Mohon tunggu...
Fita Pramudya
Fita Pramudya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Akuntansi

Hobi mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keterkaitan Likuidasi dengan Ajaran Tamansiswa Tri - Nga

24 Desember 2022   12:36 Diperbarui: 24 Desember 2022   12:39 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut Floyd A. Beams (1998) likuidasi merupakan proses merubah aktiva non kas menjadi kas, mengakui laba ataupun rugi dari proses merubah aktiva non kas menjadi kas, melunasi kewajiban firma, dan nantinya akan membagi semua kas yang dimiliki kepada masing -- masing anggota sekutu sesuai saldo modalnya. Sedangkan menurut Harry Simon (1990) likuidasi merupakan proses merealisasikan aktiva non kas menjadi kas, menyelesaikan dengan kreditur, dan pembagian sisa aktiva kepada kelompok -- kelompok pemilikan.
Menurut The Uniform Of Partnership Act (UPA), undang-undang Persekutuan di AS, pasal 31 menyebutkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan persekutuan dibubarkan. Faktor -- faktor tersebut (dikutip oleh Arifin (1997) dalam bukunya pokok -- pokok akuntansi lanjutan) :
1.Sistem perekonomian masyarakat atau negara tidak mendukung dengan adanya kegiatan usaha, misalnya adanya undang -- undang pemerintah, sistem monopoli perusahaan besar dan sebagainya, yang semuanya itu tidak memungkinkan lagi sebuah persekutuan hidup.
2.Terdapat faktor -- faktor eksternal yang berada diluar manajemen perusahaan, seperti bencana alam, kecelakaan, kebakaran, atau sejenisnya yang tidak memungkinkan lagi sebuah persekutuan mempertahankan hidupnya.
3.Terdapat faktor -- faktor internal di dalam perusahaan, seperti perselisihan antar anggota, kesalahan dalam manajemen, ketidakserasian dalam bekerja dan sejenisnya yang dapat mengakibatkan persekutuan tidak dapat mempertahankan hidupnya.
Prosedur dalam melikuidasi persekutuan secara singkat adalah sebagai berikut :
1.Rekening -- rekening pembukuan dilakukan penyesuaian dan penutupan lalu laba atau rugi selama satu periode dipindahlan ke rekening modal masing -- masing sekutu.
2.Aktiva dicairkan menjadi kas (dapat dicairkan dengan cara dijual atau dibeli sendiri oleh anggota sekutu), apabila terdapat selisih antara nilai buku dengan harga jual maka laba rugi yang terjadi akan dibagikan kepada masing -- masing sekutu sesuai dengan perjanjian.
3.Apabila ditemukan rekening modal dari salah satu sekutu bersaldo debit maka dapat ditutup dengan salah satu saldo piutangnya. Tetapi, apabila tidak memiliki saldo piutang maka sekutu tersebut harus menyetorkan modalnya kembali dan apabila tidak mempunyai modal maka saldo debit harus ditanggung anggota sekutu yang lain.
4.Apabila uang kas siap untuk dibagikan, maka terlebih dahulu dibayarkan kepada kreditur luar, setelah itu baru digunakan untuk membayar saldo modal masing -- masing anggota.
Berdasarkan pada saat pembayaran dan cara pembayaran pembagian kas, maka likuidasi dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1.Likuidasi secara langsung yaitu likuidasi berlangsung setelah proses realisasi aktiva non kas selesai
2.Likuidasi bertahap yaitu likuidasi berlangsung setiap saat setelah realisasi aktiva non kas dilakukan
Berdasarkan cara pembagian kasnya likuidasi dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1.Likuidasi sekaligus atau sederhana merupakan likuidasi yang pembagian kasnya dilakukan serentak karena realisasi non -- aktivanya sekaligus.
2.Likuidasi bertahap atau berangsur merupakan likuidasi yang dilakukan sesuai tersedianya kas walaupun realisasinya belum selesai.
Likuidasi Sederhana Dengan Kondisi Sekutu Secara Pribadi Masih Mampu
Likuidasi Sederhana (Simple Liquidation) Likuidasi sekaligus atau likuidasi sederhana sering disebut likuidasi serentak karena pembagian kasnya dilakukan bersama -- sama untuk semua sekutunya. Disamping itu, sering disebut juga sebagai likuidasi tunggal karena realisasi non aktivanya hanya dilakukan sekali saja dan menyeluruh. Pembagian kas dilakukan hanya sekali saja setelah semua aktiva non-kasnya terjual dan hutang kepada pihak ketiga maupun kepada sekutu telah lunas.
Terdapat 5 kemungkinan yang akan terjadi di dalam likuidasi sederhana atau sekaligus, diantaranya yaitu :
1.Semua sekutu memiliki modal positif
2.Terdapat sekutu yang bersaldo negatif tetapi dapat ditutup dengan utang kepada sekutu yang bersangkutan
3.Terdapat sekutu yang bersaldo negatif tetapi tidak dapat ditutup dengan utang -- piutang sekutu yang bersangkutan
4.Kondisi khusus : terdapat sekutu yang modalnya bersaldo negatif tetapi sekutu yang harus menyetor modal secara pribadi dalam keadaan tidak mampu
5.Kondisi khusus : kas yang ada tidak cukup melunasi utang kepada pihak ketiga

Keterkaitan materi Likuidasi ini dengan salah  satu ajaran tamansiswa yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara yaitu ajaran tamansiswa Tri Nga. Tri Nga sendiri terdiri dari ngerti, ngroso, nglakoni.
Ngerti berarti mengerti atau mengetahui. Ngerti yang dimaksud disini yaitu dengan menunjukkan  pengetahuan dan pemahaman kita terkait bagaimana perhitungan mengenai pembagian laba atau rugi petsekutuan sampai likuidasi sendiri, selain itu kita juga di tuntut mengetahui apa maksud dan tujuan dari adanya likuidasi yang ada di Indonesia ini. Hal ini bertujuan agar kita mampu untuk melaksanakan perhitungan likuidasi sesuai dengan aturan yang berlaku dan sesuai dengan tanggungan masing-masing pengusaha.
Ngrasa berarti merasakan, menghayati, dan memahami. Dengan pengetahuan yang dimiliki kita diharapkan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, maka dari itu kita perlu merasakan dan memahami apa yang menjadi tanggungjawab kita sebagai pengusaha. Sehingga dapat menjalankan kewajiban untuk melakukan pembagian laba atau rugi yang baik dengan melakukan perhitungan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan pelaporan dilakukan tepat waktu.
Nglakoni berarti melaksanakan atau mengerjakan. Nglakoni disini kita dimaksudkan untuk melakukan serta mengamalkan apa yang telah dipahami dan dirasakan terkait dengan apa saja yang ada didalam Likuidasi. Sebagai calon pemilik perusahaan kita dapat mangamalkan ajaran ini dengan melaksanakan kewajiban kita sebagai pemilik perusahaan yang sudah terdaftar untuk menghitung  dengan penuh kesadaran untuk taat dan patuh sesuai dengan ketentuan yang ada. Dengan menghitung dan membaginya sesuai debgan perhitunganyang tepat , kita sebagai pemilik perusahaan telah ikut andil dalam mendukung peningkatan sarana yang dapat mendukung kestabilan negara.
Diharapkan dengan mengamalkan Ajaran Tamansiswa Tri Nga (ngerti, ngrasa, nglakoni) dalam perhitungan likuidasi diharapkan dapat melaksanakan usaha dalam melakukan perhitungan, , dan pembagian dengan maksimal yaitu dengan mengerti apa itu likuidasi dan mengerti aturan atau tata cara perhitungan likuidasi sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Selain itu juga diharapkan memiliki rasa tanggung jawab dalam menjalankan perhitungan sesuai dengan tanggungannya, dan yang terakhir diharapkan mampu menjalankan apa yang telah dimengerti dan dirasakan yaitu dengan melakukan perhitungan dan pembagian sesuai dengan ketentuan likuidasi yang berlaku.

Nama Kelompok
1.Fita Pramudya Wardani
2.Isbah Kul Kariyah
3.Safira Miftahul Janah
4.Agria Vanny Br Bangun
5.Melania Iviola Lombo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun