Mohon tunggu...
fahmi karim
fahmi karim Mohon Tunggu... Teknisi - Suka jalan-jalan

Another world is possible

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film "Roma", Antara Kerja dan Perempuan

15 Juni 2020   23:01 Diperbarui: 8 Maret 2021   09:32 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin Anda telah belajar beragam teori tentang eksploitasi kerja dan tetek bengek yang berkaitan. Kamu tahu bahwa kerja dalam relasi upah itu adalah gambarannya. Kamu berkata: selamanya buruh, yang menjual tenaga kerjanya, saat bekerja merasa tidak bahagia. Sampai kapanpun.

Tapi, bagaimana jika Anda mendapat jawaban dari seorang pekerja bahwa dia baik-baik saja, tidak merasa dihisap tenaganya, dan malah merasa bahagia? Alih-alih ingin melakukan pembebasan karena penindasan pada pekerja, Anda justru disindir balik. 

Mungkin titik berangkat yang salah; berangkat dari tema "penindasan". Sejauh apa kita memahami konsep penindasan? 

Jika penindasan dipahami hanya sekadar sesuatu yang tersandera oleh yang lain, dan setiap yang tertindas harus dibebaskan, maka kursi pun ketika diduduki adalah sesuatu yang tertindas dan harus dibebaskan. Atau oksigen yang terus kita hirup, karenanya oksigen mengalami penghisapan dari manusia, harus diemansipasi. Dan seterusnya.

Seperti dalam film Roma, kerja yang dilakukan Cleo (Yalitza Apricio), meskipun terlihat berat namun dia seperti menikmati pekerjaannya. Atau majikannya, Sofia (Marina De Tavira), yang baik padanya dan sama-sama berbagi nasib.

Film ini bicara tentang dua perempuan dari situasi yang berbeda dengan problem yang sama. Ekonomi yang membedakannya, persoalan cinta adalah kesamaannya. Mau bagaimana pun ekonomi Anda jika sudah berhadapan dengan putus cinta seketika semua orang menjadi sama: merasa sendiri di muka bumi dengan putusan-putusan tindakan yang selalu tidak masuk akal, dunia menjadi tidak berpihak. Oh, Lord....

Di lain hal, maksud dari film ini adalah menceritakan kisah sang sutradara, Alfonso Cuaron, di masa kecilnya yang dirawat oleh pembantu rumah tangganya, Libo. Semacam ucapan terimakasih.

Cleo adalah satu tokoh yang dibangun dalam film ini. Dengan kerja yang berulang, menjadi pekerja pembantu rumah tangga, dan sebuah cinta yang hanya menyisakan kenangan, plus harapan bahwa hari esok bukan hari ini. 

Sofia adalah majikan Cleo, yang terkadang memarahi Cleo, terkadang menjadi satu-satunya orang yang paling mengertinya di muka bumi. Iya, manusia memang selalu tidak jelas. Atau tidak jelas adalah manusia itu sendiri.

Saya pikir-pikir: kira-kira apa bedanya Cleo sebagai pekerja pembantu rumah tangga dengan seorang ibu yang bekerja sebagai ibu rumah tangga (house wife)? Apakah bisa dikatakan sama?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun