Mohon tunggu...
Nufransa Wira Sakti
Nufransa Wira Sakti Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

" Live your life with love " --Frans--

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gubernur Idaman Warga Jakarta

7 Oktober 2010   01:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:39 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Wajahnya tegang sambil berjalan ke sana kemari menunggu anak buahnya datang. Pak Gubernur menunggu dengan tidak sabar. Para kepala dinas dan staf datang terbirit-birit akibat panggilan mendadak sang gubernur sore itu. Satu per satu mereka datang dan langsung duduk di kursi ruang rapat. Dari lantai atas gedung balaikota, terlihat hujan belum juga reda dan macet yang luar biasa bisa terlihat jelas dari sana.

Setelah semua hadir, pak Gubernur dengan suara berat memulai rapat darurat tersebut dengan menyatakan keprihatinnya atas apa yang terjadi di ibukota saat itu. Hujan deras menyebabkan macet total, banyak pohon tumbang, baliho iklan yang rubuh akibat angin, supir busway menabrak halte, semua laporan bisa dia dengar dari televisi, radio dan media sosial online.

Dengan cepat dan taktis beliau langsung meminta anak buahnya di dinas pekerjaan umum untuk melakukan tindakan sesegera mungkin mengatasi banjir di setiap ruas jalan ketika hujan lebar melanda Jakarta. Tindakan nyata seperti membuat aliran air, gorong-gorong untuk menampung luapan air harus segera dilaksanakan dengan menggunakan dana pemerintah daerah. Banjir kanal timur yang digunakan untuk membagi arus utama air yang melewati Jakarta juga harus diselesaikan dalam janga waktu satu bulan.

Kepala dinas pertamanan diminta untuk mendata pepohonan yang dianggap waktunya untuk ditebang agar tidak tumbang pada saat hujan badai. Pepohonan yang dianggap layak tebang agar segera dilakukan tanpa menunggu lebih lama lagi. Kepala dinas perhubungan diwajibkan memantau terus perilaku para pengemudi busway yang seringkali ceroboh. Beberapa jalur busway yang masih dalam perbaikan juga diminta untuk segera diperbaiki dalam waktu dua minggu. Kepala dinas pendapatan daerah diminta untuk lebih memperharikan lagi ijin pemasangan baliho berukuran besar. Bukan semata-mata melihat dari sisi pendapatan yang diterima, tapi juga perhatikan kelayakannya agar tidak membahayakan keselamatan warga Jakarta.

Semua kepala dinas mendapat perintah sesuai porsinya masing-masing untuk mengatasi banjir dan macet yang menjadi langganan kota Jakarta. Antara lain, pembatasan jumlah kendaraan bermotor, meningkatkan kualitas layanan angkutan umum dan lain-lain. Setelah semuanya mendapat perintah, beliau juga menyatakan bahwa situasi Jakarta saat ini sudah dalam keadaan darurat. Semua pejabat di lingkungan pemerintah daerah DKI Jakarta diminta untuk sadar akan keadaan darurat ini dan selalu siap sedia membantu warga.

Kemudian beliau meminta staf humas untuk malam itu juga menghubungi pers, media televisi, radio, online untuk mengadakan konferensi pers resmi.

Dalam konferensi pers pukul 10 malam itu pak Gubernur berkata singkat dan padat:

“Saya, gubernur DKI Jakarta, memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada warga Jakarta atas ketidaknyamanan sore dan malam ini karena kemacetan yang luar biasa. Saya berjanji bahwa peristiwa kemacetan dan bajir ini adalah yang terakhir terjadi. Beri saya waktu satu bulan untuk mengatasinya. Semua pihak di pemerintah daerah Jakarta sudah disiapkan untuk melawan ketidaknyamanan ini.

Dari lubuk hati yang paling dalam, saya bersedih melihat kota yang saya cintai menjadi seperti ini. Saya juga bagian warga Jakarta dan saya yang mempunyai kewenangan untuk mengatasinya. Untuk itu, beri saya ruang dan waktu agar kita semua dapat terselamatkan dari keadaan darurat ini. Saya juga mengharapkan dukungan dan bantuan dari semua warga agar renacana penyelamatan Jakarta ini dapat berjalan dengan sukses.

Satu bulan dari sekarang, apabila saya belum mampu mengatasinya, maka dengan rendah hati saya akan menyerahkan jabatan saya ini kepada yang lebih layak untuk memimpin dan mengelola kota yang sama-sama kita cintai ini.”

Para warga Jakarta sangat terharu atas pernyataan gubernurnya. Masing-masing dari mereka bertekad dengan semangat untuk membantu pemerintah. Waktu satu bulan seolah-olah menjadi milik semua warga Jakarta.

Jakarta 7 Oktober 2010

-Frans-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun