Mohon tunggu...
Fitri Ramadhani
Fitri Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa PGMI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

NIM 22104080010 Menulis adalah bentuk perlawananku—pada sunyi yang membelenggu, Pada ketidak adilan yang membisu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inovasi Pendidikan: Active Knowledge Sharing (AKS), Metode Praktis Tingkatkan Kualitas Pembelajaran di Kelas

16 Juni 2025   13:19 Diperbarui: 16 Juni 2025   19:01 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yogyakarta, 2025 --- Metode Active Knowledge Sharing (AKS) terbukti menjadi strategi pembelajaran inovatif yang cepat dan efektif dalam meningkatkan keaktifan siswa di kelas. Hasil implementasi pada 4 sekolah dasar di Yogyakarta menunjukkan peningkatan partisipasi siswa sebesar 73%, dengan peningkatan hasil belajar sebesar 25% dalam waktu hanya 4 minggu. Metode ini dianggap sebagai solusi praktis dalam menjawab tantangan rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran tradisional.

Active Knowledge Sharing adalah metode pembelajaran berbasis kolaborasi, di mana siswa tidak hanya menerima materi dari guru, tetapi aktif berbagi pemahaman, bertanya, dan menyampaikan ide kepada teman sekelas. Metode ini dirancang untuk merangsang kemampuan berpikir kritis, komunikasi aktif, dan kerja tim sejak dini.

Metode AKS dikembangkan oleh tim pengajar dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Uji coba dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2024/2025 melibatkan 10 guru, 120 siswa, dan difasilitasi oleh Laboratorium Pendidikan FKIP

Uji coba metode AKS dilaksanakan di empat sekolah dasar di wilayah Kota Yogyakarta dan Sleman pada bulan Februari hingga April 2025. Sekolah yang terlibat meliputi SD Muhammadiyah Sokonandi, SDN Lempuyangan, SDN Ungaran, dan SD IT Luqmanul Hakim.

Mengapa AKS Dianggap Efektif? 

AKS dianggap efektif karena:

1. Cepat menumbuhkan kepercayaan diri siswa dalam berbicara.

2. Mudah diterapkan tanpa memerlukan teknologi canggih.

3. Lebih membangkitkan minat belajar melalui interaksi sosial.

4. Menarik perhatian siswa yang biasanya pasif dalam kelas.

5. Penting untuk membangun generasi pembelajar kolaboratif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun