Mohon tunggu...
FPCI Chapter UNEJ
FPCI Chapter UNEJ Mohon Tunggu... Forein Policy Community of Indonesia

FPCI Chapter UNEJ is part of FPCI who are the largest grassroots foreign policy group in Indonesia, Southeast Asia, and the Indo-Pacific. Residing in Universitas Jember, East Java, we are determined to form a large international relations community with mature and sensitive insights on bilateral, regional, and global issues.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Special Submission: The Leaning Tower of Pisa

10 Oktober 2025   20:55 Diperbarui: 10 Oktober 2025   20:55 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover feeds Instagram Special Submission (Sumber: @fpciunej)

Menara Pisa atau The Leaning Tower of Pisa adalah sebuah bangunan bersejarah di Italia yang
mulai dibangun pada tahun 1173. Menara ini direncanakan akan dibangun setinggi 56 meter
dengan menampilkan marmer putih yang memukau dan detail arsitektur yang indah. Ia terkenal
dengan kemiringan bangunannya yang mencapai 5,5 derajat sebelum perbaikan dan 4 derajat
setelah perbaikan. Salah satu ikon negara italia ini sebenarnya menjadi miring bukan karena
unsur kesengajaan, melainkan disebabkan karena adanya pelunakan tanah. Pelunakan tanah ini
mengakibatkan menara ambles dan miring sebelah.

Arsitek yang diyakini merancang Menara Pisa adalah Bonanno Pisano. Dia
meletakkan fondasi marmer hanya sekitar tiga meter di dalam tanah. Kedalaman ini tidak ideal
untuk bangunan dengan struktur yang tinggi dan berat. Namun, kondisi tanah yang mengandung
konsentrasi air yang tinggi dan lunak membuatnya tak bisa digali lebih dalam lagi. Bonanno
Pisano memutar otak dan menemukan solusi untuk melapisi antara pondasi dan tanah lunak
menggunakan tanah liat tebal supaya bisa menahan menara lebih kuat.

Pembangunan awal menara ini sukses berdiri tegak selama lebih dari 5 tahun. Lantai 1 dan lantai
2 berhasil dibangun seperti yang direncanakan. Tapi ketika lantai 3 selesai dibangun pada tahun
1178, menara mulai miring ke kiri. Kondisi ini disebabkan oleh pondasi tanah liat yang tidak mampu menahan beratnya menara. Kemiringan tersebut memicu kekhawatiran dari Masyarakat sekitar. Para pekerja konstruksi langsung berusaha untuk
memperbaiki dengan tetap mementingkan estetika. Mereka membuat tiang dan lengkungan pada
bagian yang miring menjadi lebih tinggi. Tentu saja cara ini tidak berhasil dan malah membuat
menara semakin miring dan terlihat akan ambruk. Dan pada saat itu, perang antara Pisa dan
kota-kota di sekitarnya terjadi. Membuat pekerjaan konstruksi terhenti sampai 100 tahun
lamanya.

Pada tahun 1272, pondasi menara akhirnya stabil meskipun masih miring. Insinyur Giovanni di
Simone mengambil alih dan mulai menambahkan lantai pada menara. Dia mencoba lagi cara lainnya, yaitu dengan mengimbangi kemiringan dengan membuat satu sisi lantai atas menjadi lebih tinggi dari sisi lainnya. Setelah membangun beberapa
lantai, Simone menyadari kalau menara malah semakin miring. Pada tahun 1284, Pisa kembali
dilanda perang dan pembangunan kembali terhenti sampai beberapa dekade. Setelah perang
usai, pembangunan dilanjutkan tanpa memperdulikan kemiringannya. Lantai 7 selesai dibangun
pada tahun 1319. Dilanjutkan lantai puncaknya, yaitu menara lonceng yang selesai dibangun
pada tahun 1372. Dengan ini, pembangunan Menara Pisa selesai setelah 200
tahun pembangunan.

