Mohon tunggu...
Fitra Amalia
Fitra Amalia Mohon Tunggu... Universitas Sebelas Maret

Universitas Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN UNS 102 Menyelenggarakan Sosialisasi dan Pelatihan Pengelolaan Sampah Organik menjadi EM4 untuk Mengatasi Polusi Udara Akibat Kotoran Bebek

18 Februari 2025   13:47 Diperbarui: 18 Februari 2025   14:07 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Program kerja EM4 Organik di Dusun Krasak, Desa Kagokan oleh mahasiswa KKN UNS 102

SUKOHARJO - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNS 102 menghadirkan inovasi pengelolaan sampah organik menjadi Effective Microorganism 4 (EM4) sebagai solusi untuk mengatasi polusi udara akibat kotoran bebek. Program ini bertujuan untuk mengurangi bau tidak sedap serta meningkatkan kualitas lingkungan bagi masyarakat sekitar.  

Kotoran bebek yang menumpuk sering kali menjadi sumber polusi udara yang mengganggu, terutama di daerah peternakan. Seringkali bau menyengat tersebut terjadi saat musim hujan. Selain bau menyengat, kandungan amonia yang tinggi juga dapat berdampak buruk pada kesehatan. Untuk mengatasi masalah ini, mahasiswa KKN UNS 102 mengedukasi warga mengenai cara mengolah sampah organik menjadi larutan EM4, yang dapat mempercepat proses fermentasi dan mengurangi bau dari kotoran ternak.  

Program kerja ini juga sesuai dengan poin SDGs 6 - Clean Water and Sanitation, yakni menciptakan akses terhadap air dan sanitasi yang aman dengan pengelolaan limbah kotoran bebek yang dapat mencemari air hingga berakibat pada bau yang menyebar. Selain itu, juga mencakup poin SDGs 12 - Responsible Consumption and Production, yakni pengelolaan limbah kotoran bebek dari produksi peternakan bebek serta sampah rumah tangga dengan mengembangkan produk EM4 yang berkelanjutan.

Penyelenggaraan sosialisasi pembuatan EM4 di Dusun Krasak
Penyelenggaraan sosialisasi pembuatan EM4 di Dusun Krasak
"Kami melihat bahwa di Dusun Krasak ini mengalami kendala dengan bau kotoran bebek yang menyengat. Dengan teknologi sederhana ini, masyarakat dapat mengolah limbah organik menjadi larutan EM4 yang tidak hanya mengurangi bau kotoran bebek, tetapi juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik," ujar Andika selaku Ketua Pelaksana dalam program kerja ini.  

Proses pembuatan EM4 cukup sederhana dan dapat dilakukan dengan bahan yang mudah didapat, seperti sampah kulit jeruk, sayuran sisa, air cucian beras, air kelapa, ragi tape, air bersih, dan air gula merah. Bahan-bahan ini difermentasi selama beberapa hari hingga menghasilkan cairan yang mengandung mikroorganisme baik. Cairan ini kemudian dicampurkan dengan kotoran bebek untuk mempercepat proses penguraian dan menghilangkan bau.  

Praktik Pembuatan EM4 organik kepada warga Dusun Krasak
Praktik Pembuatan EM4 organik kepada warga Dusun Krasak
Masyarakat setempat menyambut baik program ini karena selain mengatasi polusi udara, EM4 juga bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah. "Bau kotoran bebek sangat menyengat, apalagi saat musim hujan. Sekarang, dengan adanya EM4, bau berkurang dan kotorannya bisa dimanfaatkan untuk pupuk," ujar salah satu peternak bebek.  

Dengan adanya inovasi ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya pengelolaan limbah yang ramah lingkungan. Program ini juga menjadi contoh bagaimana teknologi sederhana dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Hasil pembuatan EM4 dari sampah organik
Hasil pembuatan EM4 dari sampah organik

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun