Mohon tunggu...
Fitria atika
Fitria atika Mohon Tunggu... Jurnalis - mahasiswi IAIN JEMBER

TARGET = TEKAD

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ngerasa Salah Jurusan? Berhenti Bukan Solusi

7 September 2022   10:44 Diperbarui: 7 September 2022   10:48 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hallo guys, lama banget ya saya gak berargumen lewat tulisan. Tapi karena topik kali ini menarik banget menurut saya, jadi saya ingin banget untuk segera meluapkannya lewat blog yang biasanya saya gunakan. Seperti biasa, bahwa ini adalah argumen saya, pola pikir saya dan sisi pandang saya. 

Kalau kalian berbeda sisi pandang tentu hal itu boleh banget, malah bagus agar ada sesuatu hal yang menarik untuk menjadi topik pembahasan jika kita mendiskusikannya bersama. 

Perbedaan sisi pandang bukanlah sesuatu hal untuk diperdebatkan ya, tapi sebagai pembelajaran untuk memahami pola pikir orang lain. Karena benar menurut kita belum tentu benar dalam sisi pandang orang lain. Intinya jangan saling menyalahkan, mari saling belajar memahami pikiran orang lain.

Langsung saja buat masuk pada topik kali ini yaitu"Ngerasa salah jurusan? Berhenti bukan solusi". Kenapa saya ambil judul tersebut? menurut saya hal itu sering kali terjadi pada mahasiswa yang sedang berada di semester 3 ke atas, yang mana mata kuliahnya sudah mulai masuk pada penjurusan progam studinya. 

Ya walaupun di awal semester sudah ada yang merasa salah jurusan, tapi tidak sebanyak para mahasiswa yang sudah masuk di semester 3 ke atas. Ya salah satu mahasiswanya adalah saya, dulu saya merasa salah jurusan sejak memasuki semester 4, yang mana saya tidak terlalu menguasai bahasa arab maupun kitab dan ternyata saya lebih tertarik dengan ilmu komunikasi ataupun psikologi. 

Rasa untuk ingin banget pindah jurusan karena di sana saya bisa bertemu dengan orang-orang yang memiliki ketertarikan pada sesuatu hal yang sama, bukan hanya tertarik, tetapi juga mengembangkannya.

Tetapi tidak bisa, maupun tidak memiliki kemampuan bukanlah suatu alasan untuk berpindah. Hingga akhirnya saya sadar, bahwa saat saya daftar ulang kuliah dengan jurusan Ilmu al-Qur'an dan Tafsir adalah pilihan saya walaupun tidak sepenuhnya, tapi dengan jalan saat itu yang begitu mudah menunjukkan tanda bahwa Tuhan ridho dengan hal tersebut. 

Ada kata-kata yang menyadarkan saya "Sesuatu hal yang sudah kamu mulai, maka selesaikan. Dia yang hebat bukan dia yang sampai finis dahulu,  tapi dia yang mampu menyelesaikan apa yang sudah dia pilih." Rasa berat jika harus pindah jurusan karena membayar ukt dari awal lagi, sementara orang tua telah bekerja keras untuk membayar ukt mulai awal saja membuat saya berpikir kembali, Pindah bukan solusi. 

Bagaimana cara agar rasa ketidakmampuan saya dengan jurusan saat ini tidak menjadi penghalang untuk kuliah, maka saya harus bertanggung jawab dengan apa yang telah saya pilih. Bagaimana bertanggung jawabnya? Jika kemampuan pada bidang tersebut saya saja tipis!. 

Dengan membuat sesuatu hal yang tipis tersebut menjadi tebal. Tidak ada yang namanya terlambat dengan belajar. Saya berusaha kembali menanamkan untuk lebih banyak membaca buku yang terkaitan dengan jurusan, sering mencari informasi apa yang mahasiswa jurusan ini wajib ketahui. "gak segampang itu kali" siapa yang bilang gampang. 

Mungkin kemampuan yang saya peroleh setelah melakukannya tidak bisa menyeimbangi teman-teman yang sudah lebih menguasai sejak awal, setidaknya saya memiliki bekal untuk meneruskannya bahkan hingga selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun