Mohon tunggu...
Fitri Budiastuti
Fitri Budiastuti Mohon Tunggu... Ahli Gizi - mahasisiwi gizi

Mahasiswi Gizi Uin Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Perilaku Menyimpang pada Remaja Saat Ini

20 Mei 2021   15:32 Diperbarui: 20 Mei 2021   15:35 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Remaja adalah masa peralihan antara masa anak-anak ke masa dewasa. Masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek fisik,psikis, dan psikososial. Perubahan psikis pada remaja dapat berupa menjadi lebih mudah marah , mudah idrangsang, dan memiliki emosi yang meledak-ledak. Semua itu terjadi bukan tanpa sebab, emosi yang meledak-ledak ini daoat disebabkan oleh konflik peran yang dijalani remaja. Mereka ingin merasa bebas namun kenyaatanya mereka tetap masih bergantung pada orang tua. Mereka ingin dianggap sudah dewasa dan berhak memutuskan hal-hal yang mereka inginkan namun masih dianggap seperti anak kecil.

Remaja mulai bersikap kritis dan cenderung tidak mau diatur ,mereka tidak menyadari bahwa mereka belum memiliki banyak pengalaman dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan dan permasalahannya. Masalah social yang ditimbulkan oleh tingkah laku irasional remaja bukanlah suatu hal yang baru-baru ini terjadi. Semakin meningkatnya laju perkembangan industrialisasi dan urbanisasi mengakibatkan terjadinya perilaku penyimpangan social yang dilakukan remaja contohnya seperti banyak remaja yang menggunakan narkotika, kecanduan obat bius, mengonsumsi minuman hingga peristiwa pembunuhan , pemerkosaan, seks bebas , tawuran, pencurian , pembegalan kini semua peristiwa tersebut sering menjadi berita hangat dimana justru mayoritas pelaku kejahatannya adalah seorang remaja.

Perilaku menyimpang remaja dinilai sebagai  menurunnya moral dan minimnya pembenaran yang dilakukan remaja terhadap norma-norma moral, hokum,social yang berlaku dalam masyarakat. Norma kesusilaan menghendaki agar tidak berbuat sesuatu yang menjerumuskan diri sendiri kedalam perbuatan yang tercela. Selain melanggar norma susila perilaku penyimpangan yang dilakukan oleh remaja saat ini juga melanggar norma hokum yang berlaku dan jelas melanggar aturan norma agama. Factor eksternal penyebab perilaku penyimpangan pada remaja adalah lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah.

Dalam lingkungan keluaraga orang tualah yang menjadi mentor untuk mengawasi dan membimbing anaknya. Sementara disekolah guru lah yang bertugas membimbing dan memberikan pengajran ilmu pengetahuan mengenai norma dan keagamaan. Namun jika kedua lingkungan tersebut tidak dapat mendukung dalam hal mendorong dan membimbing moral remaja maka hal tersebut dapat menjadi pemicu perilaku menyimpang pada remaja. 

Pada lingkungan masyarakat anak-anak menghabiskan sebagian waktu luangnya dengan bergaul dengan teman-teman sebayanya sehingga hal tersebut juga menjadi peluang besar seorang anak memiliki perilaku yang menyimpang jika seorang remaja salah dalam bergaul. Selain itu media elektronik juga membawa pengaruh yang sangat besar. Media elektronik seperti HP memudahkan penggunanya unutk mengakses berbagai video dan foto disamping itu penggunaan HP memudahkan penggunaanya untuk berkomunikasi dan mendapatkan teman baru. Dengan demikian kemajuan teknologi telah menyediakan berbagai kemudahan dalam mengakses berbagai macam informasi dan tersedianya berbagai aktifitas game online yang memicu kreatifitas anak dan tak jarang membuat anak menjadi lebih sering menghabiskan waktunya untuk bermain game online dibanding menghabiskan waktunya untuk belajar.

Tanpa disadari pada saat mengkasesnya tak jarang disugihi iklan-iklan yang berbau pornografi yang menjadi remaja penasaran untuk melihatnya. Lemahnya pengawasan dari orang tua menjadikan peluang yang lebih besar untuk remaja mulai melakukan hal- hal yang menyimpang karena terinspirasi dari HP. Faktor internal yang menjadikan perilaku penyimpangan pada remaja yaitu lemahnya pertahanan diri dan lemahnya keyakinan mereka pada agama dan mereka tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah sehingga mudah dipengaruhi.

Penanggulangan perilaku menyimpang pada remaja yaitu adalah dengan melakukan tindakan preventif yaitu dengan meningkatkan pengawasan orang tua kepada anak. Orang tua memilih pendidikan ganda bagi anak-anaknya sehingga anak-anak mendapat ilmu pengetahuan sekaligus mendapat pelajaran agama secara intensif. Pihak sekolah juga membuat peraturan untuk melatih kedisipilanan anak dan menanambkan nilai-nilai pengetahuan moral serta memberikan pengarahan pada remaja yang bersalah mengenai tingkah laku yang semestinya tidak mereka lakukan dan mengarahkan remaja untuk melakukan perbaikan,  tindakan ini disebut represif.

Kemudian upaya  yang terakhir adalah tindakan kuratif yaitu bagi remaja yang mengalami depresi seperti karena kekerasan yang dilakukan orangtua,depresi karena perceraian orang tuanya,  bullying, remaja putri yang hamil diluar nikah, tindakan yang dilakukan adalah dengan memberikan bimbingan konsultasi, penyuluhan secara psikologi untuk menenangkan pikiran mereka dan untuk mencegah remaja melakukan sesuatu yang tidak diinginkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun