Mohon tunggu...
Fradj Ledjab
Fradj Ledjab Mohon Tunggu... Guru - Peziarah

Coretan Dinding Sang Peziarah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sang Komdan, Patriot Senyap di Tapal Batas

11 Mei 2021   06:00 Diperbarui: 11 Mei 2021   06:00 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komdan Piet Meran di desa Lewogroma, kabupaten Lembata (foto: facebook.com)

Namun, sang komdan bisa mengikhlaskan kepergian bundanya karena hidup dan  panggilan harus tetap dijalani dengan setia agar ibu selalu tersenyum dari surga. Sang komdan mengiklaskan kepergian ibunda untuk menyiapkan tempat baginya di surga. Sang komdan yang kuat, setia, yang mengabdi tanpa pamrih selalu berbangga bahwa ia menjadi lelaki kuat seperti ini karena terlahir dari rahim wanita kuat. Maka berbahagialah ibu yang melahirkan lelaki kuat, sang komdan.

Komdan Piet Meran di dusun Ongan, desa Lewogroma (foto: ina tukan/facebook.com)
Komdan Piet Meran di dusun Ongan, desa Lewogroma (foto: ina tukan/facebook.com)
Sang komdan kini memasuki usia senja tapi jangan coba-coba panggil dia opa. Bisa hancur kita. Dia tetap mau dipanggil 'belamun' (anak muda). Apakah itu berarti fisik boleh menurun, tua, tetapi semangat tidak boleh tua? Sepertinya itu tepat dan  itulah prinsip dan spiritnya.Dalam diri sang komdan yang sederhana yang kadang tidak dianggap, sering dihina namun dari sanalah kita belajar. Belajar tentang kesetiaan, integritas, dan spirit muda.
Sehat selalu Sang Komdan. Tuhan melindungi dan menganugerahkan umur panjang. (Fradj)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun