Mohon tunggu...
Fiska Mangriyanto
Fiska Mangriyanto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

I am a fiskamangriyanto

Selanjutnya

Tutup

Money

Mesin ATM (BCA) Tidak Selamanya Benar

13 Januari 2014   14:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:52 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1389596026735022814

[caption id="attachment_289912" align="alignnone" width="553" caption="Ini nominal 200,000 yang saya tarik dari ATM BCA, selain nominalnya salah, penyusunan uang juga terbalik-balik (tidak rapi) - Dok. Pribadi"]Benar kata pepatah, tak ada gading yang tidak retak. Manusia yang disebut makhluk paling sempurna pun masih bisa salah, apalagi mesin ATM yang notabene adalah buatan manusia.

Ini pengalaman unik saya dengan mesin atm BCA yang ada di salah satu minimarket di kawasan Ngoro Industri di Mojokerto, Jawa Timur. Tadi malam, saat hendak belanja di sebuah minimarket, saya memang sudah berniat hendak sekalian mengambil uang di ATM BCA yang terdapat di dalam minimarket tersebut, saya hanya mengambil Rp. 200,000 saja. Di mesin ATM tertulis bahwa mesin tersebut menggunakan pecahan 50,000, yang jika dilakukan penarikan 200,000 maka yang seharusnya keluar adalah 4 lembar pecahan 50,000. Tetapi apa yang terjadi ketika penarikan berhasil? Yang muncul bukannya seperti yang saya sebutkan diatas, melainkan 3 lembar pecahan 50,000 dan satu lembar pecahan 20,000, jika dijumlahkan semuanya adalah 170,000.

[/caption]

Lalu bagaimana dengan catatan pembukuannya? Pagi tadi, sambil menelpon ke Halo BCA, saya juga sambil mengecek catatan pembukuan dari penarikan yang saya lakukan tadi malam melalui klikBCA.com, dari catatan pembukuan disebutkan bahwa saya sudah melakukan penarikan sebesar 200,000. Pada kasus tersebut, ketikasaya menghubungi Halo BCA, dengan senang hati mba CS nya melayani dan meminta saya untuk datang ke kantor cabang terdekat untuk menukarkan uang pecahan 20,000 nya ke pecahan 50,000. Saya sudah menanyakan sebelumnya bagaimana jika tidak ada buku tabungan, saya cuma bisa menunjukan kartu ATM dan KTP karena buku tabungan BCA saya ada di jakarta, dan sekarang ini saya sedang bertugas di luar kota. Mba CS nya menjawab jika memang tidak bisa menunjukan buku tabungan, maka saya diminta membuat surat keterangan dari kantor saya bahwa saya memang sedang bertugas di luar kota, saya pun diberi nomor laporan untuk ditunjukan di kantor cabang nanti. Nomornya adalah 2143960096.

Jadilah saya ke BCA cabang terdekat sebagaimana yang di instruksikan oleh mba CS di Halo BCA, hasil yang saya dapatkan setelah datang ke BCA adalah saya dibuatkan formulir keluhan dan informasi yang saya dapatkan adalah jika prosesnya sudah selesai maka nanti kekurangan uang saya akan dikreditkan kembali ke rekening saya, namun tidak tahu kapan prosesnya selesai. Dan walaupun saya sudah mengikuti semua saran dari CS di Halo BCA, tetap saja di kantor cabang saya dipojokan karena tidak membawa buku tabungan saya.

Setelah urusan ke kantor cabang selesai, masalah saya anggap selesai karena tujuan utama saya hanyalah menyampaikan kepada Bank BCA  bahwa ada dari sistem mereka yang harus segera dibenahi. Menurut mba CS yang ada di kantor cabang bahwa kasus seperti ini baru pertama dia temui, namun jika kesalahan tersebut tidak cepat dibenahi di masa datang, berapa banyak orang yang harus datang ke kantor cabang BCA menyampaikan keluhan seperti saya? Bagaimana jika kesalah itu terjadi dalam nominal yang lebih besar? Walaupun mba CS menjelaskan bahwa pengisian uang di ATM sudah diserahkan kepada vendor pihak ke-3 yang kalau saya tidak salah namanya adalah G4S, apakah saya dan nasabah lainnya paham akan hal tersebut? Saya hanya tahu saya menyimpan uang saya di Bank BCA, tidak ada pihak manapun selain saya dan BCA dalam hal ini.

Setelah semua yang saya alami ini, tentunya akan jadi pengalaman berharga terutama untuk saya pribadi serta para pembaca disini. Bagaimana kita bisa memilih dengan baik Bank yang bisa dipercaya, bukan malah merugikan. Lalu bagaimana Bank itu sendiri bisa memilih dengan baik vendor outsourcing yang dalam hal ini mereka mempertaruhkan kepercayaan besar dari para nasabah.

Tulisan ini saya buat tanpa bermaksud mendiskreditkan pihak manapun dan saya berharap apa yang saya alami ini semoga tidak terulang lagi kepada siapapun..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun