Diskriminatif terhadap pemeluk agama Islam di India semakin tidak toleran, pemicu hal tersebut terjadi karena UUD CAB atau citizenship amendement bill memberi kewarganegaraan kepada setiap warga kecuali pemeluk agama islam.
Undang-undang yang dikeluarkan seperti imigran berbagai negara yang berhak mendapatkan kewarganegaran kecuali Islam, keluar Islam atau hilang kewarganegaraan, umat muslim india diharuskan memilih.
Bagaimana memilih, sedangkan yang umat muslim percaya Allah itu maha segalanya, jika memutuskan tidak memilih, hilang kewarganegaraan, tidak ada tempat tingal. akhirnya pasrah umat Islam akan menjadi sebuah malapetaga bagi sebuah negara.
Mengapa Islam selalu ditindas?
Sebab Islam tidak pernah diberi kekuasaan, dalam perpolitikan negara luar, Islam harus miskin, Islam harus dibungkam agar jalan untuk membuat kerusakan akan semakin gampang bagi mereka.
Kebaikan Islam selalu menghambat proses kejahahatan Yahudi, kepedulian Islam selalu membuat marah penguasa, tidak ada hukum pasti bagi umat muslim di India.
Buktinya, Ahad 23 Febuari 2020 Islam di India melakukan protes terhadap kebijakan diskriminatif tersebut tetapi yang tejadi adalah penyerangan ekstrimis yang mendukung kebijakan diskriminatif itu menindas dengan brutal pemeluk Islam di India.
Akhirnya yang sangat disayangkan banyak kerusakan yang dialami umat muslim, mesjid tempat beribadah dan rumah sebagai tempat tingal di hancurkan oleh pendukung kebijakan.
Dewasa ini, baik China atau India telah berhasil menindas umat muslim di negara mereka, toleran yang hilang, membungkam serta menindas dan yang melawan pemerintahan harus dilenyapkan. Rezim seperti ini seharusnya hilang agar ketentraman dalam bewarganegara menjadi damai.
Islam selalu menjaga tidak menyalahkan, bahkan selalu baik kepada setiap orang, tapi selalu menjadi bahan tindasan bagi mereka pemegang kekuasan. Apa yang salah dengan pakain muslim seperti peci, gamis dan memelihara jangut sehingga dilarang untuk memakai serta memelihara.