Mohon tunggu...
Nur Fitria Maharani
Nur Fitria Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Nama saya Nur Fitria Maharani, saya mempunyai minat belajar tentang Dunia Kesehatan terutama tentang keperawatan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sistem Zonasi pada PPDB: Kesenjangan Sistem Pendidikan dan Infrastruktur di Tingkat Daerah

20 Agustus 2023   20:50 Diperbarui: 20 Agustus 2023   21:27 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Saya Nur Fitria Maharani dari Garuda 21 Ksatria 11 PKKMB Amerta 2023 akan mengulas isu pendidikan berkualitas, dalam aspek "Perlu Tidaknya Sistem Zonasi pada PPDB yang didukung dengan Kesenjangan Sistem Pendidikan dan Infrastruktur di Tingkat Daerah".

            Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) adalah salah satu momen penting dalam dunia pendidikan di Indonesia, di mana para siswa baru akan ditempatkan dalam sekolah yang sesuai dengan wilayah tempat tinggal mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, sistem zonasi dalam PPDB telah menjadi sorotan utama dalam perdebatan pendidikan di berbagai wilayah. Namun, apakah sistem zonasi benar-benar perlu atau tidak? Mari kita eksplorasi peran pro dari sistem zonasi dalam konteks kesenjangan sistem pendidikan dan infrastruktur di tingkat daerah.

            Sistem zonasi dalam PPDB mengacu pada pembagian wilayah geografis menjadi zona-zona tertentu, di mana siswa hanya dapat mendaftar dan diterima di sekolah-sekolah yang berada di zona tempat tinggal mereka. Prinsip di balik sistem ini adalah memberikan kesempatan yang lebih adil bagi siswa untuk mendapatkan pendidikan di sekolah terdekat, serta mencegah konsentrasi siswa yang berlebihan di sekolah-sekolah populer.

Keuntungan dari Sistem Zonasi pada PPDB antara lain :

            Keseimbangan Pemerataan Pendidikan, Sistem zonasi dapat membantu mengatasi ketidakseimbangan distribusi siswa di sekolah-sekolah. Tanpa sistem zonasi, sekolah-sekolah terkenal cenderung menarik perhatian lebih banyak siswa, meninggalkan sekolah-sekolah di daerah pedesaan atau pinggiran kota. Dengan sistem zonasi, sekolah-sekolah di berbagai wilayah memiliki peluang yang lebih adil untuk menerima siswa.

            Aksesibilitas Pendidikan yang Lebih Baik, Siswa dari latar belakang ekonomi yang rendah atau wilayah terpencil dapat lebih mudah mengakses pendidikan berkualitas tanpa harus berpergian jauh. Hal ini juga mengurangi beban biaya dan waktu perjalanan bagi siswa dan orang tua.

            Meredam Persaingan yang Berlebihan, Tanpa sistem zonasi, sekolah-sekolah bergengsi cenderung menjadi pusat persaingan sengit, yang sering berdampak negatif pada kesejahteraan mental siswa. Sistem zonasi membantu mengurangi tekanan tersebut dengan membagi populasi siswa secara merata.

            Pembangunan Infrastruktur yang Merata, Sistem zonasi dapat mendorong pemerintah untuk lebih fokus pada pengembangan infrastruktur pendidikan di berbagai wilayah. Dengan adanya pengaturan yang memastikan setiap wilayah memiliki populasi siswa yang cukup untuk sekolah-sekolahnya, investasi dalam fasilitas pendidikan dapat lebih merata.

Melawan Kesenjangan Sistem Pendidikan dan Infrastruktur

            Infrastruktur yang Tidak Merata: Di banyak wilayah, kesenjangan infrastruktur pendidikan masih menjadi masalah serius. Sekolah-sekolah di daerah terpencil atau ekonomi lemah mungkin tidak memiliki fasilitas yang memadai atau tenaga pengajar yang berkualitas. Sistem zonasi bisa menjadi alat untuk mengatasi masalah ini dengan mengarahkan sumber daya ke wilayah-wilayah yang lebih terpinggirkan.

            Kesesuaian Kurikulum dan Kualitas Pengajaran: Pendidikan yang efektif melibatkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa serta guru yang berkualitas. Sistem zonasi dapat membantu dalam peningkatan kualitas pengajaran dengan mengalokasikan sumber daya secara lebih terarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun