Mohon tunggu...
Fitria Try Handayani
Fitria Try Handayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswa pembelajar

Mahasiswa pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sains dan Teknologi

9 Juni 2021   09:41 Diperbarui: 9 Juni 2021   10:28 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kloning manusia adalah salah satu gangguan tersebut. Sedangkan anak normal memiliki 23 kromosom dari ibu dan 23 dari ayah, anak kloning memiliki dua puluh tiga pasang kromosom hanya dari satu orang.

Al-Qur'an, dalam banyak kesempatan, mengacu pada cara alami penciptaan manusia dari laki-laki dan perempuan, dan memberikan hak kepada anak untuk dirawat oleh ibu dan ayah. Kloning manusia, dengan demikian, merupakan pelanggaran terhadap kehidupan keluarga normal, yang merupakan salah satu maqasid esensial.

Dalam nada yang sama, penyebaran doktrin-doktrin yang menyesatkan dan sesat, dan yang mengandung terorisme dan hilangnya nyawa orang-orang yang tidak bersalah atas nama agama atau jihad, melanggar maqasid baik agama maupun kehidupan.

Bukti ilmiah menunjukkan bahwa efek berbahaya dari polusi industri telah mencapai tingkat yang sangat berbahaya yang mengancam konsekuensi yang mengerikan bagi manusia dan bentuk kehidupan lainnya di planet bumi.

Oleh karena itu, pelanggar gigih dan penghasil karbon terbesar harus dimintai pertanggungjawaban sesuai dengan pepatah hukum hadits-cum-Islam: "Kerugian tidak boleh ditimbulkan atau ditoleransi dalam (atas nama) Islam."

Ini didukung, pada gilirannya, oleh sejumlah besar maksim hukum pelengkap, yang memerlukan penilaian yang cermat atas kerugian yang terlibat dan kelayakan dan keadilan klaim kompensasi.

Ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagaimana kita ketahui, mampu membawa kemaslahatan besar dan juga malapetaka besar, dan menginginkan visi etis jika dipandu oleh nilai-nilai, seperti nilai-nilai maqashid, yang berupaya melindungi kesejahteraan manusia, tanpa memandang ras, bahasa dan agama.

Ini juga merupakan manifestasi dari prinsip tauhid Islam, Keesaan Wujud, yang berjalan mendalam dalam membentuk epistemologi pengetahuan Islam. Ketika sains dan teknologi diinformasikan oleh norma-norma etika, mereka membantu memajukan masyarakat dan peradaban yang manusiawi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun