Pada saat akuisisi, biaya historical cost dan fair value terlihat sama, namun pada periode berikutnya karena adanya perubahan kondisi ekonomi dan pasar, kedua biaya tersebut sering menyimpang. Dilihat dari pengukuran yang lebih relevan dengan masa yang akan datang terkait dengan aset atau liabilitas adalah NILAI WAJAR (Fair Value).
IASB memiliki banyak pilihan untuk menilai Fair Value.
Hirarki Penilaian Dari Fair Value :
Level 1 (yang paling tidak subjektif) : Harus aktif market (Bursa)
Level 2 : Menggunakan nilai dari suatu aset selain dari Quoted price aktif market.
Level 3 (Paling Subjektif) : Menggunakan Asumsi atau Data Perusahaan data.
2. Revenue Recognition :Â
Mengakui pendapatan pada saat performa obligasi sebagian besar sudah di lakukan oleh perusahaan dan memungkinkan perusahaan akan menerima manfaat ekonomi pada masa yang akan datang.
Ada 5 Langkah dalam melakukan Revenue Recognition:
1. Mengidentifikasi kontrak dengan pelanggan.
2. Mengidentifikasi Performa Obligasi didalam kontrak.