Pada tahun 1990, menara ini pernah ditutup sementara karena kemiringannya terus bertambah
sepanjang tahun. Sepanjang abad 20, salah satu ikon Italia ini mengalami berbagai upaya
renovasi untuk mempertahankan kemiringan tanpa membuatnya ambruk. Dari memasang 900
ton penyeimbang timah ke sisi yang miring, memindahkan 70 ton tanah, mengubah arah
kemiringan, dan masih banyak lagi. Tujuannya adalah untuk mengundang wisatawan yang datang untuk melihat kemiringannya. Bagaimana tidak, UNESCO
menetapkan The Leaning Tower of Pisa sebagai salah satu objek wisata yang paling banyak
dikunjungi di Italia.

Menara Pisa tak hanya memiliki sejarah yang unik, namun makna dan dampak dari menara Pisa
untuk sisi kultural Eropa juga perlu disorot. Secara kultural dalam ruang lingkup Eropa, Menara
Pisa menyimbolkan mengenai ketahanan dan ketangguhan arsitekturnya. Kemiringan yang unik
dan fakta bahwa bangunan ini tahan dari guncangan gempa bumi dan konflik perang pada awal
kemunculannya selama berabad-abad, membuat menara Pisa menjadi destinasi unggulan. Selain
itu, dengan menggunakan arsitektur bergaya Romanesque, yang menggunakan marmer putih
dan corak pada abad pertengahan, membuat menara ini memiliki nilai tambah.

Kemudian, menara ini juga menjadi sorotan yang menjunjung sisi kultural Eropa. Dengan
beribu-ribu pengunjung yang datang setiap harinya, menara ini berhasil menjadi ikon dari Italia,
bahkan dalam kancah Eropa. Wisatawan berbondong-bondong mengambil gambar dengan
berbagai foto yang kreatif dan unik untuk dibagikan di sosial media, yang
menjadi salah satu faktor meningkatnya pengunjung luar negeri di Italia. Dengan menggunakan
ketidaksempurnaannya, menara ini mampu menjadi ikon dan ciri khas kultural
Eropa.

Keberadaan Menara Pisa juga memperlihatkan bagaimana warisan budaya dapat diubah menjadi
kekuatan ekonomi bagi Eropa. Keunikan bangunan yang miring sekitar 5,5 derajat ini menjadi
salah satu ikon arsitektur dunia yang menjadi penggerak ekonomi, bukan hanya bagi Italia, tetapi
juga bagi kawasan Eropa secara lebih luas dan nilai historisnya menjadikan Menara Pisa sebagai
destinasi unggulan yang menggerakkan sektor pariwisata, membuka lapangan kerja, serta
memperkuat citra Eropa sebagai pusat kebudayaan dunia. Sebagai bagian dari kompleks Piazza
dei Miracoli yang diakui UNESCO sebagai Warisan Dunia menjadi daya tarik wisatawan
mancanegara ini mampu menerima 500 ribu pengunjung setiap tahunnya. World Travel &
Tourism Council (WTTC) mencatat bahwa sektor pariwisata menyumbang lebih dari 215 miliar
atau 10,5% PDB Italia pada tahun 2023.

Industri perhotelan, restoran, transportasi di Kota Pisa mendapatkan manfaat besar dari arus
wisatawan mancanegara yang datang untuk menyaksikan keunikan menara ini. Menurut analisis
lokal, pariwisata di Pisa mendukung lebih dari 35% aktivitas perhotelan, 20%, serta menciptakan
lapangan kerja tambahan dalam bidang transportasi dan jasa pemandu wisata atau tour guide.
Selain itu, keberadaan Menara Pisa mendorong investasi dalam pemeliharaan situs bersejarah,
konservasi bangunan tua, serta peningkatan nilai properti di wilayah sekitarnya. Hal ini
menunjukkan bahwa Menara Pisa mampu menguatkan struktur ekonomi lokal.

Menara Pisa memiliki dampak ekonomi yang sangat signifikan bagi eropa dalam meningkatkan
pendapatan lokal, menciptakan lapangan kerja, memperkuat investasi infrastruktur, serta
menambah kontribusi terhadap perekonomian Italia dan Eropa. Menara Pisa bukan hanya
sekadar simbol arsitektur, menara ini adalah aset yang menunjukkan bagaimana warisan budaya
dapat menjadi kekuatan ekonomi bagi Eropa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun