Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memaknai Bukber Lebih dari Sekadar Makan Bersama

16 Maret 2025   03:31 Diperbarui: 16 Maret 2025   03:31 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Tradisi Islam dan Budaya Lokal:

  • Di Indonesia, tradisi bukber telah dikenal sejak zaman kerajaan Islam seperti Kesultanan Demak dan Mataram. Acara buka bersama sering diadakan di masjid atau lingkungan keraton sebagai bentuk kepedulian sosial.
  • Sebelum Islam masuk ke Indonesia, masyarakat sudah memiliki tradisi gotong royong dan berbagi dalam kehidupan sehari-hari. Budaya ini memperkuat tradisi bukber saat Islam masuk.
  • Ada juga tradisi daerah yang mirip dengan bukber, seperti "Megengan" di Jawa Timur.

3. Perkembangan Tradisi:

  • Seiring perkembangan zaman, tradisi bukber mengalami perubahan. Saat ini, bukber tidak hanya diadakan di masjid atau rumah, tetapi juga di restoran, kafe, dan tempat-tempat lainnya.
  • Bukber menjadi ajang pertemuan antar teman, keluarga, rekan kerja, dan komunitas.

Momen Berbagi dan Peduli

Selain itu, bukber juga menjadi ajang untuk berbagi dan peduli terhadap sesama. Banyak komunitas dan organisasi yang mengadakan bukber dengan mengundang anak yatim, kaum dhuafa, atau orang-orang yang membutuhkan.

Momen Berbagi Takjil (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Momen Berbagi Takjil (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Melalui kegiatan ini, kita diajak untuk merasakan kebahagiaan berbagi dan menumbuhkan rasa empati terhadap sesama.

Mengaji Bersama Sebelum Bukber (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Mengaji Bersama Sebelum Bukber (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Bukber yang berkualitas adalah bukber yang mampu menghidupkan esensi Ramadan dalam kebersamaan. Dengan mempererat silaturahmi, berbagi kebahagiaan, dan meningkatkan kepedulian sosial, kita dapat menjadikan bukber sebagai momen yang penuh berkah dan ampunan.

Refleksi Diri dan Bersyukur

Bukber juga dapat menjadi momen refleksi diri. Setelah seharian menahan lapar dan dahaga, kita diajak untuk merenungkan nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan. Momen berbuka puasa menjadi pengingat untuk selalu bersyukur atas segala karunia yang telah kita terima.

Bukber Bersama Teman di Aula Sekolah (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 
Bukber Bersama Teman di Aula Sekolah (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 

Terdapat makna dan filosofi yang bisa kita ambil dari tradisi bukber saat bulan Ramadan ini,  yaitu:

  • Bukber bukan hanya sekadar makan bersama, tetapi juga memiliki makna dan filosofi yang mendalam.
  • Ini adalah cara untuk mensyukuri nikmat Allah SWT setelah seharian menahan lapar dan haus.
  • Bukber juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi, berbagi, dan meningkatkan rasa empati antar sesama.

Tips Memaknai Bukber dengan Lebih Bermakna

Terdapat beberapa cara atau tips agar bukber lebih bermakna, antara lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun