Mohon tunggu...
Firmansyah
Firmansyah Mohon Tunggu... Guru - #TeacherBlogger

I'm a proud #TeacherBlogger who loves Writing, Traveling, and Taking Pictures. Currently teaching English, Arabic and several Arabic-related lessons at one of Islamic Boarding Schools in Tangerang, Banten. Visit my blog at www.bangfirman.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bangga Perkenalkan Khasiat Tolak Angin Kepada Keluarga Baru di Jepang

12 Agustus 2018   13:49 Diperbarui: 12 Agustus 2018   14:33 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika saya dan Ibrahim diajak hiking bersama Masakazu san dan Sadako san. Sumber foto: Dokumentasi Pribadi

Bersama grup Osaka saat Student Exchange ke Jepang, Tahun 2014. Sumber foto: Dokumentasi Pribadi
Bersama grup Osaka saat Student Exchange ke Jepang, Tahun 2014. Sumber foto: Dokumentasi Pribadi
Berbicara tentang Tolak Angin, tentu saya tidak akan pernah lupa dengan pengalaman saya ketika mengikuti program Student Exchange atau Pertukaran Pelajar ke Jepang bersama 95 mahasiswa terpilih lainnya pada tahun 2014 selama sekitar hampir 2 minggu. 

Pasalnya, dari awal sebelum keberangkatan saya ke Jepang, pastinya saya sudah membuat daftar atau list barang bawaan apa saja yang harus saya bawa ke Jepang. Saya harus memastikan bahwa segala keperluan pribadi sudah terdata dengan baik, mulai dari pakaian atau outfit, perlengkapan dokumentasi dan gadget peripherals, perlengkapan ibadah, perlengkapan mandi, hingga perlengkapan kesehatan atau P3K. 

Untuk persiapan kesehatan sendiri, saya sudah memikirkannya secara maksimal dan memastikan tidak ada yang terlewat, karena kesehatan adalah yang paling utama. Bagaimana bisa saya mengikuti rundown kegiatan dengan baik selama di Jepang, jika saya merasa tidak fit atau sakit. Maka dari itu, saya tidak ingin gegabah dan berusaha mempersiapkan segalanya dengan baik demi kelancaran dan suksesnya pengalaman berharga ini.

Dan Tolak Angin pastinya menjadi obat andalan saya yang tidak mungkin saya lewatkan dari daftar barang bawaan saya. Selama ini, khasiat Tolak Angin memang terbukti saya rasakan sangat ampuh untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah drop atau sakit. Tolak Angin sangat membantu menjaga tubuh saya agar tetap segar dan fit. 

Berhubung saya akan melaksanakan perjalanan jauh ke Jepang dan adanya kekhawatiran akan padatnya kegiatan selama di Jepang, jadi sudah pasti saya tidak melupakan obat herbal dengan identik warna kuning pada sachetnya ini. :)

Bangga Menjadikan Tolak Angin Sebagai Salah Satu Oleh-Oleh Untuk Host Family di Jepang

Hiking bersama keluarga baru saat Student Exchange ke Jepang, Tahun 2014. Sumber foto: Dokumentasi Pribadi
Hiking bersama keluarga baru saat Student Exchange ke Jepang, Tahun 2014. Sumber foto: Dokumentasi Pribadi
Dari total 96 mahasiswa dan 4 dosen pembimbing yang berpartisipasi dalam Student Exchange saat itu, semua dibagi ke dalam 4 grup, A sampai D dan masing-masing grup berjumlah 24 orang dan 1 orang dosen pembimbing. Kebetulan saya termasuk ke dalam grup C atau Grup Osaka. 

Setelah berkeliling kota Tokyo dan sekitarnya pada 2 hari pertama, kemudian saya dijadwalkan berangkat ke Prefektur (Provinsi) Osaka bersama dengan 23 teman lainnya dan seorang dosen pembimbing. Dalam agenda Student Exchange tersebut, terdapat rundown kegiatan yang mengharuskan para peserta untuk tinggal bersama Host Family atau keluarga asli Jepang yang memang sudah dipilih dan dipersiapkan oleh panitia untuk keperluan home stay para peserta selama sekitar 2 hari 2 malam.  

Ketika pembagian kelompok home stay, saya dan teman baru saya Ibrahim, mahasiswa Universitas Indonesia berkesempatan untuk tinggal bersama Keluarga Tsuji, yang dikepalai oleh Bapak Tsuji Masakazu dan Ibu Tsuji Sadako yang masing-masing berusia 64 dan 62 tahun. Untuk selanjutnya, saya memanggil beliau berdua dengan tambahan san setelah nama mereka, contoh Masakazu san, Sadako san. 

Menurut orang Jepang, tambahan penggunaan panggilan san setelah nama kita adalah sebagai bentuk kehormatan dan kesopanan. Sadako san dapat berkomunikasi dalam Bahasa Inggris walaupun terbata-bata, sedangkan Masakazu san tidak bisa Bahasa Inggris sama sekali. Namun, bagi saya beliau berdua adalah sosok yang inspiratif, walau di usia yang sudah tidak muda lagi, mereka tetap aktif melakukan rutinitas dan hobi. Salah satu hobi yang paling mereka gemari adalah hiking.

Ketika saya dan Ibrahim diajak hiking bersama Masakazu san dan Sadako san. Sumber foto: Dokumentasi Pribadi
Ketika saya dan Ibrahim diajak hiking bersama Masakazu san dan Sadako san. Sumber foto: Dokumentasi Pribadi
Singkat cerita, setelah 2 hari saya dan Ibrahim tinggal di rumah Keluarga Tsuji, kami berinisiatif untuk memberikan kenang-kenangan dan oleh oleh-oleh untuk Keluarga Tsuji sebagai ungkapan rasa terima kasih atas kebaikan mereka telah menerima kami untuk tinggal bersama mereka selama 2 hari dan menjadi tuan rumah yang sangat baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun