Haruskah saya memasukkan eropa sebagai bucket list perjalanan impian saya?
Eropa merupakan sebuah benua yang menawarkan beragam hal untuk dinikmati dari mulai sejarah, arsitektur, kuliner, budaya, kemajuan teknologi, alamnya, ataupun sepak bola nya.Â
Rasanya sayang, jika kita melewatkan benua ini untuk dijelajahi, jadi jika memang memiliki waktu dan rezeki, sangat saya sarankan untuk menjelajahi benua eropa.Â
Terlebih lagi, selama perjalanan di eropa, kamu akan mendapatkan pengalaman tentang perkembangan peradaban manusia dari zaman Yunani kuno -- Byzantium -- Romawi Kuno -- Kekhalifan -- Reinasance -- sampai kemajuan yang dicapai pada peradaban saat ini.
Selama tahun 2016 -- 2017, saya telah berkeliling ke beberapa negara eropa dengan temporary homebased saya di Birmingham (UK). Pada awalnya saya selalu mengusahakan untuk tidak berpergian sendiri selama di eropa, paling tidak berdua atau paling banyak ber empat (karena kalau kebanyakan juga gak enak menurut saya), namun ada disebuah momen, yang pada akhirnya saya harus memberanikan diri untuk melakukan perjalanan secara solo atau melupakan saja mimpi saya untuk travelling ke negara-negara tersebut.Â
Saya pun memilih untuk berpergian solo dengan keyakinan bahwa insya Allah yang Maha Kuasa akan menjaga saya selama perjalanan karena niat perjalanan saya adalah baik :D. Dan syukur Alhamdulillah, segalanya berjalan dengan lancar. Jadi kalau ada yang masih bertanya-tanya dalam hati apakah eropa aman untuk dijelajahi solo? Saya jawab cukup aman J, jadi jangan khawatir.
Namun tetap saja, perasaan was was selama perjalanan pernah saya rasakan, terlebih ketika tiba disebuah kota baru saat sudah malam hari, serta di mana kota tersebut banyak pria berkumpul atau homeless, hal itu selalu membuat saya was-was ketika mencari alamat hostel yang ingin saya tuju.Â
Kota seperti Paris dan Roma adalah dua kota yang memberikan saya kesan was-was, karena saya tiba di dua kota tersebut saat malam hari dan dua kota tersebut banyak pria berkumpul di jalan dan homeless.
Ini merupakan sebuah pertanyaan yang sangat penting dan wajib kamu renungi dan mencari jawabannya sebelum membeli tiket pesawat dari Indonesia, sebelum mengajukan visa, dan sebelum melakukan persiapan apapun untuk jalan-jalan ke eropa.
Apa yang kamu cari saat melakukan perjalanan akan menentukan sekali pilihan negara dan kota yang akan kamu pilih untuk dijelajahi.
Misal, saya suka sekali dengan alam dan sejarah, jadi setiap saya ingin melakukan perjalanan, maka yang saya cari adalah wisata alamnya dan peninggalan sejarahnya.Â
Jika kamu pecinta alam, maka Swiss wajib dimasukkan dalam rencanan perjalananmu, Swiss itu bagi saya sangat indah bak negeri dongeng dimana jejaran gunung yang atapnya berselimutkan salju dan hamparan lembah yang menghijau serta danau yang begitu bersih menjadi panorama yang mengelilingi Negara ini.
Jika kamu suka sejarahnya, tentunya Italia, Yunani atau Spanyol merupakan negara yang wajib untuk dikunjungi.
Pemilihan destinasi ini menjadi sangat penting untuk menghindari kita menghabiskan waktu terlalu lama pada suatu kota/ tempat/ daerah yang sebenarnya kita tidak memiliki ketertarikan. Misal, saya waktu itu mengagendakan 2 hari di Barcelona, nah hari ke duanya saya gak tau mau ke mana, ditambah lagi saya memang gak suka kota dan window shopping apalagi shopping beneran. Ataupun Paris bagi saya tidak sespesial seperti apa yang selama ini saya dengar, , saya menganggap malah terlau overarted Paris itu.
Jadi, tentukan apa ketertarikanmu! Jika kamu pecinta alam, hindarilah destinasi yang isinya hanya kota besar. Susunlah renacana perjalananmu berdasarkan apa yang kamu suka bukan berdasarkan apa yang agen-agen turis perjalanan biasa tawarkan.Â
Dikarenakan eropa lumayan jauh dari Idnonesia, jadi kamu harus merencanakannya dengan baik, sehingga waktu yang akan digunakan lebih maksimal dan memuaskan angan-angan dan pengalaman yang ingin didapatkan.
Nah berikut ini beberapa rute perjalanan di eropa yang pernah saya jelajahi meliputi:
Spanyol, selama 1 minggu penuh dalam edisi pencarian jejak islam, meliputi Barcelona, Seville, Cordoba dan Granada.
Belanda, selama 4 hari dalam edisi menikmati keindahan bunga tulip dan mengunjungi teman, meliputi Amsterdam -- Gronigen -- Leiden -- Lisse -- The Hague.
Hungaria -- Austria -- Swiss, selama 1 minggu dalam edisi menikmati keindahan dan kehangatan musim semi, meliputi Budapest -- Salzburg -- Hallstat -- Zurich -- Lungern -- Interlaken
Perancis -- Italia, selama 1 minggu dalam rangka mencari matahari musim panas, meliputi Paris -- Milan -- Cinque Terre -- Venezia
Italia - Yunani -- Jerman -- Republik Chezh -- Norwegia selama 10 hari dalam rangka belejar sejarah , pencarian Disney castle, dan pencarian Aurira dengan benua eropa, meliputi Roma -- Athena -- Munich -- Neuschwanstein -- Prague -- Alesund.
Jika disimpulkan dengan rute negara eropa diatas (kecuali UK), maka saya habiskan waktu 35 hari dan itu pun masih kurang..heheh..saya belum sempat naik gunung di Swiss..
Oya, jika kamu memiliki kartu mahasiswa, maka hal itu akan sangat bermanfaat untuk mendapatkan diskon masuk ke museum di eropa. Harga masuk museum di eropa bisanya berkisar antara 15 -- 30 Euro.
Nah, seperti yang saya bilang di atas, Eropa adalah sebuah benua yang menawarkan beragam hal, maka dari itu persiapan dan rencana matang merupakan sebuah hal yang penting agar perjalanan mu dapat lebih maksimal dan mendapatkan apa yang memang menjadi ketertarikanmu.
Visa Schengen
Nah untuk keliling eropa untungnya ada yang namanya visa schengen yang dapat digunakan ke berbagai negara eropa, kecuali ke UK ya, kita harus mengajukan visa tersendiri lagi.Â
Berdasarkan pengalaman dan tanya sana sini ke teman-teman, maka negara yang paling baik dalam memberikan durasi visa kunjungan adalah Perancis. Oleh karena itu, dulu saya mengajukkannya dari Perancis dan hasilnya adalah saya mendapatkan durasi visa selama 6 bulan, yang artinya saya boleh keluar masuk negara eropa selama 6 bulan. Sedangkan, beberapa teman saya yang mencoba untuk mengajukan ke kedutaan lain seperti Italia, Belanda, ataupun Polandia, masing-masing mendapatkan durasi visa hanya selama waktu perjalanan yang ada di itinerary.
Apakah sulit mengurus visanya? Tidak sama sekali, jadi tidak usah pakai agen saya sarankan. Cukup buka website kedutaan Negara yang ingin kamu buat visa, lalu mendaftar untuk pembuatan visa, ikuti semua stepnya, penuhi semua dokumen yang diminta, lalu submit semua dokumen, tenang saja tidak ada proses wawancara. Lalu, tunggulah kurang lebih 14 hari waktu kerja, Insya Allah visa Schengen sudah ditangan. Besaran biaya yang dikeluarkan sekitar 1.500.000
Untuk transportasi dari Indonesia, silahkan dicari saja di skyscanner.com, tiket promo yang paling murah untuk menuju daratan eropa, semuanya full service airline seperti Etihad, Emirates, Turkish Air, Qatar Air, jadi pasti harganya agak mahal, tapi wajar saja, karena ke eropa minimal membutuhkan waktu 15 jam yang tercepat, sehingga jika bukan pesawat full service, akan terasa membosankan dan melelahkan.
Nah, untuk perpindahan antara negara eropa, kamu dapat memilih apakah mau  menggunakan bus, kereta, ataupun pesawat. Keliling benua eropa itu rasanya seperti keliling pulau Jawa dan sumatera, karena jaraknya dekat satu sama lain. Permisalan, dari London ke Paris itu seperti dari Jakarta ke Yogya, hanya membutuhkan waktu 8 jam dengan bus.
Ketika ingin berpindah dari satu negara ke negara lain, maka baiknya kamu mengecek terlebih dahulu melalui situs goeuro.com, situs tersebut akan menyajikan semua info terkait sarana transportasi yang ada untuk menuju kota yang kamu inginkan. Kamu tinggal bandingkan harga dan lama perjalanannya mana yang lebih efisien, efektif, dan ramah di kantong.Â
Oya, bus dan kereta tidak jaminan akan memberikan harga yang bersahabat, jangan kaget kalau nanti mendapatkan harga pesawat yang jauh sangat murah. Di daratan eropa, beberapa low cost airline seperti Ryan air, Easy Jet, ataupun Wizz Air, terkadang menawarkan harga pesawat yang sangat murah. Sebagai contoh, saya mendapatkan tiket Venice -- London seharga 20 Poundsterling saja (360.000 IDR).
Ada catatan penting terkait low cost airline ini, khususnya bagi Wizz AIr, mereka sangat strict sekali terkait aturan  hand carry luggage, ketika akan boarding, kita akan diminta satu-satu untuk memasukkan luggage kita kedalam sebuah lemari besi pengukur untuk melihat apakah dari segi ukuran dan berat, luggage kita sesuai dengan kriteria atau tidak. Namun, kalau Ryan air tidak sampai segitunya kok.
Untuk keliling didalam kotanya sendiri, hamper semua Negara eropa menerapkan konsep yang sama yakni ada tiket yang sifatnya one day pass /24 hours pass yang bias dipakai diberbagai sarana transportasi.Â
Bedanya one day pass dengan 24 hours pass adalah jika one day pass dihitungnya hanya hari itu, kalau sudah ganti hari tidak bias dipakai, tapi kalau 24 hours pass adalah dihitung dari jam kamu beli tiket tersebut 24 jam ke depan.
Selain itu, cara terbaik menikmati eropa adalah dengan berjalan kaki, jadi siapkan sepatu yang nyaman untuk berjalan, karena bisa jadi dalam sehari kamu akan berkeliling sampai lebih dari 10 KM. Jadi, sepatu yang nyaman merupakan hal yang sangat penting.
Penginapan
Selama melakukan perjalanan, saya selalu memilih untuk tinggal di Hostel yang ada female dormitory nya. Saya paling suka mencari penginapan melalui situs booking.com, karena review nya selalu gak pernah bohong, jika disana ditulis average review 7, maka dijamin penginapan tersebut pasti sudah lumayan enak dan bersih.Â
Harga penginapan semacam hostel ini harganya beragam, berkisar diatas 250.000/ malam. Nah, harga penginapan akan cendrung lebih murah saat kamu berpergian ke Eropa timur, seperti Prague, Budapest ataupun kalau ke Athena, kamu bisa mendapatkan harga penginapan di hostel dengan nilai dibawah 200 ribu. Karena negara-negara tersebut bukanlah termasuk negara dengan ekonomi kuat dan maju, jadi wajar harganya lebih bersahabat.
Ini beberapa rekomendas penginapan/ hostel yang menurut saya oke:
Alesund -- Norway : Volsdalen camping; Prague -- Republic Chez: Hostel 1Bed4U; Munich -- German: Smart Stay Hostel; Rome -- Italy: Coconuts Female Hostel; Seville -- Spain: Hostel Trotamundos; Salzburg -- Austria : Eduard Heinrich Haus Hostel
Jika ingin mengirit budget perjalanan di eropa, hal terbaik yang dapat kamu lakukan adalah dengan memasak sendiri di hostel, semua hostel di eropa menyediakan dapur umum, jadi sangat mendukung untuk hal ini. Selain itu, semua supermarket di eropa, menyediakan bahan-bahan yang jadi, siap jadi, atau mentah untuk dimasak.
Kalau malas masak sendiri dan ingin murah serta halal, maka kamu akan banyak menemukan kedai kebab dan kawan-kawan serupanya di eropa yang akan menawarkan harga sekitar 5 euro. Jangan harap makanan Indonesia ya, kalaupun ada biasanya harganya muahall...
