Mohon tunggu...
Firna Firyanti
Firna Firyanti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Reservasi atau Siapa Cepat Dia Dapat?

19 Oktober 2018   18:08 Diperbarui: 19 Oktober 2018   18:26 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama saya Firna dan saya akan menceritakan pengalaman saya tentang pelanggaran etika bisnis yang dilakukan oleh salah satu restoran di kota XXX. Pada bulan Mei tahun 2018 lalu, diperingati sebagai hari dimana umat Islam melaksanakan ibadah puasa ramadhan. Dimana momentum tersebut biasanya kita gunakan untuk berkumpul dengan keluarga, teman maupun orang terdekat.

Salah satu tradisi yang sering dilakukan pada bulan ramadhan yaitu mengadakan buka puasa bersama atau yang lebih dikenal dengan sebutan BUKBER. Buka puasa bersama artinya kita dan rekan atau keluarga bersama-sama berkumpul disuatu tempat baik itu di luar ataupun hanya dirumah saja untuk menyantap hidangan setelah seharian berpuasa. Biasanya kegiatan ini lebih banyak dilakukan diluar rumah, dan salah satu tempat favorit untuk bukber adalah restoran.

Restoran menjadi pilihan banyak orang karena sebagai pembeli kita tidak perlu repot untuk memasak serta menyiapkan hidangan atau segala kebutuhan untuk berbuka puasa. Pengalaman saya pada bukber tahun ini adalah ketika saya dan teman-teman SMP saya ingin bukber dan kami memutuskan untuk memilih restoran ABC. 3 hari sebelum melakukan bukber di restoran tersebut, saya dan salah satu teman saya mendatangi restoran tersebut dan berniat untuk melakukan reservasi tempat. 

Reservasi kami lakukan agar kami tidak perlu datang terlalu cepat untuk bisa mendapatkan tempat atau nomor meja yang masih kosong. Sebagai informasi saja, apabila ingin bukber di kota XXX, maka anda harus memastikan bahwa anda telah melakukan reservasi terlebih dahulu. Jika tidak, maka anda akan dipersilahkan untuk pulang oleh tukang parkir yang bekerja pada restoran yang anda tuju. Hal ini dapat terjadi dikarenakan seluruh meja sudah di reservasi.

Pada hari itu, kami melakukan reservasi dan semuanya berjalan dengan sebagaimana mestinya. Kami mendapatkan tanda bukti atas reservasi yang telah kami lakukan yaitu berupa bon yang berisikan keterangan mengenai tanggal bukber, nomor meja (nomor 1), jumlah orang yang akan datang, serta uang sebesar Rp. 100.000,00 yang dijadikan sebagai Down Payment (DP). Tidak hanya itu, kami juga mendapatkan nomor telepon restoran tersebut. Menurut karyawati yang melayani kami pada proses reservasi, nomor telepon restoran dapat digunakan untuk melakukan pemesanan makanan dan konfirmasi apapun melalui sms maupun telepon. 

Hari itu hujan turun begitu deras di kota XXX, dimana kami tetap memutuskan untuk pergi bukber di restoran ABC. Namun kami memutuskan akan pergi setelah melaksanakan sholat magrib dan kami juga telah mengkonfirmasi hal tersebut serta memesan beberapa makanan dan minuman melalui sms. Sesampainya disana, kami merasa begitu kecewa dikarenakan meja nomor 1 telah ditempati oleh orang lain. Melihat kejadian tersebut, saya dan teman-teman saya langsung mendatangi meja kasir dan menanyakan hal tersebut.

Sungguh kecewa rasanya, dikarenakan kami sudah meluangkan waktu untuk melakukan reservasi pada 3 hari sebelumnya dan pada hari ketika kami akan bukber, kami mendapati orang lain duduk di meja nomor 1. Setelah menanyakannya pada pihak kasir, dia hanya menjawab "Kami kira anda tidak jadi datang. Jadi kami berikan mejanya untuk orang lain". Saya dan teman-teman saya terkejut dikarenakan kami sudah melakukan konfirmasi serta memesan makanan yang akan kami makan sesampainya di restoran ABC. Sebenarnya, kejadian ini juga pernah terjadi pada tahun sebelumnya di restoran XYZ dan kami juga telah memesan makanan melalui sms. Akan tetapi, pihak restoran XYZ telah menyiapkan meja serta takjil untuk berbuka puasa. 

Sehingga ketika kami datang sudah tersedia air minum dan hanya menunggu sekitar 5 menit pesanan kami pun diantarkan oleh pelayannya. Tidak seperti apa yang diperlakukan oleh restoran ABC, yang memberikan meja kami kepada orang lain. Kemudian, tidak ada satupun karyawan/karyawati di restoran ABC yang meminta maaf kepada kami atas ketidaknyamanan tersebut. Setelah itu, kami tetap memutuskan untuk makan di restoran tersebut meskipun rasa lapar kami sudah hilang. Pada akhirnya kami diberikan meja cadangan dan harus kembali memesan makanan secara manual. Akibatnya kami harus menunggu pesanan makanan kami selama kurang lebih 30 menit.

Saran:

 Sebaiknya restoran ABC lebih konsisten dengan perjanjian yang telah dibuat. Karena pada awal perjanjian, restoran tidak memberitahukan bahwa meja akan diberikan kepada pelanggan yang lain jika kami datang terlambat. Jika ingin memberikan meja yang telah direservasi kepada pelanggan yang lain seharusnya restoran ABC membuat perjanjian di awal serta mengkonfirmasi hal tersebut dengan pihak atau orang yang telah melakukan reservasi terlebih dahulu. 

Tidak hanya itu, restoran ABC juga harus selalu memeriksa setiap sms maupun telepon yang masuk karena di perjanjian awal, karyawati menyampaikan bahwa segala konfirmasi serta pemesanan makanan dapat dilakukan melalui sms ataupun telepon. Menurut saya restoran ABC telah melakukan pelanggaran etika bisnis karena hanya ingin mendapatkan haknya saja tanpa melaksanakan kewajiban atau memberikan hak yang semestinya pada pelanggan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun