Yesus mengasihi kita lebih dari kita mencintai diri kita sendiri. Mengenal Yesus membantu kita memikul salib kita setiap hari, kata Paus, memberi kita kedamaian dan keamanan sejati.
"Kita berada di hadirat Yesus, Yang mengenal kita dan mencintai kita lebih dari diri kita sendiri, dan Yang ingin kita masing-masing menemukan pemenuhan pribadinya yang unik."
Bapa Suci mengingat bahwa ketika dia masih muda juga, pada usia 17 tahun, hubungannya dengan Kristus menjadi begitu kuat sehingga dia menemukan panggilannya sendiri untuk menjadi seorang imam.
Paus Fransiskus menyarankan bahwa tidak pernah terlalu dini untuk dipimpin dan memiliki hubungan yang kuat dan bermanfaat dengan Yesus.
Dia mengingatkan mereka pada Beato Italia, Carlo Acutis, yang meninggal pada usia 17 tahun. Acutis jatuh cinta kepada Kristus ketika ia menerima sakramen Komuni Kudus pertamanya sebagai seorang anak kecil.
Semoga Yesus menjadi sahabat dan hidup yang luar biasa
Hubungan Carlo dengan Kristus, Paus menyarankan, tidak hanya mengilhami karya luar biasa dalam teknologi yang dapat ia selesaikan selama hidupnya yang singkat, tetapi juga menggerakkan kehidupan suci Acutis yang memuncak dalam jalannya menuju kesucian.
Paus Fransiskus mengakhiri dengan memberi tahu orang-orang muda untuk menghargai hubungan mereka dan memupuk persahabatan yang sungguh-sungguh, dengan Yesus. "Saya meninggalkan Anda dengan harapan dan doa ini: semoga Yesus menjadi Sahabatmu yang hebat, Sahabatmu di sepanjang jalan. Semoga Yesus yang hidup menjadi hidup Anda! Setiap hari dan selamanya."