Sebagai contoh, banyak anak muda yang berhasil membangun bisnis hanya bermodal internet dan kreativitas. Mereka memanfaatkan tren digital untuk menciptakan produk atau layanan yang sebelumnya tidak terpikirkan. Bahkan, beberapa dari mereka mampu menyaingi perusahaan besar dengan pendekatan yang lebih segar dan inovatif.
Tetapi, ada satu pertanyaan besar: Jika mereka begitu kreatif, mengapa mereka juga begitu rapuh?
Ketidakmampuan Menghadapi Tekanan dan Realitas Hidup
Di balik keunggulan kreativitas mereka, Gen Strawberry juga menghadapi tantangan besar: ketidakmampuan menghadapi tekanan hidup. Generasi ini lebih rentan terhadap stres, cemas, dan depresi dibandingkan generasi sebelumnya. Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan hal ini.
Pertama, mereka tumbuh dalam lingkungan yang lebih nyaman dan cenderung tidak banyak menghadapi kesulitan. Berbeda dengan generasi sebelumnya yang harus berjuang keras untuk mendapatkan sesuatu, banyak dari mereka tumbuh dalam kondisi yang lebih stabil secara ekonomi dan teknologi. Hal ini membuat mereka kurang terbiasa menghadapi kesulitan dan cenderung lebih mudah menyerah saat menghadapi tantangan.
Kedua, media sosial memainkan peran besar dalam meningkatkan tekanan psikologis. Kehidupan di media sosial sering kali penuh dengan standar yang tidak realistis. Banyak anak muda yang merasa harus selalu terlihat sukses, bahagia, dan produktif karena tekanan dari lingkungan digital. Mereka menjadi sangat bergantung pada validasi sosial berupa "like" dan "followers", sehingga ketika tidak mendapatkan apresiasi yang diharapkan, mereka merasa gagal.
Ketiga, dunia kerja saat ini lebih kompetitif dibandingkan sebelumnya. Dengan semakin banyaknya individu berbakat di luar sana, tekanan untuk selalu menjadi yang terbaik semakin tinggi. Ketidakmampuan untuk menghadapi persaingan dan kegagalan sering kali membuat mereka merasa tidak cukup baik atau bahkan kehilangan arah dalam hidup.
Keempat, pola asuh yang terlalu protektif juga berperan dalam membentuk kerapuhan mental Gen Strawberry. Banyak dari mereka yang dibesarkan oleh orang tua yang terlalu melindungi, sehingga mereka tidak terbiasa menghadapi kesulitan sendiri. Akibatnya, ketika harus berhadapan dengan dunia nyata yang penuh tantangan, mereka menjadi lebih mudah stres dan kehilangan kepercayaan diri.
Apa yang Bisa Dilakukan Agar Gen Strawberry Lebih Tangguh?
Kerapuhan mental bukanlah sesuatu yang tidak bisa diubah. Dengan pemahaman yang lebih baik, ada banyak cara yang bisa dilakukan agar generasi ini bisa lebih kuat dalam menghadapi tantangan hidup.
Salah satu hal yang paling penting adalah mengajarkan ketahanan mental sejak dini. Generasi ini perlu memahami bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan bagian dari proses belajar dan berkembang. Alih-alih melihat kegagalan sebagai sesuatu yang menakutkan, mereka harus mulai melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar dan menjadi lebih baik.