjang yang justru tidak masuk ke hati anak. Padahal, anak-anak jauh lebih mudah belajar lewat contoh daripada lewat kata-kata.

Keteladanan Maria bisa menjadi cermin. Ketika kita ingin anak disiplin, kita harus menunjukkan kedisiplinan. Saat kita berharap anak jujur, kita harus membiasakan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari. Bunda Maria mengajarkan bahwa mendidik anak adalah tentang konsistensi antara ucapan, tindakan, dan nilai yang dianut.

Dengan menjadi teladan hidup, orang tua tak hanya membentuk perilaku, tapi juga menginternalisasi nilai moral dan spiritual dalam diri anak. Efek jangka panjangnya akan sangat signifikan, karena nilai-nilai itu akan terbawa hingga anak dewasa.


Membesarkan Anak dengan Kepercayaan, Bukan Ketakutan

Saat Maria menerima panggilan untuk menjadi ibu dari Sang Juruselamat, ia tidak tahu apa yang akan terjadi. Tapi ia memilih percaya. Tidak mudah membesarkan anak dengan takdir yang besar, tapi Maria tidak menolak takdir itu ia mengalir bersama prosesnya.

Ini menjadi pesan penting dalam pola asuh anak masa kini. Banyak orang tua takut membiarkan anaknya memilih jalan hidup sendiri, terutama jika pilihan itu berbeda dari harapan orang tua. Tak jarang orang tua mendorong anak mengikuti jurusan kuliah tertentu, pekerjaan tertentu, bahkan pergaulan tertentu bukan karena itu yang terbaik bagi anak, tapi karena itu yang paling "aman" menurut pandangan orang tua.

Padahal, setiap anak punya panggilan hidupnya sendiri. Dalam parenting ala Bunda Maria, kita diajak untuk belajar mempercayai proses kehidupan anak, sambil terus mendoakan dan membimbing mereka. Bukan mengekang, tetapi mendampingi. Bukan mendikte, melainkan membuka jalan agar anak bisa menemukan versi terbaik dirinya sendiri.

Memiliki iman terhadap rencana Tuhan atau terhadap potensi anak sendiri adalah salah satu bentuk cinta tertinggi. Ini bukan soal membiarkan anak berjalan sendiri, tapi memberikan fondasi kuat agar anak siap menghadapi dunia dengan keberanian dan nilai-nilai yang kokoh.

Kekuatan dalam Kelembutan , Sabar Tapi Tidak Lemah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun