Mohon tunggu...
Fitria NH dan Ranty F
Fitria NH dan Ranty F Mohon Tunggu... Mahasiswi Magister Management

oleh Fitria Nurul Hikmah dan Ranty Faradina Mahasiswi Magister Management

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Jangan Kaku, Ini Cara Gesit UMKM Hadapi Perubahan Pasar

28 September 2025   17:33 Diperbarui: 28 September 2025   17:33 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Zaman sekarang tuh cepet banget berubah, begitu juga dengan perubahan pasar. Hari ini tren A, besok udah tren B. Hari ini laris manis, besok bisa aja sepi total. Nah, buat kamu para pelaku UMKM, bukan hanya dituntut untuk mampu bertahan, tapi juga terus berkembang dengan lincah dan cekatan serta lebih siap adaptasi.  Biar apa? Biar bisnis tetap jalan, bahkan bisa makin cuan! Kalau bisnis kamu kaku, susah gerak, dan lambat nangkep sinyal pasar, siap-siap deh ditinggalin. Tapi tenang, jadi UMKM yang lincah itu bukan cuma buat perusahaan gede doang. Kamu juga bisa banget, asal tahu caranya. Namun, pertanyaannya adalah: bagaimana caranya?

Salah satu jawabannya adalah ketangkasan organisasi, atau dalam istilah sederhananya adalah kelincahan dalam mengelola usaha.

Apa Sih Ketangkasan Organisasi Itu, dan Kenapa Penting Buat UMKM?

Kamu punya usaha kecil? Warung kopi kekinian, bisnis baju online, atau bengkel motor? Kalau iya, kamu pasti udah ngerasain sendiri gimana pasar cepet banget berubah. Hari ini pelanggan suka A, besok udah pindah ke B. Baru aja paham main di Instagram, eh sekarang harus belajar TikTok Shop. Capek? Iya. Tapi kalau mau usaha tetap jalan, kamu harus bisa lincah.

Nah, di sinilah konsep ketangkasan organisasi (organizational agility) masuk.

Singkatnya, Ketangkasan Organisasi itu adalah kemampuan usaha kamu buat cepat beradaptasi sama perubahan. Bukan cuma soal teknologi doang ya, tapi juga soal cara kerja, pola pikir, dan gaya mengelola tim. Kalau diibaratkan, usaha yang lincah itu kayak atlet parkour --- bisa lompat, belok, putar arah, bahkan balik badan kalau situasinya berubah. Gak kaku, gak nunggu "sempurna", tapi tetap jalan dan belajar sambil jalan. 

UMKM Bisa Lincah Gak? Bisa Banget!

Banyak orang berpikir kalau ketangkasan organisasi --- atau dalam bahasa kerennya organizational agility --- itu cuma buat perusahaan besar yang punya banyak tim, kantor mewah, dan teknologi canggih. Padahal, justru UMKM punya peluang lebih besar dan lebih fleksibel buat jadi lincah dan adaptif dalam menghadapi perubahan. Kenapa? Karena UMKM itu ibarat perahu kecil: lebih mudah belok, lebih gampang putar arah, dan bisa gerak cepat saat kondisi cuaca berubah.

Bayangin deh, perusahaan besar kalau mau ganti strategi aja bisa butuh rapat berlapis, approval dari atasan, bahkan revisi anggaran. Tapi kamu yang punya UMKM? Kamu bisa bangun tidur, lihat tren baru, dan langsung eksekusi ide di hari yang sama. Nggak pakai ribet. Inilah keunggulan utama UMKM: keputusan bisa diambil cepat, dan perubahan bisa langsung dijalankan.

Selain itu, pelaku UMKM biasanya terjun langsung ke lapangan. Kamu sendiri yang melayani pelanggan, baca komen di Instagram, atur stok barang, bahkan kadang turun langsung kirim pesanan. Nah, karena dekat dengan pelanggan, kamu jadi lebih cepat tahu apa yang mereka mau, apa yang mereka keluhkan, dan apa yang bisa diperbaiki. Ini adalah modal besar untuk jadi bisnis yang tanggap dan responsif.

Jangan lupakan juga soal kreativitas. UMKM biasanya lebih berani coba hal-hal baru. Mau ganti kemasan? Bikin promo lucu? Coba kolaborasi dengan influencer lokal? Semua bisa langsung dicoba tanpa harus melewati banyak birokrasi. Dan kalau gagal? Gampang, tinggal evaluasi dan coba lagi. Proses coba-coba kayak gini sebenarnya adalah inti dari ketangkasan: belajar cepat, gagal cepat, bangkit lebih cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun