Mohon tunggu...
Fiscus Wannabe
Fiscus Wannabe Mohon Tunggu... PNS -

Blogger partikelir di fiscuswannabe.web.id.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Monyet-monyet Penebar Hoax

25 Agustus 2015   09:00 Diperbarui: 30 Agustus 2017   17:08 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Berkat jasa para clicking monkeys dan kongkalikong media online abal-abal dan non abal-abal, itikad baik MUI untuk BPJS Kesehatan memanen berbagai respon negatif, mulai dari yang satir hingga yang caci maki. Sebagian mengaitkan kredibilitas MUI dengan perilaku oknum “ulama” korup. Bahkan sebuah tulisan di Mojok.Co menyebut “MUI kayak minta jatah preman”.

Daru Priyambodo, Pemimpin Redaksi Tempo.Co menyebut clicking monkeys sebagai orang yang dengan riang gembira mengklik telepon selulernya untuk mem-broadcasthoax ke sana-kemari, me-retweet, atau mem-posting ulang di media sosial. Mereka seperti kumpulan monyet riuh saling melempar buah busuk di hutan. Agar tidak ketahuan lugu, biasanya mereka menambahkan kata seperti: “Apa iya benar info ini?” atau “Saya hanya retweet lhoo.”

Kita ini hidup di zaman transborder data flows. Sekali meluncur, selesai sudah. Terima kasih untuk para clicking monkeys. Stigma terhadap MUI yang “ngasal fatwa” sudah terlanjur melekat. Padahal, MUI berisi para alim ulama dan guru-guru yang menurut ajaran orangtua “menghina atap rumahnya pun sudah berdosa”. MUI bukannya tak berusaha meluruskan. Ketua MUI, Din Syamsuddin, bahkan berkali-kali menjelaskan.

(Fiscus Wannabe)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun