Mohon tunggu...
Fitriyah Nurul
Fitriyah Nurul Mohon Tunggu... PG PAUD UNISNU JEPARA

161340000006

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hilangnya Budaya Jawa Karena Pengaruh Budaya Asing

3 November 2019   19:25 Diperbarui: 3 November 2019   19:27 1280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Masyarakat Indonesia menjadi individualistuis, sikap individualis masyarakat Indonesia terlihat terlihat sejak masuknya budaya asing ke Indonesia. Terutama yang tinggal di perkotaan menjadi mempunyai pola pikir bahwa kepentingan sendiri lebih utama dibanding kepentingan orang lain. Sifat individualis seperti ini dapat melemahkan budaya Indonesia, seperti budaya gotong royong dan memecahkan masalah bersama secara musyawarah akan hilang.

Perilaku konsumtif, sikap ingin memiliki segala sesuatu dengan tidak melihat segi kebutuhan dan hanya menuruti hawa nafsu, biasanya karena daya saing yang tinggi dengan teman, tetangga bahkan saudara. Jika ada seseorang memiliki barang branded maka yang lain harus mempunyai barang yang sama seperti orang tersebut atau bisa lebih bagus lagi. Perilaku konsumtif ini lebih menekan pada hidup bermewah_mewahan, tidak melihat kondisi dirinya dan juga tidak memikirkan untuk masa depannya.

 Dari uraian di atas maka penulis mempunyai saran untuk masyarakat Indonesia agar tetap menjaga kelestarian budaya daerah (Jawa) untuk menjadikan pedoman dasar dalam berperilaku, karena budaya Jawa mempunyai unggah ungguh basa untuk mengatur perilaku kita kepada setiap orang, dari yang muda sampai orang tua.

Dalam hal ini, tidak juga menolak adanya perubahan karena masuknya budaya asing ke Indonesia. Karena masuknya selain itu budaya asing yang masuk ke Indonesia membawa perubahan positif untuk masyarakat Indosensia, yakni modernisasi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun