Bagi sebagian orang, meremehkan sebuah pekerjaan adalah hal yang wajar, hal ini bisa jadi menjadi remeh karena banyak hal terutama ketidaktahuannya dalam berproses dan mengerjakan sebuah pekerjaan.Â
Saat seseorang merasa belum memerlukan pekerjaan tersebut sebagai renjananya atau karena iya tidak mau direpotkan dengan pekerjaan tersebut, sehingga dibuatnya menjadi entar-entar saja dan tidak menjadi fokus antara sebagai begian yang penting dalam bagian kerjanya.
Begitulah juga dengan majalah sekolah, sebagai guru bahasa Indonesia yang berkutat dengan bergagai keterampilan beerbahasa, awalnya saya juga tidak merasa penting dengan kata "majalah sekolah", karena banyak hal terutama yang seungguhnya adalah "tidak mampu, atau tidak bisa" untuk mewujudkannya karena ketidakmampuan saya tersebut akhirnya saya mengabaikannya.
Buku saya ini terbitan penerbit mayor, kalau boleh sombong dikit, hehe...
Buku ini baru terbut di bulan April 2023 dan memjadi bagian terpenting dari profesi saya sebagai guru Bahasa Indonesia dan mendapat nilai plus sebagai penulis buku, tak terbayang oleh saya akan seperti itu, penulis buku, keren bukan? karena saya anggap tidak semua guru bahasa Indonesia bisa seperti itu, hmm, sombong lagi, Astahgfirullah.
Tapi tidak apa-apa ya pembaca kompasiana yang budiman, saya akan mempromosikan buku saya yang berjudul "Membuat Majalah Sekolah : Ah Gampang! terbitan Erlangga ini sebagai bagian penulisan sejarah hidup saya, sukur-sukur ada pembaca yang berminat membeli sekaligus penasaran dengan majalah sekolah yang bisa jadi bagian penting bagi guru dan sekolahnya masing-masing.
Tulisan ini sebagai pembuka dari apa yang akan saya jelaskan di tulisan-tulisan selanjutnya, namun sebagai informasi awal, saya akan menulisknanya berpanjang-panjang namun seingat dan sesuai dengan kebutuhan membuat majalah disekolah.
salam literasi
ke tulisan berikutnya ya... ;D