Mohon tunggu...
Fitri Hidayati
Fitri Hidayati Mohon Tunggu... Pendidik -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menengok Desain Rumah di Blora

23 April 2018   11:52 Diperbarui: 23 April 2018   14:15 2783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat kita mendengar kota Blora, maka yang terbayang di benak kita adalah hutan jati. Hal ini tidak berlebihan. Kabupaten Blora memiliki luas wilayah administratisi  1820,59 km2   (182058,797 ha). Dari luas wilayah tersebut penggunaan areanya adalah sebagai hutan jati , baik hutan negara maupun hutan rakyat. Kesan yang kita tangkap saat melintas di daerah Blora, kota ini  dikelilingi hutan jati.

Selain pemandangan hutan jati, kita akan melihat suguhan pemandangan yang berbeda dengan wilayah lain. Rumah di Blora memiliki desain unik dibandingkan dengan bangunan di luar Blora. Rumah di Blora mayoritas berdinding kayu jati. Hal ini tentu sangat terkait dengan kondisi alam Blora yang didominasi dengan hutan jati.

Pada dasarnya desain rumah di Blora tidak jauh berbeda dengan desain --desain rumah di jawa, khususnya daerah-daerah di sekitar Blora.

Rumah Adat Jawa Tengah / Masyarakat  Jawa mengenal beragam desain hunian dalam budayanya. Desain rumah Jawa Tengah dianggap memiliki gaya arsitektur yang unik serta sarat dengan nilai filosofis kemasyarakatan . Desain rumah  yang terdapat di daerah Blora diantaranya :

 Rumah Joglo

Rumah Joglo ini merupakan desain rumah yang digunakan oleh masyarakat Blora, meskipun  termasuk desain rumah yang  jarang digunakan. Tidak seperti di daerah Jawa Timur maupun di daerah Jawa Tengah yang lain.

Desain arsitektur yang cukup unik. Salah satu keunikan tersebut terletak pada desain rangka atapnya yang memiliki bubungan cukup tinggi.

Desain atap yang demikian dihasilkan dari pola tiang-tiang yang menyangga rumah. Utamanya pada bagian tengah rumah, terdapat 4 tiang berukuran lebih tinggi yang menyangga beban atap. Keempat tiang yang kerap disebut "soko guru" ini menyangga dan menjadi tempat pertemuan rangka atap yang menopang beban atap.

Atap rumah adat Jawa Tengah ini sendiri dibuat dari bahan genting tanah secara keseluruhan, rumah Joglo sendiri lebih banyak menggunakan kayu-kayuan keras, baik untuk dinding, tiang, rangka atap, pintu, jendela, dan bagian lainnya. Kayu jati adalah pilihan utama yang kerap ditemukan pada rumah-rumah lawas. Kayu jati sangat awet dan terbukti dapat  bertahan lama bahkan hingga ratusan tahun.

  • Kampung.

Desain Kampung ini termasuk desain yang banyak digunakan di daerah Blora. Desain rumah Kampung ini memiliki 2 sisi atap di bagian depan dan belakang yang saling dihubungkan dengan 1 bubungan.

Desain omah Kampung terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu Gedhang Selirang, Pokok, Jompongan, Semar, Trajumas, Sinom, Gotong Mayit, Cere Gancet, Apitan, Gajah, Dara Gepak, Pacul Gowang, Srontongan, Baya Mangap, Klabang Nyander, dan Lambang Teplok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun