Oleh : Annisa Nadia Ummu Kaltsum & Fitriani Kahar
Dianggap sebagai salah satu masalah kesehatan utama di seluruh dunia, penyakit ginjal kronik (PGK) dianggap bertanggung jawab atas hasil kesehatan yang buruk pada banyak penyakit tidak menular, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular. Adapun penyakit menular yaitu tuberculosis (Fitriani et al., 2022). Glukosa menjadi sumber energi utama yang digunakan tubuh untuk mendukung berbagai aktivitas dan fungsi vitalnya (Fitriani, 2022). Ginjal berperan sebagai organ yang mengeluarkan sisa-sisa metabolisme tubuh, serta berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan dan melindungi tubuh dari zat-zat berbahaya . Proses pengeluaran limbah di ginjal meliputi tiga tahap: filtrasi oleh glomerulus, reabsorpsi melalui tubuli, dan ekskresi oleh tubuli kolektivus. Pada penyakit ginjal kronik (PGK), terjadi penurunan massa dan fungsi ginjal, yang mengakibatkan gangguan dalam proses fisiologis ginjal, terutama dalam ekskresi limbah seperti asam urat, ureum, dan kreatinin. Â Ketika ginjal mengalami kegagalan, kemampuannya untuk berfungsi sebagai alat ekskresi akan menurun. Juga, ekskresi ginjal, yang berfungsi untuk mengeluarkan limbah dari produk metabolisme, akan terganggu. Limbah dibuang untuk mencegah zat beracun masuk ke dalam tubuh. Ada amoniak, kreatinin, urea, dan asam urat.(Irawati et al., 2023)
Dampak dan Permasalahan yang terjadi karena gagal ginjal kronis (GGK) telah diakui sebagai salah satu penyebab kematian paling umum. Selain itu, penyakit ini termasuk dalam kategori penyakit tidak menular yang telah meningkatkan angka kematian dalam dua dekade terakhir (Mustika et al., 2023).
Adapun Tujuan Khusus dari penelitian ini untuk mengetahui prevalensi kadar asam urat dan ureum pada pasien gagal ginjal kronik di RSUD Kraton Pekalongan tahun 2022–2024 berdasarkan usia, jenis kelamin, dan Pendidikan.
Secara umum metode penelitian ini adalah deskriptif time series dengan pendekatan retrospektif. Data sekunder diambil dari hasil pemeriksaan laboratorium kadar asam urat dan ureum.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien gagal ginjal kronik yang melakukan pemeriksaan Kadar Asam Urat dan Ureum di RSUD Kraton Pekalongan tahun 2022-2024.Hasil pengolahan data, disajikan dalam bentuk tabel untuk mempersentasekan hasil analisis dengan menggunakan teknik deskriptif disertai dengan narasi.
Hasil penelitian menunjukkan total 76 pasien gagal ginjal kronik. Pada tahun 2022 terdapat 12 pasien, 2023 sebanyak 23 pasien, dan 2024 sebanyak 41 pasien. Pada tahun 2022, mayoritas memiliki kadar asam urat dan ureum tinggi. Pola serupa terlihat pada tahun 2023 dan 2024, dengan peningkatan jumlah pasien, terutama pada 2024: 58,54% memiliki kadar asam urat tinggi dan 68,29% memiliki kadar ureum tinggi.
Tabel 1 diketahui tahun 2022 didapatkan responden kategori terbanyak laki-laki sebanyak 8 (66,67 %), didapatkan responden kategori terbanyak berusia lansia (>60 tahun) sebanyak 7 (58%), dan didapatkan responden kategori tebanyak Pendidikan tamat SD sebanyak 6 (50%).